AS Kerahkan Pesawat Pembom Ke Timteng, Iran Ingatkan Trump tak Ubah Tahun Baru Jadi Hari Berkabung 

Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pesawat pembom B-52 berkemampuan nuklir milik Amerika Serikat

SERAMBINEWS.COM - Situasi di Timur Tengah masih memanas antara Amerika Serikat dengan Iran.

Kedua negara beberapa kali hampir imbang perang.

Bahkan kedua negara juga saling mengancam hingga membuat situasi makin genting memasuki awal tahun 2021.

Timur Tengah sedang memanas setelah militer AS menerbangkan pesawat pembom B-52 berkemampuan nuklir ke Timur Tengah. 

Komando Pusat AS menyebut aksi ini dilakukan untuk menunjukkan komitmen militer AS terhadap keamanan regional

Ini menunjukkan kemampuan unik untuk dengan cepat mengerahkan kekuatan tempur yang luar biasa dalam waktu singkat.

Pesawat pembom ini dikirim dari AS di tengah ketegangan yang sedang berlangsung dengan Iran dan milisi yang didukung Iran di Irak.

Ada kekhawatiran bahwa Iran mungkin berusaha melakukan aksi balasan terhadap kepentingan AS.

Baca juga: Pemimpin Hizbullah Siap Balas Serangan Israel Hingga Sebut Trump Sedang Marah dan Gila

Hal ini untuk menandai peringatan satu tahun serangan pesawat tak berawak yang menewaskan Jenderal Qasem Soleimani.

"Amerika Serikat terus mengerahkan kemampuan siap tempur ke dalam area tanggung jawab Komando Pusat AS

untuk mencegah potensi musuh dan menjelaskan bahwa kami siap dan mampu menanggapi setiap agresi yang ditujukan pada Amerika atau kepentingan kami," kata Jenderal Frank McKenzie , Komandan Komando Pusat AS.

Baca juga: Wanita Ini tak Sadar Direkam di Panti Pijat, Terkejut Foto dan Videonya Beredar di WeChat

Menanggapi langkah tersebut, penasihat militer untuk Pemimpin Tertinggi Iran berbicara langsung kepada Presiden Donald Trump dalam sebuah tweet.

Mayor Jenderal Hossein Dehghan memperingatkan Trump "untuk tidak mengubah Tahun Baru menjadi periode berkabung bagi orang Amerika" setelah pengiriman pesawat pembom tersebut.

Penerbangan pesawat bomber pada Rabu lalu itu merupakan pengiriman bomber ketiga di Timur Tengah dalam 45 hari terakhir.

Baca juga: Mengerikan Monster Laut Bikinan Rusia, Bisa Hancurkan Kapal Musuh Sebelum Sempat Mendeteksinya

Spesifikasi :

Komunikasi

Pemasangan layar display, server jaringan komputer, dan real time link komunikasi.

Badan pesawat

Memperkuat pada sambungan dan mempertebal sekitar ruang awak pesawat.

Baca juga: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa Positif Covid-19

Penembak di ekor pesawat

Posisi penembak dihilangkan sehingga mengurangi jumlah awak pesawat.

Sayap

Memperkuat kondisi sayap dan meningkatkan kapasitas bahan bakar.

Mesin

Pesawat dilengkapi dengan delapan mesin.

Baca juga: Terjaring Razia Balapan Liar di Malam Tahun Baru, 30 Pemuda Diajak Shalat Subuh Berjamaah

Kru :

5 (pilot, kopilot, navigator, radar navigator, dan operator elektronik counter measured.

Pertama kali digunakan: 1955

Panjang: 47,8 meter

Panjang Sayap: 55,5 meter

Kecepatan: 1.045,85 kilometer per jam

Jangkauan: lebih dari l14.159 kilometer tanpa perlu mengisi bahan bakar

Persenjataan: 31.500 kilogram artileri, termasuk bom, ranjau, dan misil Jumlah

pesawat: 58 aktif dan 18 cadangan

Harga: US$84 juta atau setara Rp1,1 triliun

Baca juga: Pakar Telematika Ungkap Video Asli Gisel Lebih dari 19 Detik, Video Syur Gisel Direkam Hari Jumat

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Hubungan dengan Iran memanas, AS kirim pesawat bomber ke Timur Tengah

Berita Terkini