SERAMBINEWS.COM, MALLAPPURAM - Negeri India yang mayoritas beragama Hindu telah menganggap sejumlah binatang sebagai jelmaan dari dewa atau dewi mereka.
Tak terkecuali kerbau liar, juga dianggap sebagai jelmaan dewa, sehingga siapa saja yang menyembelihnya langsung dapat hukuman, termasuk kaum Muslim India.
Hal itu dilaporkan dari negara bagian Kerala India, sebanyak lima pria diduga pembunuh seekor kerbau liar yang sedang hamil ditangkap di Distrik Malappuram.
Insiden itu terjadi hanya dua bulan setelah kematian tragis seekor gajah hamil di kawasan hutan Mannarkad di Distrik Palakkad, juga Kerala.
Departemen Kehutanan negara bagian telah menangkap lima orang, sehubungan dengan pembunuhan kerbau tersebut.
Terdakwa telah diidentifikasi bernama Pullara Abu alias Nanippa (47), Muhammed Busthan (30).
Dan Muhammed Ansif (23), Ashiq (27) serta Suhail (28) yang semuanya merupakan warga Malappuram.
Dari nama-nama itu, dapat diduga mereka semuanya beragama Islam dan memakan kerbau halal, tidak seperti agama Hindu yang mengharamkannya.
• Dua Ekor Gajah Meriahkan Pengibaran Merah Putih
• Rabies Bawaan Rubah Liar Tumbangkan 16 Ekor Gajah di Taman Nasional Assam, India
• VIDEO Gajah Jinak Mati di CRU Sampoiniet Aceh Jaya, Sempat Seberangi Sungai Mencari Makan
Petugas hutan menemukan daging kerbau dari rumah salah satu terdakwa dalam penggerebekan yang dilakukan pada pada Senin (10/8/2020) malam.
Penyelidikan mengungkapkan terdakwa memburu kerbau liar di hutan Puncha, batas hutan Chakkikuzhi di bawah Kalikavu, Divisi hutan selatan Nilambur.
Petugas kehutanan menyita sekitar 25 kilogram daging yang diperkirakan ada sekitar 200 kilogram daging.
Terdakwa meninggalkan dua tengkorak dan sisa-sisa lainnya di berbagai bagian hutan.
Penyelidikan difokuskan pada apakah lebih banyak orang yang terlibat dalam kejahatan tersebut.
Para terdakwa dibawa ke Pengadilan Malappuram Kerala India untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pada Rabu (19/8/2020), seperti dilansir Times of India.
Sebelumnya, pada 3 Juni 2020, seekor gajah hamil berusia 15 tahun mati setelah mengkonsumsi nenas yang diisi dengan petasan di kawasan Hutan Lembah Silent.
Perangkap itu menyebabkan luka mulut yang parah yang akhirnya menyebabkan kematiannya.
Kematian jumbo menyebabkan kemarahan yang meluas yang mendorong pemerintah untuk memulai pembuktian tingkat tinggi untuk memburu para pelaku.(*)