Anak- anak masa kini kebanyakan adalah anak-anak yang melek dan cakap dalam penggunaan teknologi.
SERAMBINEWS.COM - Di tengah wabah virus corona dianjurkan Kita sebaiknya di rumah saja.
Malah, pembelajaran anak-anak di sekolah sebagian ada dilakukan secara daring.
Nah, di sisi lain waktu anak-anak di rumah tak lepas dengan main gadget.
Padahal diketahui teknologi yang semakin canggih bisa membawa dampak negatif pada anak.
Anak- anak masa kini kebanyakan adalah anak-anak yang melek dan cakap dalam penggunaan teknologi.
Banyak anak-anak sejak balita sudah diberikan gadget oleh orang tuanya.
Suatu hal yang miris ketika anak menggunakan gadget di usia dini tanpa pengawasan dari orang tuanya.
Tidak hanya mengganggu kebiasaan anak, tetapi juga memberikan dampak negatif pada kesehatan anak.
Dampak negatif pada kesehatan anak yaitu:
* Mempengaruhi kecerdasan
Penelitian MRI otak anak banyak menghabiskan banyak waktu di depan TV menunjukkan lebih banyak grey matter di daerah frontopolar, sehingga kecerdasan verbalnya lebih rendah.
Bayi/ anak yang sudah dipaparkan media digital seperti TV, Video, HP, game dll sebelum berumur 2 tahun, biasanya mengalami keterlambatan bicara.
Studi pada anak usia kurang dari 3 tahun dengan rata-rata menonton TV selama 2,2 jam menunjukkan dampak negatif pada aspek kognitif/kemampuan intelektual anak ketika mencapai usia 6-7 tahun
* Mempengaruhi kesehatan mata.
* Sinar biru yang terpancar pada gadget merusak mata (retina) bayi/ anak secara permanen.
* Bermain gadget juga menyebabkan mata berakomodasi. Akomodasi berlebihan menyebabkan mata minus
* Bayi/ anak menjadi sulit tidur karena paparan sinar biru ini.
* Makin lama paparan, makin sering terpapar, dampaknya pada mata akan semakin besar.
* Mempengaruhi fisik : Obesitas dan Penurunan kepadatan tulang
* Pengaruh terhadap perilaku sosial dan emosi
- Borderline personality disorder
- Peningkatan agresivitas (berkurangnya ketrampilan berpikir dan mengendalikan emosi)
- Mood disorder (kesepian, depresi, kecemasan dan perubahan suasana hati.)
- Keterampilan sosial berkurang (senang dengan dunia maya, tidak mau bergaul di dunia nyata.)
Penyebab dasar anak kecanduan gadget berasal dari orang tuanya.
Biasanya orang tua tersebut membiarkan anak bermain smartphone, supaya anaknya diam dan tidak pecicilan.
Dan memang, anak langsung diam dan tidak peduli pada sekitarnya.
Atau orang tua memberikan HP / memutarkan TV/ film supaya anaknya mau makan, anak jadi tidak belajar makan.
Anak yang membuka mulut dan menelan secara mekanistik, tidak menikmati makanannya.
Apa saja sih ciri-ciri anak kecanduan gadget?
Anak-anak yang kecanduan gadget bisa terlihat saat mereka bangun tidur dan langsung mencari smartphone mereka.
Jadi, ketagihan media digital itu adalah perubahan perilaku dimana orang tersebut sangat tergantung pada penggunaan media digital baik secara fisik maupun mental.
Jika tidak menggunakan gadget rasanya ngga enak, ada yang kurang.
Kalau internet terputus atau koneksinya lambat, bisa menjadi uring-uringan.
Dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi medik, dr. Ida Yudiati, Sp.KFR, mengatakan cara untuk mengatasi anak-anak yang kecanduan gadget adalah dengan memberi contoh pada anak.
Anak belajar melakukan sesuatu dengan melihat tingkah laku orang di sekitarnya, terutama orangtua dan kakak/ adiknya.
Orang tua sendiri bisa memberi contoh dengan tidak memegang smartphone saat makan dan saat berbicara dengan orang lain.
Sebisa mungkin luangkan waktu untuk bermain dengan anak.
Karena anak sangat menyukai waktu bersama orangtuanya.
Dengan bermain, anak akan mendapat stimulasi yang berguna untuk perkembangannya.
Orangtua juga harus terlibat dalam kehidupan anak.
Cobalah untuk mendengarkan keluhannya, perhatikan dirinya, kebiasaannya, dan juga pelajarannya.
Biasakan bercakap-cakap tentang hari-harinya.
Menyemangati anak juga bisa mencegah dari kecanduan gadget, misalnya dengan bermain musik, membaca buku cerita, melukis, menggambar, berolahraga ataupun sekedar bermain di halaman.
Jadikan saat makan bersama menjadi saat yang menyenangkan bagi anak-anak.
Jangan lupa mengajak anak bersosialisasi.
Jika ada perubahan perilaku pada anak, cepat bawa ke dokter spesialis.
• Wali Kota Sabang Resmikan Ruang Pinere dan Ruang Isolasi Mandiri RSUD Kota Sabang
• Pemerintah Aceh Salurkan Bantuan Masa Panik untuk Korban Kebakaran di Bener Meriah
• Ini Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun, Diamalkan Semoga Corona Segera Hilang
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Dokter Ida Yudiati Jelaskan Strategi Mengatasi Kecanduan Gadget pada Anak,