Berita Abdya

Belasan Pemuda di Abdya Bakar Spanduk Berisi Dukungan Pembubaran FPI, Dinilai Provokatif

Penulis: Rahmat Saputra
Editor: Mursal Ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Belasan pemuda di Kabupaten Aceh Barat Daya membakar spanduk yang berisi dukungan terhadap pembubaran Front Pembela Islam, Jumat (1/1/2021) malam.

Spanduk berukuran 1x4 meter itu terpasang di sejumlah titik di kawasan Blangpidie dan kecamatan Susoh.

Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Spanduk berisi atau bertuliskan dukungan terhadap pemerintah yang melarang segala aktivitas Front Pembela Islam (FPI) bertebaran di sepanjang jalan nasional. 

Ya, di jalan nasional kawasan kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya).

Spanduk berukuran 1x4 meter itu terpasang di sejumlah titik di kawasan Blangpidie dan kecamatan Susoh.

Bahkan, ada sebagian spanduk yang sudah terpasang itu sudah dicopot dan dibakar oleh belasan pemuda.

Spanduk yang dibakar itu, adalah spanduk yang terpasang di beberapa titik, seperti di lapangan persada, di Simpang AW Kopi Blangpidie, Simpang Empat Polsek Blangpidie dan simpang menuju PPI Ujung Serangga.

Baca juga: Demi Temui Kekasih Gelapnya, Seorang Pria Nekat Bangun Terowongan Rahasia

Baca juga: Menkes: Butuh Waktu Satu Tahun untuk Menjalankan Program Vaksinasi Covid-19

Baca juga: Berulang Kali Diselingkuhi dan Diceraikan Gisel Tapi Pilih Diam, Roy Marten Sayangkan Sifat Gading

Muhammad Yasal, seorang pemuda yang ikut membakar spanduk yang bertuliskan mendukung pembubaran FBI itu, menyebutkan pembakaran itu untuk mencegah timbulnya konflik baru atau menghindari kegaduhan.

"Apa yang kami lakukan untuk menghindari kegaduhan, mengingat kata-kata dalam spanduk itu sangat provokatif dan menimbulkan kegaduhan," ujar Muhammad Yasal kepada Serambinews.com, Sabtu (2/1/2021).

Pasalnya, kata Yasal, selama ini keberadaan ormas FPI di Aceh, khususnya di Abdya, tidak pernah menimbulkan keresahan di masyarakat, bahkan banyak kegiatan positif yang dilakukan di bumoe Serambi Mekkah ini.

"Kalau tidak turun, nanti dikhawarirkan timbul spanduk yang baru, yang bisa menimbulkan kegaduhan. Apalagi FPI di Abdya ramai yang dukung," ungkapnya.

Terlebih, sebutnya, spanduk itu dibentangkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan mengatasnamakan lembaga.

"Jadi, secara lembaga, memang tidak jelas, siapa itu pemuda pecinta pancasila, siapa itu pemuda masyarakat Abdya?

Kan tidak pernah kita dengar dan lembaga siluman, dan ini jelas, yang memasang tidak bertanggung jawab," tegasnya.

Rencananya, pihaknya akan melanjutkan penurunan spanduk yang sama di depan pintu menuju kompleks perkantoran kantor bupati.

"Telat kami tahu, hari ini rencananya kami turunkan," pungkasnya. (*) 

Berita Terkini