Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak seluruh umat Islam untuk berdoa di malam tahun baru 1 Muharram 1442 Hijriah saat waktu Magrib, 19 Agustus 2020.
SERAMBINEWS.COM – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak seluruh umat Islam untuk berdoa di malam tahun baru 1 Muharram 1442 Hijriah.
Seruan ajakan itu disampaikan oleh Anggota Komisi Fatwa MUI, KH Hamdan Rasyid.
“Pada sore hari menjelang waktu Maghrib hari Rabu tanggal 29 Dzulhijjah 1441 H bertepatan dengan tanggal 19 Agustus 2020, umat Islam disunnahkan membaca do’a akhir tahun (penutup tahun hijriyah),” katanya, mengutip dari MUI.or.id, Rabu (19/8/2020).
KH Hamdan Rasyid mengatakan materi doa yang paling utama adalah memanjatkan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan anugerah, nikmat dan karunia-Nya kepada kita semua.
Selain itu, lanjutnya, doa tersebut juga memohon kepada Allah SWT agar seluruh amal ibadah kita diterima dan seluruh dosa-dosa, kesalahan serta kekhilafan kita, khususnya selama satu tahun terakhir, diampuni dan diterima taubat kita.
“Pada malam hari, sesudah masuk waktu Maghrib tanggal 1 Muharram 1411 H, umat Islam disunnahkan membaca do’a awal tahun (memulai tahun baru hijriyah),” ujarnya.
• Kumpulan Ucapan dan Harapan untuk Tahun Baru Islam 1 Muharram 1442 H, Cocok Dibagikan ke Medsos
Hamdan mengatakan, materi doa yang paling utama adalah memohon kepada Allah SWT agar selama satu tahun mendatang, kita dilindungi dari godaan syaitan dan hawa nafsu.
“Serta memohon pertolongan kepada Allah SWT agar kita diberikan anugerah iman yang kuat, kesehatan yang prima, serta rizki yang halal, banyak dan berkah sebagai bekal untuk melaksanakan amal yang baik dan menjauhi perbuatan yang jahat sehingga kita dapat mendekati Dzat-Nya Yang Maha Agung lagi Maha Mulia,” pungkasnya.
Teungku Chik Di Tiro, Pahlawan Asal Pidie Dimakamkan di Meureu Aceh Besar
Adapun teks doa yang dipanjatkan akhir tahun Hijriah antara lain:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. اَللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ فِى هَذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِيْ عَنْهُ فَلَمْ أَ تُبْ مِنْهُ وَلَمْ تَرْضَهُ وَلَمْ تَنْسَهُ وَحَلِمْتَ عَلَيَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِي وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْهُ بَعْدَ جُرْأَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّيْ أَسْتَغْفِرُكَ فَاغْفِرْلِيْ. وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِيْ عَلَيْهِ التَّوَّابَ فَأَسْئَلُكَ اَللَّهُمَّ يَا كَرِيْمُ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ أَنْ تَتَقَبَّلَهُ مِنِّيْ وَلاَ تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Artinya : “Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan shalawat dan salam kehadirat Nabi Muhammad SAW, keluarga serta sahabatnya.
Ya Allah ya Tuhan kami, jika pada tahun ini kami telah melakukan perbuatan-perbuatan yang Engkau larang atau berbuat durhaka kepada-Mu, sedang kami belum bertaubat padahal Engkau tidak meridlai dan tidak melupakannya serta mampu menyiksa kami,
namun masih menunda siksa dan masih memberi kesempatan kepada kami untuk bertaubat, maka pada kesempatan ini kami bertaubat dan memohon ampunan kepada-Mu.
Jika pada tahun ini kami telah melakukan amal perbuatan yang Engkau ridlai serta Engkau janjikan pahala kepada kami, maka kami memohon kepada-Mu ya Allah,
Dzat Yang Maha Agung lagi Maha Mulia, agar Engkau berkenan menerima amal perbuatan kami yang baik serta tidak mengecewakan harapan dan permohonan kami.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan shalawat dan salam ke hadirat Nabi Muhammad SAW, keluarga serta sahabatnya,"
• Doa Akhir Tahun & Awal Tahun Baru Islam 1 Muharram: Lengkap dalam Tulisan Arab, Latin, dan Artinya
Adapun teks doa yang dipanjatkan awal tahun adalah sebagai berikut.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. اَللَّهُمَّ أَنْتَ اْلأَبَدِيُّ الْقَدِيْمُ اْلأَوَّلُ. وَعَلَى فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ وَجُوْدِكَ الْمُعَوَّلِ. وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ. نَسْئَلُكَ الْعِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ وَجُنُوْدِهِ وَالْعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ اْلأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ وَاْلإِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالْإِكْرَامِ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Artinya: “Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan shalawat dan salam kehadirat Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya. Ya Allah Ya Tuhan kami, Dzat Yang Dahulu tanpa permulaan, Abadi tanpa pengakhiran.
Atas anugerah dan karunia-Mu, pada malam ini kami telah memasuki tahun baru. Oleh karena itu kami senantiasa memohon perlindungan-Mu dari godaan syetan, kekasih dan pengikutnya, serta hawa nafsu yang selalu mendorong kami melakukan kejahatan.
Dan kami senantiasa memohon pertolongan-Mu Ya Allah, agar kami selalu melaksanakan amal perbuatan yang baik, yang dapat mendekatkan kami kepada Dzat-Mu Yang Agung, wahai Allah Dzat Yang Maha Agung lagi Maha Mulia serta Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan shalawat dan salam ke hadirat Nabi Muhammad SAW, keluarga serta sahabatnya,"
• Ingat, Puasa Asyura dan Tasua di Bulan Muharram, Ini Jadwalnya & Amalan yang Dianjurkan
Amalan di Bulan Muharram
Ada beberapa amalan yang bisa dilakukan dalam bulan Muharram.
Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk memperbanyak ibadah puasa pada bulan Muharram.
Dari Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda:
“Puasa yang paling utama sesudah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah (syahrullah) Muharram. Sedangkan shalat malam merupakan shalat yang paling utama sesudah shalat fardhu.” (HR. Muslim, no. 1982).
Berikut ini amalan sunah yang bisa dilakukan umat Islam yang telah dikutip dari Tribunnews.com dari berbagai sumber:
• Bolehkah Menggabungkan Puasa Asyura Bulan Muharram dan Qadha Puasa Ramadhan Sekaligus? Ini Hukumnya
1. Puasa
Dikutip dari tayangan YouTube akun Yufid.TV, amalan pertama yakni memperbanyak puasa sunah.
Rasulullah SAW bersabda: "Puasa yang paling afdhol setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah di al-Muharram." (HR. Muslim).
Maksudnya adalah puasa secara mutlak, yakni memperbanyak puasa sunah.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ
"Puasa yang paling afdhil setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah al-Muharram."
Terdapat dua amalan puasa sunnah dalam bulan Muharram.
Yang pertama adalah puasa Tasu'a, yang merupakan puasa sebelum 10 Muharram atau yang dilaksanakan.
• Ini Waktu Pelaksanaan Puasa Tasua dan Puasa Asyura, Simak Keistimewaan Muharram
Dalam riwayat dijelaskan di akhir hayatnya Rasulullah pernah berkeinginan jika ia masih hidup di tahun depan maka ia akan berpuasa pada 9 dan 10 Muharrram.
Diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma, dia berkata, “ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berpuasa di hari ‘Asyura’ dan memerintahkan manusia untuk berpuasa, para sahabat pun berkata,
‘Ya Rasulullah! Sesungguhnya hari ini adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani.’
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berkata, ‘Apabila tahun depan -insya Allah- kita akan berpuasa dengan tanggal 9 (Muharram).’
Belum sempat tahun depan tersebut datang, ternyata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meninggal.”
Namun belum sampai di bulan Muharram tahun berikutnya, ternyata Rasulullah sudah meninggal dunia.
Imam Nawawi rahimahullaah menyebutkan ada tiga hikmah disyariatkannya puasa pada hari Tasu'a.
• Bulan Muharram Ada Hari Asyura, Ini Makna Sejarahnya Dalam Islam, Ada Bagi-bagi Bubur
Pertama adalah untuk menyelisihi orang Yahudi yang hanya berpuasa pada hari kesepuluh saja.
Kedua yaitu untuk menyambung puasa hari Asyura dengan puasa di hari lainnya, sebagaimana dilarang berpuasa pada hari Jumat saja.
Yang kedua adalah puasa Asyuro.
Puasa Asyuro yaitu puasa yang dilakukan pada tanggal 10 Muharram.
Keutamaan puasa Asyuro adalah dapat menggugurkan dosa setahun yang lalu.
Dosa yang dimaksud adalah dosa-dosa kecil, karena dosa besar hanya dapat dihapuskan dengan bertaubat.
Dari Abu Qatadah ra. bahwa rasulullah saw bersabda: "Puasa pada hari arafah dapat menghapus dosa selama dua tahun, yaitu tahun yang berlalu dan tahun yang akan datang. danpuasa pada hari Asyura menghapuskan dosa tahun yang lalu." (H.R jamaah kecuali Bukhari dan Tirmidzi).
• Puasa 1 Muharram, Tasua dan Asyura, Ini Bacaan Doa Serta Keutamaannya
Niat puasa Asyura
نَوَيْتُ صَوْمَ عَشُرَ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى
Artinya: "Saya niat puasa hari asyura, sunah karena Allah ta’ala"
2. Bertaubat
Menyesali atas dosa dan bertekad untuk tidak mengulanginya kembali menjadi tugas manusia seumur hidup.
Taubat merupakan karunia dan kesempatan yang diberi Allah untuk kembali kepada-Nya.
3. Perbanyak sedekah
Dalam menyambut bulan Muharram diperintahkan agar memperbanyak pengeluran dari belanja kita sehari-hari untuk bersedekah.
Semua itu hendaknya dilakukan dengan tidak memberatkan diri sendiri dan disertai keikhlasan semata-mata mengharap keridhaan Allah.
• Ini Kata Ustadz Abdul Somad Soal Keutamaan Puasa Asyura 10 Muharram
Rasulullah bersabda: “Siapa yang meluaskan pemberian untuk keluarganya atau ahlinya, Allah akan meluaskan rizki bagi orang itu dalam seluruh tahunnya.” (HR Baihaqi, No: 3795)
4. Perbanyak Amal Saleh
Seperti bulan Dzulhijjah, pada bulan Muharram, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak amalan saleh.
Tentu saja mengerjakan amalan baik di bulan istimewa akan mendapatkan pahala dan mendapatkan rahmat Allah Subhanahu wa ta'ala.
Memperbanyak amalan salehbisa dimulai dengan berzikir, bersedekah, hingga tilawatil quran dan mengamalkannya. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)