Dekan FISIP UIN Ar-Raniry Dr Ernita Dewi, SAg, MHum menyebutkan seminar secara online itu diisi beberapa pemateri.
Laporan Misbahuddin | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Fakultas Ilmu Sosial dan Imu Politik (FISIP) UIN Ar-Raniry bekerjasama dengan Kementerian PPPA, menggelar seminar secara online, Selasa (2/6/2020).
Seminar Nasional itu Tentang Perempuan dan Ketahanan Keluarga Saat Pandemi Covid-19.
Dekan FISIP UIN Ar-Raniry Dr Ernita Dewi, SAg, MHum menyebutkan seminar secara online itu diisi beberapa pemateri.
Mereka adalah Illiza Saaduddi Djamal (Anggota DPR RI), dr Purnama Setia Budi (Anggota DPRA), Bevi Ariani,SE (Kadis PPPA Aceh), Dr Agustin Hanafi (Pakar Hukum Keluarga) dan Dr Ernita Dewi, SAg, MHum (Dekan Fakultas FISIP UIN.Ar-Raniry).
Seminar Nasional secara online ini bertujuan untuk melihat peran perempuan dan upaya ketahanan keluarga di masa pandemi Covid-19.
• TKA Cina Digaji Rp 434,5 Juta, Pekerja Lokal Indonesia Hanya Rp 43 Juta
• Warga Minta Jalan dan Tanggul Irigasi Ambruk di Pasar Induk Cureh Segera Diperbaiki, Ini Alasannya
• 15 Juni 2020, Seluruh Pedagang Ikan di Peunayong Pindah ke Pasar Terpadu di Lamdingin
Perempuan memiliki peran penting dan strategis dalam menyehatkan dan memperkuat ketahanan keluarga.
Selain di rumah menjaga keluarga, perempuan juga harus produktif di dunia kerja dengan kondisi Work From Home (WFH) atau bekerja dari rumah.
Maka menjadi sangat krusial untuk membahas keselarasan kehidupan dan tanggungjawab perempuan baik di keluarga, dunia kerja dan masyarakat.
Dalam seminar itu juga tampil sebagai keynot speaker Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI yang diwakili oleh Deputi Kesetaraan Gender, Ir Agustina Erni,MSc.
Ia menyampaikan bahwa keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang punya keunggulan yaitu ikatan keluarga yang kuat di Indonesia menjadi modal untuk menangani bencana termasuk Covid-19.
Beberapa dampak pandemi ini terhadap kesejahteraan dan keharmonisan keluarga.
Dampak positif berupa membangun kelekatan dengan anak, adanya kemitraan gender relasi suami istri dalam keluarga (keseimbangan peran).
Dampak negatif yaitu adanya peningkatan KDRT, penurunan pendapatan, PHK.
Adapun tips keluarga mampu bertahan dalam menghadapi Covid-19 adalah mengontrol emosi, meningkatkan rasa syukur.
Selain itu kemitraan gender, keterbukaan dalam komunikasi antara suami istri dalam pengambilan keputusan, mengatur waktu aktivitas sebaik mungkin dan seimbang; gaya hidup sederhana dengan penghematan dan hindari hutang.
Narasumber dari DPR RI yaitu Illiza Sa’aduddin Djamal, SE menjelaskan peran perempuan yang ganda menjadi sangat strategis termasuk sebagai pendidik, pengasuh, namun di dunia kerja harus berbarengan.
Ini menunjukkan bahwa perempuan sangat terdampak dari pandemi ini.
Belum lagi banyaknya tenaga kerja perempuan baik di sektor formal atau informal yang dirumahkan maka akan berdampak pada perihal ekonomi pula.
Partisipasi semua khususnya dari keluarga sangat perlu untuk memutus mata rantai pandemi ini.
Dampak ini dari semua segi dunia usaha, kesehatan dan pendidikan. Pada dunia usaha umumnya perempuan yang di PKH sekitar 30%.
Maka peran perempuan sangat besar dalam peningkatan ekonomi sehingga pada masa pandemi ini harus lebih inovasi dalam dunia usahanya dan perlu mengalihkan usaha sesuai kebutuhan keadaan saat ini. (*)