Bisnis Berbasis Lingkungan dan Sosial, Minum Kopi Sambil Tetap Ikut Melestarikan Alam

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemilik Leuser Coffee, Danurfan, saat menjadi narasumber dalam Program Serambi Podcast Edisi Bincang Ekonomi dengan tema ‘Aroma Kopi dan Konservasi Lingkungan’, yang disiarkan langsung melalui Facebook Serambinews.com, Minggu (22/11/2020).

Ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk tetap menjaga dan melestarikan lingkungan agar dapat dinikmati oleh anak cucu. Terpenting, adanya kesadaran dan keinginan untuk menjaga alam. Salah satunya dengan berbisnis berbasis lingkungan dan sosial.

BERBISNIS dengan basis lingkungan dan sosial, itulah yang dilakukan Danurfan, pemilik Leuser Coffee. Dari bisnis usaha warung kopinya yang berada di Jalan T Panglima Nyak Makam, Banda Aceh, Danurfan rutin setiap tiba atau enam bulan sekali menyumbang sejumlah dana hasil penjualan kopi untuk pelestarian lingkungan.

Dalam setiap pembelian satu bungkus kopi Leuser ukuran 100-250 gram, pembeli berarti telah ikut menyumbang sebesar Rp 2.500 pada usaha membangun pelestarian hutan, kesadaran lingkungan hidup, penanaman pohon dan perlindungan empat satwa kunci, yaitu harimau, gajah, orangutan dan badak yang berada di Kawasan Ekosistem Leuser (KEK), Aceh.

“Tidak hanya dengan membeli satu bungkus kopi Leuser, tapi setiap konsumen yang minum kopi di warung kopi ini (Leuser Coffee), per gelasnya itu sudah disisihkan Rp 2.500 untuk pelestarian alam dan lingkungan di Aceh,” imbuh Danurfan.

Hal itu diungkapkannya saat menjadi narasumber dalam Program Serambi Podcast Edisi Bincang Ekonomi dengan tema ‘Aroma Kopi dan Konservasi Lingkungan’, yang disiarkan langsung melalui Facebook Serambinews.com, Minggu (22/11/2020). Selain untuk pelestarian lingkungan, uang hasil penjualan itu juga tidak menutup kemungkinan disumbangkan bila terjadi bencana alam.

Danurfan menyampaikan, sejak 2013 pihaknya sudah membuat beberapa kegiatan, seperti pendidikan lingkungan untuk anak-anak sekolah, melakukan penanaman pohon di beberapa daerah di kabupaten/kota di Aceh. Selain itu juga kampanye pelestarian satwa dan lingkungan, serta menyumbang untuk beberapa aksi sosial, khususnya di bidang kebencanaan dan kesehatan.

Dalam waktu dekat ini, pihaknya juga akan menyumbangkan dana kontribusi dari 50 persen hasil penjualan bubuk kopi ukuran 250 gram untuk pelestarian penyu di Panga, Aceh Jaya. “Kita bekerja sama dengan komunitas masyarakat Aroen Meubanja dan berkoordinasi dengan Dedi Penyu, serta beberapa anggota tim lainnya yang telah bekerja keras sejak beberapa tahun terakhir mengupayakan pelestarian penyu,” tambah Danurfan yang akrab disapa Gem ini.

Penjualan kopi arabika gayo edisi khusus penyu ini akan berjalan hingga 15 Desember 2020 dan akan langsung diserahkan ke lapangan. “Ini merupakan kegiatan aksi kedua  Leuser Coffee yang sebelumnya sudah berjalan pada 21 Maret 2019 dan berhasil mengumpulkan donasi yang kemudian diserahkan saat penglepasan tukik dilepas pantai,” imbuhnya.

Tidak hanya itu pada awal pandemi Covid-19 terjadi di Indonesia termasuk Aceh, Leuser Coffee yang berlokasi di Jalan T Panglima Nyak Makam, Banda Aceh ini juga menyediakan kopi gratis kepada paramedis yaitu dokter dan perawat bekerja menangani virus corona. Jenis kopi yang disediakan merupakan arabika gayo.(mawaddatul husna)

Berita Terkini