Properti

Luar Biasa, Virus Corona tak Menghantam Rumah Subsidi, Bahkan Permintaan Melonjak

Editor: M Nur Pakar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Virus Corona baru, Covid-19 ternyata tidak menghantam sektor perumahan bersubsidi pemerintah.

Dilaporkan, permintaan rumah subsidi melonjak sampai 70 persen.

Tetapi, juga rumah non-subsidi, tetapi tidak sebesar rumah subsidi, yakni 30 persen.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (BTN), Pahala Nugraha Mansury,

Dia mengatakan permintaan rumah naik terutama saat diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Mayoritas permintaan datang dari rumah subsidi yang mengalami peningkatan hingga 70 persen.

Untuk hunian non-subsidi mengalami kenaikan sebesar 30 persen.

Rumah berukuran kecil terus dibangun di kawasan Cot Puklat dan Lamsiem, Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar. Foto direkam pada Maret 2020. (Foto: Dok Apersi Aceh)

"Jadi bisa kita lihat tren positif sektor perumahan cukup baik," ucap Pahala seperti dikutip Kompas.com dari laman resmi Kementerian PUPR, Senin (24/8/2020).

Dengan kondisi ini, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mendorong para pelaku bisnis di sektor perumahan untuk menjadi salah satu leading.

Khususnya menopang Pemulihan Ekonomi Naisonal (PEN).

Kabar Gembira Bagi Warga Aceh, Presiden Jokowi Segera Resmikan Jalan Tol Banda Aceh-Sigli

Pipis Sembarangan Jadi Masalah Besar di Amsterdam, Urban Senses Ciptakan Tempat Khusus

Motor Listrik Katalis EV 1000 Indonesia Siap Pamer Diri di Dunia

Menurutnya, sektor ini memiliki multiplier effect yang besar karena dapat menggerakkan lebih dari 140 industri turunan.

Dengan menggeliatnya industri properti, diharapkan mampu memengaruhi produktivitas masyarakat.

Selain itu dia juga menekankan agar komunitas perumahan, baik bank kreditur maupun asosiasi pengembang serta lembaga jasa keuangan agar tetap mengedepankan pelayanan yang baik.

"Saya sangat gembira tadi disampaikan Bapak Dirut BTN bahwa permintaan sudah naik sejak Juli 2020."

Demikian juga pula pelayanan sudah semakin baik, berarti kita semua sudah mulai mengubah channel dari yang rumit menjadi sederhana," kata Basuki.

Halaman
12

Berita Terkini