Berita Banda Aceh

Mualem, Malik Mahmud, Pangdam, dan Kapolda Duduk Semeja, Saksikan Perjalanan Konflik Aceh

Penulis: Subur Dani
Editor: Nurul Hayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pangdam IM, Mayjen TNI Hassanudin SIP MM, Kapolda Aceh, Irjen Pol Wahyu Widada, Wali Nanggroe, Tgk Malik Mahmud Alhaythar, Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA), Muzakir Manaf (Mualem), duduk semeja dalam acara Forum Aspirasi Damai di gedung BTU Kodam IM, Banda Aceh, Jumat (14/8/2020).

Meski durasi video hanya sebentar, namun video perjalanan konflik Aceh tersebut menampilkan masa kelam Aceh saat konflik. Mulai dari gerilyawan kedua pihak (GAM dan TNI) saat perang, hingga pelucutan senjata GAM dan kemudian berakhir dengan damai.

Laporan Subur Dani | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kodam Iskandar Muda menggelar acara Forum Aspirasi Damai di gedung BTU Kodam IM, Banda Aceh, Jumat (14/8/2020).

Kegiatan tersebut menghadirkan mantan Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla sebagai keynote speaker sebagai penceramah Aceh damai.

Pidato Jusuf Kalla disiarkan secara virtual dari Jakarta, JK didampingi Hamid Awaluddin, perwakilan Pemerintah Republik Indonesia dalam kesepakatan damai di Helsinki, Finlandia 2005 silam.

Acara di BTU Kodam Iskandar Muda ini dihadiri oleh Pangdam IM, Mayjen TNI Hassanudin SIP MM, Kapolda Aceh, Irjen Pol Wahyu Widada, Wali Nanggroe, Tgk Malik Mahmud Alhaythar, Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA), Muzakir Manaf (Mualem), Wakil KPA, Kamaruddin Abubakar alias Abu Razak, Ketua DPRA, Dahlan Djamaluddin.

Selain itu, kegiatan turut dihadiri oleh jajaran pejabat Kodam IM, sejumlah anggota DPRA, rektor kampus, dan para perwakilan Pemerintah Aceh, dan sejumlah eks kombatan GAM.

Di sela-sela acara sebelum Jusuf Kalla menyampaikan ceramah Aceh damai, sempat diputar video perjalanan jalan panjang konflik Aceh hingga perdamaian.

Empat Pasien Covid-19 Sembuh, Kini Kota Langsa Nol Kasus

Amatan Serambinews.com, video ini memperlihatkan bagaimana konflik Aceh di masa lalu.

Beberapa bagian video juga menunjukkan gerilyawan GAM dalam berperang.

Pada bagian lain, juga tampak video prajurit TNI yang kala itu menggelar operasi militer di Aceh, mulai dari operasi nanggala (1977-1982), operasi siwah (1982-1989), operasi cinta meunasah (2000), hingga operasi militer dan pemulihan ketertiban.

Mualem, Malik Mahmud, Abu Razak, dan eks kombatan lainnya bersama Pangdam IM dan Kapolda duduk semeja menyaksikan video tersebut melalui layar monitor secara seksama.

Meski durasi video hanya sebentar, namun video perjalanan konflik Aceh tersebut menampilkan masa kelam Aceh saat konflik.

Mulai dari gerilyawan kedua pihak (GAM dan TNI) saat perang, hingga pelucutan senjata GAM dan kemudian berakhir dengan damai.

Pangdam IM, Mayjen TNI Hassanuddin SIP MM dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah hadir.

"Meski di tengah pandemi ini kita masih bisa hadir duduk bersama mengikuti salah satu kegiatan forum bersama dalam rangkaian peringatan 15 tahun perjanjian damai," kata Pangdam IM.

Donor Darah dan Ziarah Makam Pahlawan Warnai Hari Pramuka di Langsa

Kegiatan tersebut lanjut Pangdam IM, mengambil tiga kata kunci, yaitu, damai, bangkit, dan maju.

Menurut Pangdam, suasana damai yang telah terwujud di Aceh adalah kebutuhan dasar semua manusia.

"Damai adalah kebalikan dari kata penderitaan, penderitaan Aceh saat konflik dulu," katanya.

Pangdam menyebutkan, Aceh pernah mengalami suatu masa penderitaan.

"Alhamdullillah ini sudah berakhir, damai sudah. Saatnya sekarang kita bangkit dan maju," ujar Pangdam.

Pangdam juga menyebutkan, bahwa TNI terutama jajaran Kodam IM siap mengisi perdamaian dengan berbagai kegiatan positif demi memajukan Aceh ke depan.

"Kita komit menjaga perdamaian, kita komit untuk terus bangkit. Kita harus merawat dan menjaga perdamaian ini," pungkas Pangdam IM. (*)

Bupati Sarkawi Jumpai Kementerian Pertanian RI, Ajukan Permohonan Balai Pengembangbiakan Sapi Potong

Berita Terkini