Tommy Soeharto: 22 Tahun Reformasi, Tapi Pemilu 2019 Masih Memprihatinkan dan Tidak Demokratis

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hutomo Mandala Putra atau lebih dikenal Tommy Soeharto. (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra atau akrab disapa Tommy Soeharto menilai bahwa Pemilu 2019 memprihatinkan dan tidak demokratis.

Ia mencontohkan, banyak petugas penyelenggara Pemilu 2019 meninggal dunia dalam mengawal pesta demokrasi tersebut.

Hal ini dikatakan Tommy saat membuka rapat pleno Partai Berkarya yang disiarkan di saluran YouTube Cendana TV, Rabu (8/7/2020).

"Kita juga ketahui Pemilu 2019 sangat, sangat tidak demokratis," ucap Tommy.

"Karena memang kita mengetahui ada 600 orang penyelenggara meninggal, tapi dianggap binatang tidak ada proses hukum sama sekali," kata dia.

Tommy mengatakan, sebagian petugas penyelenggara Pemilu yang memiliki tugas menghitung jumlah suara, tidak menjalankan tugasnya dengan baik.

Bahkan, kata dia, sengketa Pemilu yang diajukan pasangan calon presiden dan wakil presiden RI nomor urut 2, tidak bisa mengatasi hal tersebut hingga tahap Mahkamah Konstitusi.

"Jadi ini sangat memilukan dan memprihatinkan kita semua, selama reformasi ini, 22 tahun reformasi, bukan kita lebih baik tetapi penyelenggaraan pemilu lebih memperihatinkan," ujar Tommy Soeharto.

Atas keadaan tersebut, Tommy mengatakan, kader-kader harus menerima fakta tersebut dan berbenah agar memiliki kesiapan matang dalam pemilu berikutnya, mengingat Partai Berkarya belum berhasil melewati ambang batas parlemen 4 persen.

"Kita harus berpikiran cerdas dan inovatif agar dapat menjawab aspirasi, kebutuhan rakyat dengan mewujudkannya dalam kerja nyata," ujar Tommy.

"Kita patut menanamkan dalam hati dan pikiran kita, bahwa tidak ada perjuangan yang sia-sia, meskipun belum diberikan kesempatan dalam mewujudkan caleg DPR RI ke Senayan," tutur putra bungsu Presiden kedua RI Soeharto ini.

Kisah Perwira Polisi Sudah Makamkan 57 Jenazah Pasien Covid-19, Tidur di Kuburan Saat Kelelahan

Ruang Rawat Inap Puskesmas Lhoksukon Kembali Difungsikan, Ini Sebabnya

Jangan Dibuang, Ternyata Rutin Makan Biji Nangka Rebus Bisa Jadi Obat Penyakit Berbahaya Ini

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tommy Soeharto: 22 Tahun Reformasi, tapi Pemilu Masih Memprihatinkan"

Berita Terkini