Laporan Ferizal Hasan | Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Dari sejumlah orang yang sudah ditetapkan sebagai Orang Dalam Pemantaun (ODP), dua orang di antaranya pernah dirawat di RSUD dr Fauziah Bireuen.
Hal itu disampaikan oleh Direktur RSUD dr Fauziah Bireuen, dr Amir Addani MKes, dalam jumpa pers yang berlangsung di media center Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 di Meuligoe Bupati Bireuen, Senin (20/4/2020).
Disebutkan dr Amir Addani, dua warga yang pernah dirawat di Rumah Sakit dr Fauziah, hasil rapit tesnya negatif.
"Kita juga sudah melakukan tes Swab, dan sudah kami kirim ke Banda Aceh, namun hasil tes Swabnya belum turun, masih kita tunggu dalam dua hari ini," terang dr Amir.
Ditambahkan dr Amir Addani, saat ini pihaknya telah menyiapkan Instalasi Gawat Darurat (IGD) khusus (pinere) untuk penanganan pasien khusus corona.
"Kami juga sudah melakukan simulasi penangan pasien Covid-19, lengkap dengan Alat Pelindung Diri (APD) dan tim medis khusus yang menangani pasien covid," terang dr Amir Addani.
Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Pemkab Bireuen, Husaini SH MH menambahkan, hingga hari ini jumlah ODP di Bireuen masih ada 14 orang dan traveler sebanyak 406 orang.
“Sedangkan ODP yang masih dikarantina di gedung Diklat Cot Batee Geulungku, Kecamatan Pandrah, Bireuen, ada 13 orang," sebut Husaini.
Husaini mengharapkan agar ke depan di Bireuen tidak bertambah ODP, Traveler maupun warga yang harus dikarantina.
"Kita sama-sama mendoakan musibah Covid-19 ini segera berakhir dan masyarakat dapat melaksanakan aktivitas sehari-hari dengan aman dan nyaman," harap Husaini.
Selain itu, sebentar lagi juga memasuki bulan suci Ramadhan, Husaini juga berharap seluruh umat muslim, khususnya di Bireuen dapat menjalankan ibadah puasa dengan aman dan nyaman.(*)
• 5 Fakta Meninggalnya Ibunda Nunung Karena Kanker Lidah, Awalnya Sariawan hingga Permintaan Terakhir
• Unik, Pisang Kepok di Singkil Ini Tandan Buahnya Menyangga Langit, Ini Manfaat Ajaibnya
• Vebby Palwinta Menikah dengan Razi Bawazier, Diberi Mahar 500 Dinar dan Tamu Hadir Secara Virtual
• Angka Kematian Pasien Corona di Jepang Rendah, Ini Penyebabnya, Bisakah Ditiru di Indonesia?