Laporan Zaki Mubarak | Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Ratusan imigran asal Myanmar dari etnis Rohingya yang terdampar di Pantai Ujong Blang, Lhokseumawe yang kini telah direlokasi ke kamp pengungsian dalam Kompleks Balai Latihan Kerja (BLK), mulai didera berbagai macam penyakit.
Pantauan Serambinews.com, Rabu (9/9/2020), sebagian dari pengungsi Rohingya ini mengeluh beragam sakit, seperti sesak, kemudian sakit lambung.
Sementara mayoritas pengungsi lainnya, juga mengeluh sakit gatal-gatal di kulit mereka. Kulit etnis paling teraniaya di dunia versis PBB itu Seperti terinfeksi penyakit kulit dan mengalami gatal-gatal.
Saat tim medis dari Dinas Kesehatan (Dinkes) memeriksa kesehatan mereka, ratusan imigran Rohingya itu umumnya mengeluh gatal-gatal di kaki dan badannya.
Menurut keterangan Kadinkes Kota Lhokseumawe, dr Said Alam Zulfikar kepada Serambinews.com, Rabu (9/9/2020) malam, mereka memang terserang penyakit kulit yaitu gatal-gatal.
• Ratusan Pengungsi Rohingya yang Terdampar di Lhokseumawe, Jalani Pemeriksaan Medis
• Pengungsi Wanita Rohingya Dimakamkan di TPU Kuta Blang, Tiga Saudaranya Berdoa Untuknya
• Tiga Terdakwa Kasus Penyelundupan 1.020 Kardus Rokok dari Thailand Disidangkan, Segini Tuntutan JPU
“Mungkin karena adaptasi cuaca, dari sebelumnya di laut hingga ke penampungan saat ini," kata dr Said Alam Zulfikar.
Di sisi lain, sambung dr Said, ratusan imigran tersebut pada Rabu kemarin, telah diperiksa kembali kesehatan mereka, dan bagi yang alami gatal-gatal diberikan obat.
“Hari ini (Rabu kemarin-red), tim medis sudah memeriksa dan memberikan obat-obatan kepada mereka,” pungkasnya.(*)