SERAMBINEWS.COM - Ketegangan India vs China di perbatasan semi resmi kedua negara atau line of actual control (LAC) memakan korban jiwa.
Seorang perwira Angkatan Darat India dan dua prajuritnya tewas dalam "pertempuran sengit" antara tentara India dan China, di (LAC) Lembah Galwan, Senin (15/6/2020) malam.
Namun korban jiwa di pihak China masih misteri.
Sumber India Today, yang mengetahui detail dari pertempuran tentara kedua negara, diperkirakan pihak China menderita setidaknya tiga hingga empat korban jiwa.
Sesuai dengan pernyataan resmi Angkatan Darat India, seorang perwira berpangkat Kolonel dan dua prajurit Angkatan Darat India tewas dalam pertempuran sengit dengan pasukan China yang ditempatkan di daerah Lembah Galwan.
Sumber mengatakan tidak ada peluru yang ditembakkan dalam bentrokan itu, hanya batu digunakan untuk menyerang tentara.
Dalam sebuah pernyataan resmi, Angkatan Darat India mengatakan:
"Selama proses de-eskalasi sedang berlangsung di Lembah Galwan, pertempuran sengit terjadi kemarin malam dengan korban di kedua belah pihak.
Korban jiwa pihak India termasuk seorang perwira dan dua tentara.
Pejabat militer senior kedua belah pihak saat ini bertemu di tempat tersebut untuk meredakan situasi. "
China menyalahkan India atas insiden itu, dengan mengatakan tentara India menyerang personelnya di perbatasan.
China menuduh India menyeberangi perbatasan dan "menyerang" personelnya di wilayah Lembah Galwan di Ladakh Senin malam.
"Pasukan India melintasi garis perbatasan dua kali ... memprovokasi dan menyerang personil Tiongkok, mengakibatkan konfrontasi fisik yang serius antara pasukan perbatasan di kedua sisi," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian seperti dikutip oleh AFP.
Global Times, media pemerintah China melansir pasukan India Senin (15/6/2020) sangat melanggar konsensus yang dicapai dalam pembicaraan tingkat komandan militer kedua negara pada 6 Juni, ketika mereka melintasi perbatasan dua kali untuk kegiatan ilegal dan melancarkan serangan provokatif terhadap personel Tiongkok, yang mengarah pada konflik fisik serius antara pasukan dari kedua belah pihak.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan China telah mengajukan protes keras dan perwakilan pihak India, mendesaknya untuk secara ketat menahan pasukan garis depan sesuai dengan konsensus, dan tidak melintasi perbatasan dan membuat gerakan sepihak yang dapat mempersulit situasi perbatasan.
Sedangkan di New Delhi, Menteri Pertahanan India Rajnath Singh mengadakan pertemuan dengan Kepala Staf Pertahanan (CDS) Jenderal Bipin Rawat, tiga kepala dinas dan Menteri Urusan Luar Negeri S Jaishankar mengenai konflik keras dengan pasukan Tiongkok.
Mungkin ini adalah insiden pertama di sepanjang perbatasan India China pertempuran fisik tanpa senjata memakan korban jiwa dalam 45 tahun terakhir.
Empat tentara India tewas dalam serangan di Tulung La di Arunachal Pradesh pada tahun 1975.
Soal jumlah korban jiwa di pihak China, banyak yang meragukan pernyataan China yang menyebut tidak ada korban jiwa.
Bahkan Hu Xijin, pemimpin redaksi Global Times edisi bahasa Inggris, dalam sebuah tweet mengatakan pihak China juga menderita korban.
"Berdasarkan apa yang saya ketahui, pihak China juga menderita korban dalam bentrokan fisik Lembah Galwan.
Saya ingin memberi tahu pihak India, jangan menjadi sombong dan salah membaca sikap menahan diri China sebagai lemah.
Tiongkok tidak ingin berbenturan dengan India, tapi kami tidak takut, " kata Hu Xijin dalam tweetnya
Tweet senada China juga menderita korban jiwa juga dilontarkan Wang Wenwen, kepala reporter dan penulis opini di Global Times.
Ia mengutip akun Twitter (@NewsLineIFE) yang mengatakan, "Laporan mengatakan 5 tentara PLA tewas dan 11 lainnya terluka di perbatasan LAC China-India kemarin."
Namun, Global Times secara resmi menegaskan, "Akun resmi Global Times TIDAK PERNAH melaporkan korban yang sebenarnya di pihak China. Global Times TIDAK BISA mengkonfirmasi jumlah saat ini."
Diberitakan sebelumnya ketegangan India China bermula dari adu fisik kedua tentara di dua titik garis perbatasan tidak resmi kedua negara yang disebut Line of Actual Control (LAC).
Baku pukul pertama terjadi di Ladakh Timur pada 5-6 Mei dan yang kedua terjadi di Naku La, Sikkim, pada 9 Mei.
Aksi baku pukul (tanpa senjata api, sebagaimana lazimnya tentara berperang) antara tentara kedua negara meningkat saat musim panas.
Saat salju mencair, terjadi peningkatan pergerakan pasukan, jalan dan lintasan dibersihkan dan terjadi pembangunan jalan.
Sengketa perbatasan India-China mencakup LAC sepanjang 3.488 km. (global times/india today)
• BREAKING NEWS - Seorang Pemuda Juli Bireuen Tenggelam di Bendungan Krueng Peusangan
• Demi Dapatkan Cristiano Ronaldo dari Juventus, Chelsea Ajukan Tawaran Rp 1,9 Triliun
• Kadisperindagkop dan UKM Aceh Singkil Minta Tempat Pengepul Sawit Seragamkan Timbangan
• Semakin Agresif, Korea Utara Ledakkan Kantor Penghubung dengan Korea Selatan Didekat Perbatasan
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Pertempuran Hebat India Vs China, Kolonel India & 2 Prajuritnya Tewas, Korban Pihak China Misteri,