Info Subulussalam

Lagi, Seorang Pasien Positif Covid-19 di Subulussalam Meninggal Dunia

Penulis: Khalidin
Editor: Safriadi Syahbuddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Subulussalam, Baginda Nasution SH MM saat menggelar konferensi pers menegaskan adanya penambahan 7 orang warga Kota Subulussalam terkonfirmasi positif Covid-19, Selasa(18/8/2020)

Laporan Khalidin | Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Gugus Tugas Kota Subulussalam kembali melaporkan penambahan pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia.

Informasi itu disampaikan kepada wartawan, Kamis (10/9/2020) dalam siaran pers nomor : 130/065/2020 tentang penambahan kasus positif covid-19 di Kota Subulussalam.

Pasien meninggal dunia tersebut berinsial J (59), jenis kelamin perempuan, warga Kecamatan Longkib.

J dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan surat keterangan operasional manager laboratorium penyakit infeksi Universitas Syiah Kuala nomor c.93.08877 RT/IX/2020 tanggal 8 September.

Sesuai hasil pemeriksaan swab RT-QPCR terhadap almarhum J tanggal 8 September 2020  yang sampelnya  berasal dari Dinas Kesehatan Subulussalam dinyatakan positif covid-19.

“Almarhum J masuk ke RSUD 6 September 2020, awalnya masuk dengan keluhan sesak nafas, demam dan batuk,” terang Baginda Nasution SH MM, Jubir Covid-19 Subulussalam.

BREAKING NEWS - Warga Demo Kantor Kejari Aceh Singkil, Minta Penjelasan Penanganan Kasus Jalan

Viral Video Baku Hantam India-China, Ini Pertama Kali Ketegangan 2 Negara Bocor ke Publik

Produsen Mobil AS Tesla Bidik Pasar Mobil Listrik China, Produksi Digandakan

Baginda menjelaskan melihat penyakit yang dikeluhkan J, dokter spesialis paru di RSU Subulussalam menyarankan dilakukan anamnesis.

Selain itu juga dilakukan pemeriksaan fisik, foto thorax, laboratorium dan saturasi oksigen, didapati gejala khas covid-19.

Selanjutnya, pasien lalu dirawat di ruang isolasi pinere, pasien dan keluarga diedukasi dan inform consent mengenai penyakitnya.

Pihak RSUD pun menjadwalkan pemeriksaan swab PCR 2 kali pada hari pertama dan kedua rawatan.

Kemudian pasien juga dikonsulkan ke dokter penyakit dalam karena kadar gula darah yang tinggi.

Selanjutnya sampel swab J diambil 7 September lalu dan langsung dikirim ke laboratorium penyakit infeksi Unsyiah Banda Aceh.

Baginda menambahkan, pada tanggal 8 agustus 2020 kondisi pasien semakin memburuk, atas izin keluarga dilakukan tindakan resusitasi.

“Namun tidak tertolong, J meninggal dunia pukul 18.45 wib, hasil swab keluar pukul 19.50 WIB dan dinyatakan positif covid-19,” terang Baginda

Dengan bertambahnya pasien Covid-19 di Kota Subulussalam kini menjadi 23 orang. Sementara empat orang meninggal dunia.

9 September Bertambah 5 Orang

Sebagaimana berita sebelumnya, Kasus orang positif Covid-19 di Kota Subulussalam, Rabu (9/9/2020) kembali bertambah lima orang.

Dari lima kasus penambahan positif Covid-19, seorang dilaporkan meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Subulussalam.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Subulussalam, Munawaroh SSi Apt MKes yang dikonfirmasi Serambinews.com membenarkan adanya penambahan jumlah positif Covid-19 di Subulussalam.

Menurut Kadinkes Munawaroh penambahan kasus tersebut sebanyak lima orang dan satu diantaranya meninggal dunia.

Empat kasus lain yakni dari keluarga almarhum S (54) tahun Warga Kecamatan Simpang Kiri yang meninggal pekan lalu.

Pascameninggalnya S, Dinkes Kota Subulussalam melakukan tracking terhadap keluarga yang kontak erat dengan almarhum.

Nah, informasi yang dihimpun dari sejumlah keluarga yang menjalani swab, empat dinyatakan positif Covid-19.

Sejauh ini Kadinkes Subulussalam belum membeberkan inisial dan sebaran penambahan kasus Covid-19 terbaru.

“Benar ada penambahan lima kasus. Satu orang meninggal dan empat lainnya dari keluarga S yang meninggal minggu lalu,” ujar Munawaroh.

Jumlah warga maupun tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif virus Corona di Kota Subulussalam terus bertambah.

Terapkan protokol kesehatan

Juru Bicara Baginda Nasution SH MM, mengimbau semua komponen masyarakat untuk bersama-sama dan bergotong royong saling mengingatkan.

Warga diminta untuk selalu menerapkan protokol kesehatan, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.

Dia menyatakan dalam keadaan darurat diharapkan semua pihak untuk bisa menjaga suasana yang sejuk dan damai tidak perlu menghujat.

Baginda mengingatkan semua komponen tidak membuat hal-hal bersifat memaki dan menyalahkan siapapun.

Karena pemerintah saat ini sedang berbuat dalam menangani Covid-19.

Baginda meminta semua pihak dapat secara bersama-sama untuk mencegah penularan Covid-19 melalui mendisiplinkan diri.

Seperti menjaga kesehatan diri, menjaga imunitas dan tetap mendekatkan diri kepada Allah Swt.

“Kita jangan panik, jangan takut berlebihan atau sebaliknya takabbur atau sombong namun kita harus berupaya dan berikhtiar sebagai upaya kita insan yang lemah,” ujarnya.

Pemakaman tanpa Prokes

Sementara itu, untuk kedua kalinya pasien positif Covid-19 di Kota Subulussalam dimakamkan tanpa melalui protokol kesehatan (Prokes).

Hal itu disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kota Subulussalam Baginda Nasution, kepada Serambinews.com, Jumat (4/9/2020).

Pasien positif Covid-19 yang  meninggal dunia dan proses fardhu kifayahnya tanpa protokol kesehatan berinsial S, warga Kecamatan Simpang Kiri.

“Tidak melalui protokol kesehatan karena almarhum sudah keluar Rumah Sakit atau pulang ke rumah atas permintaan sendiri, sebelum meninggal dunia,” kata Baginda.

Dijelaskan, S telah meninggal dunia sebelum hasil swabnya dari laboratorium Unsyiah Banda Aceh keluar.

S sendiri  masuk ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Kota Subulussalam Minggu 30 Agustus lalu sekitar pukul 02.00 WIB.

Dia dirawat di RSUD Subulsusalam dengan keluhan sesak nafas serta demam selama dua hari.

Pasien dibawa karena sudah sulit diajak komunikasi (cenderung mengantuk).

Sementara berdasarkan informasi dari RSUD Subulussalam, S memiliki riwayat penyakit hipertensi dan DM type II.

Pasien S pun dirawat di ruang kelas II hingga September 2020. Selanjutnya sempat dipindahkan ke ruang ICU  pukul 10.30 wib dan diagnosa pasien hipglikemia +pneumonia +HHD +DM TYPE II.

Proses pengambilan swab pasien S diaksanaan pada Senin 31 Agustus lalu. Namun pasein pulang atas permintaan sendiri (PAPS) Selasa 1 September sekitar pukul 18.00 WIB.

Selasa (2/9/2020) pasien dikabarkan meninggal dunia. Sementara hasil swabnya baru keluar Kamis (3/9/2020).

Pascameninggalnya pasien S, pihak Dinas Kesehatan yang dibantu Forkopimcam, kepala Puskesmas Simpang Kiri  dan pihak lainnya melakukan tracking di rumah duka.(*)

Berita Terkini