Laporan Agus Ramadhan | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Kenduri Kebangsaan di Bireuen, Aceh, pada Sabtu (22/2/2020).
Dalam kesempatan itu, Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, yang juga hadir dan menyampaikan permintaan khusus kepada presiden.
“Pada kesempatan ini bapak presiden, tentu ada permintaan kami dan mungkin banyak,” kata Nova Iriansyah dalam sambutannya di Kendurui Kebangsaan, di Bireuen, Aceh.
Nova menyinggung impelentasi MoU Helsinki.
Ia meminta untuk mempecepat pemenuhan impelentasi MoU Helsinki itu.
Kemudian, Nova meminta kebijakan dana otonomi khusus (Otsus) tidak dibatasi sampai Tahun 2027.
“Sudah terbukti selama 11 tahun, kebijakan dana Otsus berlaku di Aceh, setidaknya 18 persen kemiskinan di Aceh bisa diturunkan berkat dana itu.” Kata Nova.
• Bak Jatuh Tertimpa Tangga, Lucinta Luna Dilaporkan Gebby Vesta Atas Kasus Pencemaran Nama Baik
• Sering Hilang Pakaian Dalam, Warga Menjebak Pencuri, Betapa Terkejut Apa yang Dilakukan Pelaku
• Ratusan Pelajar Singkil Mendapat Motivasi Kuliah Raih Beasiswa
Nova juga meminta dukungan langkah pembenahan infastruktur di Aceh.
Termasuk percepatan pembangunan missing link atau jalan hilang yang masih ada di Aceh.
“Jalan nasional lintas tengah Jantho, Aceh Besar ke Keumala, Pidie sepanjang 38,9 km dan Geumpang, Pidie menuju Pameu di Aceh Tengah sepanjang 58,9 km,” kata nova.
Nova mengatakan, pembangunan jalan yang hilang ini untuk mempercepat distribusi barang dan jasa.
“Insyaallah, untuk tahun ini, missing link kita, bisa dimulai Pak Basuki,” ucap Nova.
Kemudian, Nova meminta pembangunan rel kereta api di Aceh agar dimasukkan dalam proyek strategis nasional.
Nova juga meminta untuk mempercepat realisiasi investasi dengan UEA dan menjalin hubungan dagang dengan pemerintah dan pengusaha di India.
Permintaan lainnya, mendorong lebih banyak lagi program pembangunan nasional di Aceh, terutama di bidang perternakan, pertanian, dan pembangunan ekonomi lainnya.
Percepatan pembangunan dan pengembangan kawasan ekonomi khusus Arun, Lhokseumawe.
Kemudian, kawasan industri Ladong, Aceh Besar dan kawasan perdagangan bebas serta pelabuhan bebas Sabang yang masih perlu sentuhan.
Nova juga meminta percepatan aksesibilitas Aceh dengan dunia internasional.
Termasuk penerbangan langsung dari Port Blair, Andaman dan Nikobar ke Banda Aceh.
“Mudah-mudahan pak presiden bisa berpesan kepada airlines untuk membuka jalur tersebut, dan menteri perhubungan untuk mengizinkan rute tersebut.’ Kata Nova.
Nova juga melaporkan kunjungannya ke India dalam beberapa waktu lalu.
Dalam laporannya, ia menyampaikan beberapa bidang kerja sama yang telah dibangun antara Pemerintah Indonesia dan India.
“Dalam bidang perdangangan, kedua negara sudah mengidentifikasi daftar potensi ekspor. Di bidang konektivitas kedua negara mendorong direct flight Port Blair ke Banda Aceh, dan pemerintah India sudah membuka tender untuk proyek tersebut,” katanya.
“Di bidang konektivitas laut, hasil phrase accessibility study akan diberikan India akhir bulan ini, di bidang pariwisata akan diadakan join promotion bersama dalam destinasi pariwisata dan tour operator pariwisata dan pertukaran budaya pada bulan Juni, Juli dan November,” tambahnya
“Kemudian di bidang pendidikan tinggi, Universitas Syiah Kuala dan Universitas lainnya akan melakukan kerja sama. Kita mulai dengan latter of intent dengan Universitas Madras di Chennai dan saya yang menyaksikan sendiri tanda tangan latter of intent tersebut,”tutupnya.(*)