IDI - Petugas Satpol-PP dan WH Aceh Timur bersama Dinas Pendidikan menggelar razia ke sejumlah warung internet (warnet) di Idi, Senin (6/4). Dalam razia itu, diamankan empat pelajar, tiga anak masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) dan satunya lagi, pelajar SMP, saat mereka sedang main game.
"Tiga anak usia SD, dan seorang SMP sedang asik main game di warnet, saat kita amankan," ujar Kasatpol PP dan WH Aceh Timur, T Amran SE atau Ampon, kepada Serambi, Senin (6/4). Dikatakan, ke empat anak yang terjaring razia ini dibawa ke UPTD Disdik Aceh Timur untuk dibina, selanjutnya dijemput pihak sekolah dan orang tua siswa.
Pemkab Aceh Timur telah memperpanjang proses belajar mengajar di rumah dari 31 Maret sampai 29 Mei 2020. Keputusan tersebut sesuai dengan Instruksi Bupati Aceh Timur, Nomor : 420/2913 Tentang Perpanjangan Pelaksanaan Kegiatan Belajar di Rumah.
Instruksi Bupati Aceh Timur ini menindaklanjuti, Keputusan Gubernur Aceh Nomor 360/969/2020 tertanggal 20 Maret 2020 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Skala Provinsi Aceh untuk penanganan Corona Virus Disease (Covid-19).
Dalam Instruksi Bupati Aceh Timur, disebutkan mulai 31 Maret sampai 29 Mei, kegiatan belajar mengajar dengan tatap muka di ruang kelas ditiadakan sementara waktu untuk PAUD, TK, SD, dan SMP. Tetapi diganti dengan kegiatan pembelajaran mandiri di rumah masing-masing. Belajar mengajar tatap muka juga ditiadakan pada Dayah Salafiah, Dayah Terpadu, Dayah Tahfiz, dan balai pengajian, dan diganti dengan pembelajaran mandiri di rumah masing-masing.
Kegiatan belajar mengajar di rumah ini bukan libur, melainkan pindah tempat belajar, dari sekolah ke rumah. "Dibutuhkan kerjasama yang baik dan tanggung jawab orang tua untuk mengawasi setiap anaknya agar tetap belajar di rumah," ungkap Kasatpol PP T Amran.
Satpol PP dan Disdik Aceh Timur, ungkap T Amran, akan terus melaksanakan patroli untuk memutuskan mata rantai penyebaran virus corona. "Kami mengharapkan kepada seluruh mayarakat untuk mematuhi imbauan pemerintah, di rumah saja, cuci tangan dengan sabun dan hindari berkumpul dan jaga kebersihan. Selain itu, bagi warga yang melakukan aktivitas di luar wajib menggunakan masker," harap Ampon.
Sementara itu, Kadisdik Aceh Timur, Saiful Basri SPd MPd, mengharapkan siswa agar memanfaatkan waktu belajar mengajar di rumah dengan baik, karena saat ini bukan libur sekolah melainkan pindah tempat belajar dari sekolah ke rumah.
"Siswa tidak boleh berkeliaran di warnet maupun kafe, begitu juga mulai pukul 18-21.00 WIB sesuai imbauan Bupati Aceh Timur, siswa diharapkan belajar dan meningkatkan ibadah kepada Allah SWT," harap Saiful Basri.
Disebutkan, agar proses belajar mengajar di rumah terwujud sesuai harapan selama pandemi Covid-19, diharapkan kerjasama semua pihak, terutama orang tua agar mengawasi anaknya agar belajar di rumah. Ditambahkan, siswa SMP seharusnya menghadapi ujian nasional, tapi berdasarkan Surat Edaran Mendikbud, Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam masa darurat penyebaran virus Corona, maka ujian Nasional khusus untuk tahun 2020 ditiadakan.
Karena itu, ungkap Saiful, selama proses belajar di rumah siswa diberikan tugas dan materi pembelajaran melalui group WhatsApp (WA) maupun aplikasi ruang guru. "Karena ujian Nasional ditiadakan maka kelulusan siswa diambil dari nilai semester yang diakumulasi menjadi nilai akhir kelulusan. Begitu juga untuk jenjang SD," jelas Saiful. Karena itu, siswa diharapkan benar-benar memanfaatkan waktu belajar di rumah.
Disebutkan, jika ada kendala dalam proses belajar mengajar di rumah, siswa atau wali murid bisa berkonsultasi langsung dengan Wali kelas atau guru mata pelajaran via WhatsApp, dan tidak harus ke sekolah. "Karena itu, kita mohon kerjasama yang baik dari semua pihak terutama orang tua siswa agar penerapan belajar mengajar di rumah berjalan sesuai harapan," pinta Saiful Basri.(c49)