Berita Aceh Tamiang

Diduga Cabuli Anak Tiri Hingga Hamil, Pria Pendatang di Pintu Rime Gayo Ditemukan Terluka Parah  

Penulis: Budi Fatria
Editor: Nurul Hayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pencabulan. (Kompas.com/ Ericssen)

“Ibu korban menanyakan siapa pelakunya, korban yang masih berusia 16 tahun itu menjawab ayah, ibunya langsung berteriak dan seketika terlapor melarikan diri ke luar dari rumah,” ungkap Iptu Rifki.

Laporan Budi Fatria | Bener Meriah

SERAMBINEWS.COM, REDELONG – Seorang ayah diduga nekat melakukan persetubuhan terhadap anak tirinya yang masih di bawah umur.

Hingga anak tirinya hamil enam bulan.

Ayah tiri berinisial RP (58), seorang pendatang yang telah menetap di Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah.

Ia ditemukan warga terluka di kebun sawit di kampung tersebut, Selasa (7/1/2020) sekira pukul 02.00 WIB dini hari.

Kapolres Bener Meriah, AKBP Siswoyo Adi Wijaya SIK melalui Kasat Reskrim, Iptu Rifki Muslim SH kepada serambinews.com, Rabu (8/1/2020) mengatakan, terlapor ditemukan warga dengan kondisi terluka parah.

Di dalam kebun sawit di kecamatan setempat.

Nurfadhilah, Juara Cipta dan Baca Puisi Bercita-cita Jadi Guru Matematika

“Sebelum ditemukan warga, terlapor sempat melarikan diri dan dikejar oleh warga. Saat ditemukan RP dalam kondisi terluka parah dan tidak sadarkan diri, serta ada bekas luka di bagian jari, leher, dan kepala,”ujar Kasat Reskrim, Iptu Rifki Muslim SH.

Dijelaskanya, saat ini pihaknya belum memeriksa terlapor.

Karena RP belum sadarkan diri.

Kini, ia diamankan di RSUD Munyang Kute untuk dilakukan pengobatan.

“Namun ada kendala untuk dilakukan tindakan operasi, dikarenakan pada saat itu belum ada penangung jawabnya, kebetulan RP merupakan pendatang dari luar daerah Bener Meriah dan dia tidak memiliki family di sini,” kata Iptu Rifki.

Iptu Rifki menambahkan, istri terlapor hingga kini belum mau menandatangani pertanggung jawaban.

Terhadap biaya tindakan medis tersebut.

Ini Pejabat Pidie Jaya yang Tak di Kantor Saat Wabup Sidak, Alasannya Hingga Tanggapan Said Mulyadi

Menurut Iptu Rifki, sekarang sudah datang aparatur kampung di rumah sakit tersebut.

Untuk berkonsultasi mengenai biaya tindakan medis terhadap terlapor.

Kasat Reskrim Polres Bener Meriah, Iptu Rifki Muslim SH menceritakan kronologisnya.

Berdasarkan laporan awal dari ibu korban, pertama kali mengetahui perbuatan terlapor setelah ibu korban mengaku curiga anaknya sudah berbadan dua.

Lantaran perutnya diikat menggunakan kain.

“Ibu korban menanyakan siapa pelakunya, korban yang masih berusia 16 tahun itu menjawab ayah, ibunya langsung berteriak dan seketika terlapor melarikan diri ke luar dari rumah,” ungkap Iptu Rifki.

Sopir Hiace yang Menabrak Sepmor Diamankan Polres Aceh Tamiang

Lanjut Iptu Rifki, akibat teriakan ibu korban, membuat warga curiga.

Hingga ikut mengejar terlapor yang lari ke semak-semak. 

“Kita baru melakukan pemeriksaan awal terhadap korban dugaan pencabulan dan belum dapat melakukan pemeriksaan lanjutan. Akibat korban juga dalam keadaan sakit yang ditimbulkan akibat mengikat perutnya dengan kain dan masih menjalani perawatan di RSUD Munyang Kute Bener Meriah,” sebutnya.

Iptu Rifki menambahkan, terkait dugaan kasus pencabulan ini, pihaknya akan segera melakukan penyelidikan dan melakukan visum.

Pemeriksaan lanjutan terhadap korban dan memanggil saksi ahli.

“Benar atau tidaknya anak ini menjadi korban, tentunya harus disampaikan oleh saksi ahli,” tutup Iptu Rifki. (*)

Bupati Shabela Resmikan Penggunaan Kantor PWI Aceh Tengah

Berita Terkini