Akan Terjadi 6 Kali Gerhana pada 2020, Yuk Mengenal 4 Jenis Gerhana Matahari dan 3 Gerhana Bulan
Laporan Saiful Bahri | Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Gerhana diperkirakan kembali terjadi pada 2020. Empat kali gerhana bulan, sisanya gerhana matahari.
Ada empat jenis gerhana matahari, dan tiga jenis gerhana bulan. Yuk kita kenali jenisnya satu persatu.
Gerhana merupakan peristiwa terhalangnya cahaya dari sebuah sumber oleh benda yang lain.
Seperti terhalang cahaya matahari oleh bulan yang menyebabkan terjadinya gerhana matahari, dan terhalang cahaya matahari oleh bumi yang menyebabkan gerhana bulan.
Gerhana matahari terjadi pada fase bulan baru (new moon), sedangkan gerhana bulan terjadi pada fase bulan purnama (full moon).
Namun tidak setiap bulan baru akan terjadi gerhana matahari, dan tidak pula setiap bulan purnama terjadi gerhana bulan.
Hal ini disebabkan bidang orbit bulan dalam mengitari bumi tidak sejajar dengan bidang orbit bumi dalam mengitari matahari.
• Ini Tiga Gerhana yang Bisa Diamati di Indonesia pada 2020
• Orang Tua Kuburkan Anaknya Hidup-hidup Saat Gerhana Matahari, Demi Ritual Penyembuhan
• VIDEO - Tak Punya Teleskop dan Kacamata, Begini Cara Bocah di SIngkil Melihat Gerhana
Dosen Ilmu Falak Jurusan Jurusan Astronomi Islam Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe, Tgk Ismail Is kepada Serambinews.com, menjelaskan gerhana matahari dikenal ada empat jenis.
Berikut ini empat jeis gerhana matahari dan penjelasannya:
1. Gerhana Matahari Total
Saat puncak gerhana matahari total terjadi, seluruh piringan matahari ditutupi oleh piringan bulan.
Shingga matahari terlihat hitam dan memancarkan cahaya korona yang indah.
2. Gerhana Parsial
Saat puncak gerhana parsial ini terjadi, hanya sebagian piringan matahari ditutupi oleh piringan bulan.
3. Gerhana Cincin
Dinamai gerhana cincin karena saat puncak gerhana terjadi, piringan bulan hanya menutupi pertengahan piringan matahari.
Sehingga matahari terlihat bercahaya pada lingkaran pinggir yang berbentuk mirip cincin dan pada posisi tengah matahari berwarna hitam, seperti yang terjadi baru-baru ini.
4. Gerhana Hibrida
Pada saat puncak gerhana hibrida terjadi, di satu daerah terlihat gerhana matahari total dan di daerah lain terlihat berbentuk gerhana cincin.
Gerhana jenis terakhir ini tergolong peristiwa gerhana yang relatif jarang terjadi atau langka.
Sedangkan untuk gerhana bulan, ada tiga jenis.
Berikut rincian tiga gerhana bulan beserta penjelasannya:
1. Gerhana Bulan Total
Saat puncak gerhana bulan terjadi, seluruh piringan bulan memasuki bayangan umbra (inti) bumi, sehingga bulan terlihat saat itu berwarna hitam kemerah-merahan.
2. Gerhana Bulan Parsial
Saat puncak gerhana terjadi, permukaan bulan hanya sebagian memasuki dalam bayang inti bumi (bayang umbra).
3. Gerhana Bulan Penumbra
Bulan hanya memasuki dalam kerucut bayang luar bumi saja (bukan bayang inti bumi).
Pada saat gerhana ini terjadi, secara kasat mata bulan hanya terlihat redup tidak memancarkan sinar seperti pada saat purnama-purnama lainnya.
Untuk mengetahui proses terjadinya gerhana penumbra harus menggunakan teleskop.
Gerhana pada 2020
Untuk diketahui, sesuai pengkajian ilmu falak, pada tahun 2020 ini akan terjadi enam kali gerhana.
Berikut rinciannya:
1. Gerhana bulan penumbra, pada 11 Januari 2020, pukul 00.07.45-04.12.19 WIB
2. Gerhana bulan penumbra 6 Juni 2020, pukul 00.45.50-04.04.03 WIB
3. Gerhana matahari cincin, 21 Juni 2020, pukul 11.47.38-15.32.15 WIB
4. Gerhana bulan penumbra 5 Juli 2020, pukul 10.07.23-12.52.23 WIB
5. Gerhana bulan penumbra 30 November 2020, pukul 14.32.21-18.53.20 WIB
6. Gerhana matahari total pada 14 Desember 2020, pukul 21.32.27-00.54.12 WIB
Dari enam kali gerhana yang terjadi pada tahun 2020, menurut Tgi Ismail, hanya tiga gerhana yang bisa disaksikan di Indonesia, yaitu:
1. Gerhana bulan penumbra 11 Januari 2020
2. Gerhana bulan penumbra pada 6 Juni 2020
3. Gerhana matahari cincin pada 21 Juni 2020.(*)