Virus Corona Serang Dunia

WHO Paparkan Bukti Virus Corona Berasal dari Hewan, Bukan Berasal dari Laboratorium di Wuhan

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi virus corona

SERAMBINEWS.COM - Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (21/4/2020) mengatakan, semua bukti menunjukkan virus corona Covid-19 berasal dari hewan dan tidak dimanipulasi atau diproduksi di laboratorium.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pekan lalu mengatakan, pemerintahannya berusaha menentukan apakah virus tersebut berasal dari laboratorium di kota Wuhan, tempat pertama kali Covid-19 muncul pada Desember.

"Semua bukti yang ada menunjukkan bahwa virus tersebut berasal dari hewan dan tidak dimanipulasi atau diproduksi di laboratorium atau tempat lain," kata juru bicara WHO Fadela Chaib dalam jumpa pers di Jenewa, Swiss.

 "Kemungkinan besar, virus itu berasal dari hewan," lanjutnya dikutip dari Reuters Selasa (21/4/2020).

Chaib lalu menerangkan, belum jelas bagaimana virus ini bisa melompat dari hewan ke manusia, tetapi "tentu saja" ada inang hewan perantara.

"Kemungkinan besar memiliki reservoir ekologis pada kelelawar, tetapi bagaimana virus menular dari kelelawar ke manusia masih harus ditinjau dan dipastikan."

Namun juru bicara perempuan itu tidak menanggapi permintaan untuk menjelaskan apakah ada kemungkinan virus tersebut lolos dari laboratorium secara tidak sengaja.

Institut Virologi Wuhan telah menepis rumor mensintesis virus atau membiarkannya lolos.

Chaib lalu ditanya tentang dampak keputusan Trump menangguhkan pendanaan ke WHO dalam penanganan virus corona.

 "Kami masih menilai situasi tentang pengumuman oleh Presiden Trump... dan kami akan menilai situasinya dan kami akan bekerja dengan mitra kami untuk mengisi celah apa pun."

"Sangat penting untuk melanjutkan apa yang kita lakukan tidak hanya untuk Covid tetapi untuk banyak, banyak, banyak, banyak program kesehatan lainnya," imbuh Chaib merujuk pada tindakan melawan polio, HIV, dan malaria di antara penyakit lainnya.

Dirinya lalu berujar bahwa WHO didanai 81 persen untuk 2 tahun ke depan pada akhir Maret, mengacu pada anggaran 2 tahunan senilai 4,8 miliar dollar AS (sekitar Rp 75,3 triliun).

AS adalah donatur terbesar induk kesehatan dunia yang berbasis di Jenewa itu.

Donor besar lainnya adalah Gates Foundation dan Inggris.

Direktur laboratorium Wuhan juga Bantah

Direktur laboratorium menolak klaim bahwa Covid-19 berasal dari sana, dengan menyebutnya "mustahil".

Beijing telah mendapat tekanan yang meningkat atas transparansi dalam penanganan pandemi ini, dengan Amerika Serikat (AS) menyelidiki apakah virus corona sebenarnya berasal dari Institut Virologi Wuhan, laboratorium dengan tingkat keamanan tinggi.

Ilmuwan China mengatakan, virus corona kemungkinan menular dari binatang ke manusia di pasar yang menjual hewan liar.

 Namun keberadaan fasilitas tersebut telah memicu teori konspirasi bahwa asal virus corona dari Institut Virologi Wuhan, khususnya laboratorium P4 yang digunakan untuk penanganan virus berbahaya.

Dalam sebuah wawancara dengan media pemerintah berbahasa Inggris CGTN yang ditayangkan Sabtu (18/4/2020), Yuan Zhiming selaku direktur lab mengatakan bahwa "tidak mungkin virus ini datang dari sini."

Yuan beralasan tidak ada satu pun stafnya yang terinfeksi, seraya menambahkan "seluruh institut sedang melakukan penelitian di berbagai bidang tentang virus corona."

Institut tersebut sebelumnya juga telah menolak tudingan yang sama pada Februari, mengatakan bahwa pihaknya telah berbagi informasi tentang patogen tersebut dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada awal Januari.

Namun pekan ini AS mengangkat rumor ini lagi, dengan Sekretaris Negara Mike Pompeo mengatakan pejabat AS sedang melakukan "penyelidikan penuh" tentang bagaimana virus "menyebar ke dunia".

Ketika ditanya apakah penelitian menunjukkan virus itu bisa berasal dari institut, Yuan berkata "Saya tahu itu tidak mungkin."

"Sebagai orang yang melakukan studi viral, kami jelas tahu jenis penelitian apa yang terjadi di institut dan bagaimana mengelola virus dan sampel," katanya sebagaimana dikutip AFP Minggu (19/4/2020).

Dia mengatakan karena laboratorium P4 ada di Wuhan "orang tidak bisa menuduhnya begitu saja" tetapi beberapa media "sengaja coba menyesatkan orang."

AFP mengabarkan, laporan-laporan di Washington Post dan Fox News sama-sama mengutip sumber-sumber anonim yang menyuarakan kekhawatiran bahwa Covid-19 mungkin muncul - secara tidak sengaja - dari fasilitas itu.

 Yuan mengatakan laporan itu "seluruhnya didasarkan pada spekulasi" tanpa "bukti atau pengetahuan".

Pihak berwenang di Wuhan awalnya mencoba untuk menutupi wabah dan ada pertanyaan tentang penghitungan resmi jumlah korban meninggal Covid-19.

Pemerintah sendiri beberapa kali mengubah kriteria penghitungan saat puncak wabah terjadi.

Pekan ini pihak berwenang di Wuhan mengakui ada kesalahan penghitungan jumlah korban meninggal, dan setelah direvisi angkanya meningkat 50 persen.

DPD PKS Pidie Bagikan 1.000 Masker Kain dan Imsakiyah Ramadhan

Polres Aceh Timur Salurkan Bantuan 525 Sembako Kepada Masyarakat Terdampak Covid-19

20 Guru di Pidie Jaya Lulus Calon Kepala Sekolah, Seleksi Libatkan Tim LP2KS Solo dan LPMP Aceh

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "WHO Paparkan Bukti Covid-19 Bukan Berasal dari Lab di Wuhan"

Berita Terkini