Lokan Sarang Buaya, Tetap Jadi Primadona di Tengah Pandemi Corona

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penjual mengupas lokan (kerang sungai) sebelum dijual di pinggir jalan kawasan Desa Gosong Telaga Barat, Singkil Utara, Aceh Singkil, Minggu (19/4/2020).

Lokan atau kerang yang diambil dari sungai tempat buaya bersarang terus menjadi primadona di Kabupaten Aceh Singkil. Bahkan dalam kondisi saat ini, lokan sarang buaya tersebut tetap laris manis, seperti tak terpengaruh dengan pandemi virus corona (Covid-19) yang tengah melanda dunia.

Alhasil, harganya pun cenderung naik seiring meningkatnya permintaan, baik untuk pasar lokal maupun luar daerah. Warga meminati lokan sebagai lauk alternatif pengganti ikan dan daging. Apalagi lokan bisa diolah jadi berbagai macam penganan, seperti sate lokan, gulai lokan, rendang lokan, dan lokan krispi.

Meningkatnya permintaan membuat sebagian pedagang lokan tidak lagi menjual per biji. Agar lebih mudah, mereka menjualnya per kilogram. Kendati demikian, ada juga pedagang lokan yang tetap melayani pembelian per butir. "Biar mudah dijual per kilo saja," kata Ete Inang, penjual lokan di Desa Gosong Telaga Barat, Kecamatan Singkil Utara, Minggu (19/4/2020).

Ia menyebutkan, lokan dijual Rp 25 ribu per kilogram. Sementara per butir ukuran besar Rp 30 ribu per 100 biji, ukuran sedang Rp 20 ribu, dan ukuran kecil Rp 15 ribu tiap 100 butir lokan.

Lokan dijual setelah dikupas. Namun untuk pengiriman ke luar daerah, biasanya dijual masih bercangkang. Penjual lokan kini tak hanya didominasi warga pinggir sungai di Kecamatan Singkil. Di Singkil Utara, tepatnya di Desa Gosong Telaga Barat juga telah ada penjual lokan.

Jangan tanya tempat mencarinya. Lokan dimana pun dijual tempat mencarinya tetap di sungai tempat buaya bersarang. "Kami mencari lokan di Sungai Kampung Baru, tetap saja ada buayanya," kata Ogek Nas, suami dari Inang.

Hanya saja, sebut Inang, buaya di Sungai Kampung Baru tidak seganas di Sungai Singkil, tempat mereka mencari lokan sebelumnya. "Di mana saja cari lokan pasti ada buayanya. Mudah-mudahan tidak mengganggu, kita kan cari nafkah," ucapr Inang.(dede rosadi)

Berita Terkini