Pertikaian Pemuda Kluet Utara dan Timur Berakhir Damai, Denda Seekor Kerbau dengan Bumbu Masak

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Muspika Kluet Utara dan Muspika Kluet Timur mendamaikan pemuda yang bertikai di Gampong Paya Dapur, Kecamatan Kluet Timur, Aceh Selatan. Perdamaian kedua pihak itu ditandai dengan acara peusijuek di Kantor Camat Kluet Utara, Rabu (5/8/2020).

Pertikaian dua kelompok pemuda dari Kecamatan Kluet Utara dan Kluet Timur yang sudah berlangsung dua bulan lebih akhirnya berakhir damai pada Rabu (5/8/2020). Kedua belah pihak didenda seekor kerbau lengkap dengan bahan-bahan (bumbu) masaknya, ditambah biaya pengobatan korban yang terluka.

PERTIKAIAN antara dua kelompok pemuda dari Kecamatan Kluet Utara dan Kluet Timur yang terjadi pada 26 Mai 2020 lalu disebut-sebut berawal dari hal sepele. Pertikaian itu menyebabkan terjadinya peristiwa pengeroyokan yang mengakibatkan luka serius sehingga harus mendapatkan pertolongan medis.

Setelah menempuh jalur mediasi hampir tiga bulan lamanya, akhirnya Muspika Kluet Utara dan Muspika Kluet Timur berhasil mendamaikan kedua belah pihak, yang ditandai dengan prosesi peusijuek di Kantor Camat Kluet Utara, Rabu (5/8/2020).

Dalam Peusijuek tersebut, Imum Mukim Kualaba'u, T Bukthini mewakili para mukim Kluet Utara menyayangkan terjadinya peristiwa yang berakhir pada pengeroyokan tersebut. Hal itu harus selalu dihindari agar tidak terjadi di masyarakat Kluet Raya khususnya dan Aceh umumnya.

"Hal ini sangat kita hindari namun telah terjadi, semoga ini menjadi iktibar dan tidak terulangi lagi. Tujuan muspika dan kita semua dalam prosesi damai serta Peusijuek ini adalah untuk mempererat silaturahmi yang sempat renggang hingga erat kembali dan menjadi layaknya keluarga," ucapnya.

Ia melanjutkan perdamaian tersebut juga telah dilakukan dengan kesepakatan-kesepatan antara kedua belah pihak. Ia berharap dengan adanya perdamaian tersebut masyarakat Kluet Raya selalu kompak. "Semoga hal ini tidak terulang lagi. Dengan perdamaian ini kita eratkan lagi tali saudara dan ukhuwah kita," tutupnya.

Sementara itu, mewakili Imuem Mukim Kluet Timur, Asradi mengajak agar semua yang hadir, khususnya pihak yang didamaikan, agar selalu berpegang teguh kepada Allah dan jangan bercerai berai. Sebab sebesar dan serumit apa pun persoalan, jika sudah mufakat akan hadir titik terang dengan mempersatukan persepsi dan iktikad yang baik. "Sebagai umat Muhammad, perdamaian merupakan suatu ibadah, semoga perdamaian dan peusijeuk hari ini mendapat ridha dari Allah SWT," harapnya.

Asradi juga mengapresiasi langkah tepat yang  dilakukan kedua Muspika sehingga lahirlah perdamaian dan peusijuek tersebut. Perdamaian itu mengedepankan penyelesaian secara adat. Ia menjelaskan, adat adalah pemersatu. Sebesar dan sebanyak apa pun persoalannya, dengan adat akan terselesaikan semua.

Dalam keterangan persnya, Camat Kluet Utara, H Zainal A SE didampingi Camat Kluet Timur, Muriadi S, dan pejabat Muspika Kluet Utara dan Kluet Timur lainnya mengatakan, langkah penyelesaian secara adat ini telah dijajaki kedua Muspika sejak dua bulan setelah terjadinya pengeroyokan tersebut.

"Kami terus jajaki dan koordinasi dengan Muspika Kluet Timur untuk mencari solusi terbaik terkait persoalan ini. Hal ini penting kami lakukan agar persoalan ini tidak berlarut-larut hingga menimbulkan hal-hal yang tidak kita inginkan di tengah masyarakat," ucapnya.

Langkah penyelesaian secara adat ini menurut Camat disepakati diselesaikan secara adat. Hal ini sebagaimana diatur dalam qanun di dua kecamatan tersebut dan telah sejak lama menjadi acuan bagi pemerintah gampong, kecamatan hingga kabupaten dalam menyelesaikan sengketa-sengketa di Aceh.

"Berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak maka pihak dari Kluet Timur dan Kluet Utara berdamai dengan denda disepakati satu ekor kerbau lengkap dengan bahan-bahan masaknya, serta ditambah biaya pengobatan. Alhamdulillah kesepakatan ini telah disetujui,” paparnya.

Pada kesempatan itu, H Zainal juga berharap agar ke depan hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi, kepada pemuda Kluet Raya pihaknya mengimbau agar selalu menjaga persatuan dan ketertiban di tengah-tengah masyarakat. “Jadilah pelopor ketertiban dan keamanan ditengah tengah masyarakat kita," ajaknya.

Kegiatan perdamaian dan peusijeuk ini dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Amatan wartawan di Kantor Camat Kluet Utara telah disediakan sarana cuci tangan, sabun serta hand sanitizer.(taufik zass)

Berita Terkini