Melihat Kegiatan di TPA Kampung Durian, Mengubah Sampah Plastik Menjadi Paving Block

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Peserta pelatihan menyaksikan proses tahapan pengolahan sampah plastik menjadi paving block di TPA Kampung Durian, Aceh Tamiang.

Panasnya kobaran api dan pekatnya asap dari dua dandang yang membakar sampah plastik sama sekali tak membuat 40 orang bergeming dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kampung Durian, Aceh Tamiang. Justru para duta sampah ini merapatkan barisan untuk melihat detik per detik perubahan sampah plastik menjadi paving block.

Sebanyak 40 orang dari perwakilan setiap kecamatan di Tamiang, siang itu memang dilatih khusus tentang pembuatan paving block dari sampah plastik. Kegiatan ini dilakukan bukan hanya untuk melatih jiwa usahawan para peserta, tapi juga untuk menyatukan persepsi tentang penanggulangan sampah masyarakat.

“Penanggulangan sampah plastik tidak melulu harus dimusnahkan, tapi ada teknik yang lebih produktif dan bisa mendatangkan manfaat ekonomis bagi masyarakat,” kata Kadis Lingkungan Hidup Aceh Tamiang, Sayed Mahdi, Rabu (9/12/2020).

Dalam pelatihan itu, tim menguraikan satu per satu cara pengolahan sampah menjadi paving block yang dimulai dengan memilah sampah plastik, memasukannya ke dalam dandang dan dipanaskan menggunakan kompor gas selama lebih 30 menit.

“Setelah panasnya cukup, maka plastik tadu mencair dan langsung dialirkan ke dalam alat cetak (molding) yang telah kita didesain secara manual,” kata Sayed Mahdi.

Di hadapan para duta sampah itu, Sayed mengakui proses pengolahan ini bisa lebih cepat bila didukung dengan alat pencacah sampah. “Kita berharap ke depan bisa mendatangkan alat pencacah sampah agar produktivitasnya lebih tinggi,” ujarnya.

Dalam rombongan duta sampah itu terlihat Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Aceh Tamiang, Juanda yang juga sangat antusias memerhatikan proses pembuatan paving block berbahan sampah plastik itu. “Bila ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah, maka masyarakat kita bisa mandiri dan daerah kita memiliki produk muatan lokal yang khas, dan layak dipasarkan ke seluruh daerah Indonesia,” kata Juanda.(mad)

Berita Terkini