Semangat Mubarok Menghidupi Keluarga, Tak Pernah Mengeluh dengan Kondisi Tubuh  

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengguna kendaraan berbagi rezeki kepada Mubarok (40), pria disabilitas asal Kecamatan Peunaron, yang mencari rezeki di tepi jalan nasional Banda Aceh – Medan, tepatnya di bahu jembatan Kampung Beusa, Aceh Timur, Senin (5/10/2020).

IDI - Mubarok (40) terlahir dengan kondisi tidak sempurna. Tapi semangat hidupnya tidak pernah pudar. Ia terus berusaha mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya meskipun dalam keadaan terbatas.

Mubarok sudah bekerluarga. Dari pernikahannya dengan Manisah, Mubarok kini memiliki tiga orang anak. Yaitu Sri Wulandari (kelas 2 SMP), Ilham (kelas I SD), dan paling kecil Talita, masih berusia 2 tahun.

Saat ini mereka tinggal di Kecamatan Peunaron Aceh Timur. Dengan kondisi fisiknya yang jauh dari sempurna, tidak mungkin ia bekerja seperti orang biasa. Ia mencari rezeki dengan mengharap belas kasihan dari pengendera yang melintasi jembatan Kampung Beusa, Aceh Timur.

“Saya sudah sekitar satu tahun kerja seperti ini,” ungkap Mubarok yang ditemui Serambi, di tepi jalan nasional Banda Aceh-Medan, tepatnya di bahu jembatan Kampung Beusa, Aceh Timur, Senin (5/10/2020).

Saban hari, Mubarok naik angkutan umum dari Peunaron, ke lokasi ia mencari rezeki. Ia baru pulang pada sore hari dengan menumpang angkutan umum rute Peureulak-Peunaron. Pria disabilitas tersebut sadar akan besarnya risiko yang dihadapinya dengan duduk di bahu jembatan yang tidak pernah sepi dilewati kenderaan tersebut. Tapi hal itu harus dilakukan untuk mengasapi dapur dan memenuhi biaya sekolah anaknya.

Dalam sehari ia bisa mendapatpenghasilan berkisar  Rp 100 sampai 200 ribu per hari. Jumlah itu hanya cukup untuk biaya sekolah, dan kebutuhan rumah tangga. “Tak ada kata putus asa untuk menghidupi keluarga. Terlahir dengan keterbatasan diri bukanlah permintaan, tapi takdir Allah yangharus disyukuri. Alhamdulillah, dengan rezeki seadanya saya masih bisa membiayai anak sekolah, dan menutupikebutuhan rumah tangga,” ungkap Mubarok.

Meski Mubarok mengalami kekurangan fisik sejak lahir, tapi tidak bagi anakanaknya. Ketiga anaknya lahir dengan sehat dan sempurna. Mubarok memiliki cita-cita mulia.

“Meski dalam keterbatassan diri, saya masih bersyukur diberi kesehatan sehingga bisa mencari nafkah. Saya bercita-cita bisa menyelesaikan pendidikan ketiga anak saya minimal tamat SMA,” kata Mubarok sambil berharapdibantu satu unit sepmor tiga roda untuk kelancaran aktivitasnya.(c49)

Berita Terkini