Berita Aceh Tamiang

Pedagang Ikan Protes Penyaluran BLT UMKM di Aceh Tamiang, Tuding tak Transparan dan ‘Main Mata’

Penulis: Rahmad Wiguna
Editor: Saifullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pedagang ikan di Pasar Pagi Kualasimpang, Iriansyah menunjukkan syarat yang sudah mereka lengkapi untuk mendapatkan bantuan modal UMKM di hadapan anggota DPRK Aceh Tamiang, Rabu (23/9/2020).

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Sejumlah pedagang ikan di Pasar Pagi Kualasimpang menuding penyaluran bantuan langsung tunai atau bantuan modal untuk UMKM tidak transparan.

Pasalnya, tidak satu pun pedagang di pasar pagi itu yang berjumlah lebih 30 orang mendapat bantuan sebesar Rp 2,4 juta perorang tersebut.

Hal ini disampaikan para pedagang ketika beraudiensi ke DPRK Aceh Tamiang pada Rabu (23/9/2020) tadi.

Kondisi tersebut membuat para pedagang ikan ini curiga kalau proses penyaluran yang melalui Datok Penghulu dan Disperindagkop itu diwarnai aksi ‘main mata’.

“Jangan salahkan kami kalau kami curiga karena faktanya hari ini, tidak satu pun dari kami menerima bantuan UMKM ini,” kata Iriansyah, salah seorang pedagang di Ruang Komisi I DPRK Aceh Tamiang, Rabu (23/9/2020).

BREAKING NEWS - Jumlah Kasus Positif Corona di Aceh Singkil Meledak

Pergi Sendirian Mandi ke Sungai, Warga Singkil Ditemukan Mengapung tak Bernyawa

Hari Ini, Tambah Seorang Positif Covid-19 di Subulussalam, 15 Orang Sembuh

Iriansyah memastikan, pihaknya telah melengkapi persyaratan yang dibutuhkan untuk mendapatkan bantuan UMKM tersebut.

Dia pun menjelaskan, para pedagang ikan telah membentuk dua kelompok berdasarkan lokasi jualan, pasar atas dan pasar bawah sesuai arahan perangkat kampung.

“Pedagang di atas kami namai Kelompok Hijau Daun, ada 19 anggota. Semuanya sampai hari ini belum menerima bantuan,” tegas Iriansyah yang menjadi Koordinator Hijau Daun.

Dia pun meminta DPRK Aceh Tamiang menelusuri kebenaran isu yang menyebutkan banyak penerima bantuan ini tidak memiliki usaha, melainkan hanya bermodalkan proposal.

“Katanya banyak yang hanya pakai proposal, tidak ada usahanya. Terus kami yang pedagang asli malah tidak diperdulikan,” sambungnya.

VIDEO Fakta Baru Pelaku Penculikan Bos Dealer di Lhokseumawe Disebut Kelompok Tentara Aceh Merdeka

Sepmor Hilang di Masjid Tingkeum Manyang Kutablang dan Terekam CCTV Akhirnya Ditemukan di Dewantara

Toke Seum Copot dr Fardhyani dari Direktur RSUD Langsa, Tunjuk Plh dr Helmiza Fahry

Pada kesempatan itu, para pedagang meminta DPRK Aceh Tamiang menertibkan pedagang ikan yang membuka lapak di pinggir jalan. Kehadiran pedagang liar ini, disebut mereka, telah membuat omzet mereka turun drastis.

“Apa gunanya dibuat pajak ikan kalau masih dibolehkan jualan di pinggir jalan. Besok kami ada modal jualan di jalan juga, biar sekalian semrawut,” ancam pedagang lainnya.(*)

Berita Terkini