Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Inovasi yang terus dilakukan DLH Aceh Tamiang dalam mengolah sampah plastik menjadi barang bermanfaat tak terlepas dari campur tangan Bank Sampah Induk (BSI) Aceh Tamiang.
Komunitas binaan DLH Aceh Tamiang ini secara masif terus mendukung dan memberikan masukan tentang tata cara penanganan sampah organik.
“Berawal dari kepedulian ini kami akhirnya mencoba mendalami tata cara memanfaatkan sampah plastik menjadi barang bermanfaat bernilai ekonomis,” kata Direktur BSI Aceh Tamiang, Syahrial, Minggu (4/10/2020).
Sedikit dijelaskannya, proses pembuatan BBM ini dilakukan dengan menampung uap hasil pembakaran sampah plastik menggunakan botol bekas minuman mineral.
Bila satu kilogram sampah plastik menghasilkan satu buah paving block, maka dengan kapasitas yang sama BB yang dihasilkan sekira 0,5 hingga 0,7 liter.
• Cara Polisi Tangkap Sopir yang Sering Jual Sabu, tak Sadar Pembelinya Polisi yang Menyamar
Syahrial pun menjamin kalau BBM ini memiliki kualitas setara premium dan solar.
Jenis premium ini sendiri dihasilkan dari uap pembakaran plastik PP (Polypropylene).
Sedangkan solar dihasilkan campuran sampah plastik.
Dia berharap ke depannya TPA Kampung Durian, Aceh Tamiang dilengkapi alat pencacah sampah agar proses produksi ini bisa lebih cepat.
“Sampah yang kami bakar masih bergumpal, jadi butuh proses waktu lama. Bila ada alat pencacah, maka produktivitsnya bisa ditingkatkan,” tukasnya. (*)
• Wow! Rumah di Atas Air Terlihat tak Layak Huni, Tapi Isi di Dalamnya Tuai Pujian Netizen