SERAMBINEWS.COM - Pemerintah Jepang punya keyakinan ada maksud tersembunyi di balik aksi Korea Utara yang kerap obral ancaman militer.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Pertahanan Jepang Taro Kono, dalam konferensi pers Klub Koresponden Asing Jepang, Kamis (25/6/2020).
Diberitakan NK News, Taro Kono mengatakan Jepang rutin bertukar informasi tentang Korea Utara dengan negara lain seperti Amerika Serikat.
Karenanya, ia menilai ada tindakan aneh Korea Utara.
Menurutnya 'obral' perang yang digaungkan Korea Utara baru-baru ini hanyalah kedok untuk mengalihkan perhatian.
• Viral Anak Gadisnya Sedang Wisuda Online, Ibu Ini Datang Suapkan Makanan
• WhatsApp Hadirkan 5 Fitur Baru, Apa Saja?
• Mama Muda Ini Melahirkan Sambil Berdiri di Lokasi Parkir Klinik Persalinan, Bayi dan Ibunya Selamat
Gambar ini diambil pada tanggal 1 Mei 2020 dan dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada tanggal 2 Mei 2020 menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri upacara untuk menandai penyelesaian pabrik pupuk fosfat Sunchon di Provinsi Pyongan Selatan, Korea Utara. (STR / KCNA VIA KNS / AFP)
Taro Kono mengawali pembicaraannya agar komentarnya tidak dikaitkan dengan intelijen Jepang.
Kono mengatakan ia percaya eskalasi terbaru Pyongyang mungkin adalah "menghilangkan perhatian orang Korea Utara dari kesehatan Kim Jong Un, atau panen yang buruk, atau ekonomi yang buruk."
"Kami menduga, nomor satu, bahwa COVID-19 menyebar di seluruh Korea Utara juga, dan Kim Jong Un sedang berusaha untuk ... tidak terinfeksi oleh COVID-19," jelasnya.
"Jadi kadang-kadang dia tidak keluar (di)di depan umum."
"Nomor dua, kami memiliki beberapa kecurigaan tentang kesehatannya," lanjutnya.
"Ketiga, panen tahun lalu di Korea Utara tidak cukup baik - buruk, sebenarnya. Ekonomi di Korea Utara tidak berjalan baik."
Kono menghindari pertanyaan langsung tentang kesehatan Kim, namun, menjawab bahwa dia tidak "diizinkan untuk membahas masalah intelijen, termasuk apakah itu masalah intelijen atau bukan."
• VIDEO - Berhubungan Badan Sebelum Membunuh jadi Pertimbangan Hakim, Zuraida Hanum Divonis Mati
• Virus Jenis Baru Bunny Ebola Telah Menyebar di Seluruh Amerika, Serang Ribuan Kelinci Hingga Mati
• Dikabarkan Telah Cair, Peserta Keluhkan Pencairan Insentif Kartu Prakerja Belum Juga Diproses
Asap mengepul di kota perbatasan Korea Utara, Kaesong, terlihat dari Paju, Korea Selatan, Selasa, 16 Juni 2020. Korea Selatan mengatakan bahwa Korea Utara telah meledakkan gedung kantor penghubung antar-Korea di utara perbatasan Korea yang tegang. (Tangkapan layatYoutube/Guardian News) (Tangkapan layatYoutube/Guardian News)
Menteri Pertahanan Jepang itu mengaitkan pandangannya bahwa Covid-19 sudah ada di dalam DPRK karena informasi publik.
"Komandan pasukan AS di Korea juga berbicara tentang itu, dia percaya bahwa Covid-19 sudah ada di dalam Korea Utara," katanya.
“Saya pribadi setuju dengan pandangannya. Kita hanya perlu memperkirakan seberapa luas penyebarannya. ”
Komentar menteri pertahanan itu muncul setelah berminggu-minggu meningkatnya ketegangan di semenanjung Korea, yang berpuncak pada penghancuran kantor Antar-Korea.
Korea Utara pada hari Rabu, bagaimanapun, dilaporkan telah membatalkan rencana untuk "aksi militer" yang tidak ditentukan terhadap Korea Selatan.
Media pemerintah tidak memberikan gambaran tentang pertemuan itu.
(FILES) Dalam file ini foto diambil pada 9 September 2018, tank Tentara Rakyat Korea (KPA) ikut serta dalam parade militer di lapangan Kim Il Sung di Pyongyang. Tentara Korea Utara "sepenuhnya siap" untuk mengambil tindakan terhadap Korsel, kata media pemerintah pada 16 Juni 2020 dalam keributan verbal terbaru dari Pyongyang, beberapa hari setelah saudara perempuan pemimpinnya mengancam gerakan militer terhadap Seoul. (Ed JONES / AFP)
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Ahmad Nur Rosikin)
Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul Menhan Jepang: Korea Utara Ajak Geger Korsel Hanya untuk Tutupi Kesehatan Kim Jong Un yang Memburuk