Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM,LHOKSUKON– Jalan di kawasan Desa Krueng Lingka Kecamatan Langkahan Aceh Utara menghubungkan Kecamatan Tanah Jambo Aye, diblokir lima jam dari pukul 10.00 -15.00 WIB, Kamis (8/10/2020).
Pemblokiran itu dilakukan warga sebagai bentuk protes karena jalan tersebut semakin rusak, tapi belum diperbaiki. Eksesnya lima jam jalan tersebut tak bisa dilintasi mobil.
Titik yang diblokir di depan Dayah Darul Huda Lueng Angen, kemudian perbatasan dengan Kecamatan Pante Bidari Kabupaten Aceh Timur dan perbatasan dengan Desa Pante Gaki Bale, Kecamatan Langkahan.
Jalan tersebut diblokir dengan cara ditanami pisang, kemudian ranting pohon dan kayu di tiga titik tersebut.
• Pasien Covid-19 yang Sembuh di Subulussalam Capai 27 Orang, Kini Muncul Klaster Baru
Sehingga akibat pemblokiran jalan tersebut roda empat tidak bisa melintasi jalan tersebut selama lima jam.
Sedangkan untuk kenderaan roda dua masih melintasinya.
“Saya tahu jalan tersebut sudah diblokir warga setelah saya ke Pantonlabu,” ujar Keuchik Krueng Lingka Effendi Nurdin kepada Serambinews.com, Kamis (8/10/2020).
Jalan tersebut diblokir warga mayoritasnya adalah pemuda karena kondisi jalan tersebut sudah mulai rusak setelah dilintasi truk pengangkut tanda buah segar (TBS) kelapa sawit dan juga truk pengangkut material lainnya.
• VIDEO Detik-detik Pengunjuk Rasa Lempar Bom Molotov ke Arah Polisi di DPRD Jabar
Padahal jalan tersebut pada tahun 2017 masih aspal, tapi setelah dilintasi truk, sekarang bertambah rusak.
“Sepanjang jalan tersebut sekarang berdebu ketika di lintasi truk, sehingga sangat mengganggu para santri yang berada dayah kawasan desa kami,” kata Effendi.
Karena itu warga memblokir jalan tersebut supaya pihak yang mengangkut material dan juga pemerintah dapat memperbaiki jalan tersebut sebelum bertambah.
"Warga baru membuka blokir jalan tersebut sekira pukul 15.00 WIB," ujar Keuchik Krueng Lingka.(*)
• VIDEO Waria Ikut Demo UU Cipta Kerja Hingga Pimpin Orasi Bersama Para Mahasiswa