Internasional

Iran Beri Tantangan ke Joe Biden, Usir Pengawas Nuklir PBB Atau Cabut Sanksi Pada 21 Februari 2021

Editor: M Nur Pakar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto yang dirilis pada 9 April 2019 oleh kantor kepresidenan Iran, menampilkan Presiden Iran Hassan Rouhani (kanan) saat mengunjungi fasilitas teknologi nuklir Iran di Teheran.(AFP PHOTO / HANDOUT)=

SERAMBINEWS.COM, TEHERAN - Pemerintah Iran mengeluarkan tantangan ganda kepada Joe Biden sebelum presiden AS yang baru itu dilantik.

Teheran mengatakan pengawas nuklir PBB akan diusir dari negara itu kecuali sanksi dicabut pada 21 Februari.

Sedangkan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) menggelar unjuk kekuatan Angkatan Laut di Teluk Arab, seperti dilansir AFP, Minggu (10/1/2021).

Parlemen Iran mengesahkan undang-undang pada November yang mewajibkan pemerintah untuk menghentikan inspeksi situs nuklir oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

Agar dapat meningkatkan pengayaan uranium melebihi batas yang ditetapkan dalam kesepakatan nuklir Teheran 2015 jika sanksi tidak dicabut.

Baca juga: Mantan Menhan AS Tidak Ragu, Trump Ingin Serang Iran Sebelum Keluar Gedung Putih

Badan pengawas Dewan Pengawas Iran menyetujui undang-undang tersebut pada 2 Desember 2020 dan pemerintah mengatakan akan menerapkannya.

"Menurut undang-undang, jika Amerika tidak mencabut sanksi keuangan, perbankan, dan minyak pada 21 Februari, kami akan mengusir pengawas IAEA dari negara itu," kata anggota parlemen Ahmad Amirabadi Farahani.

Iran mulai melanggar Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) 2015 pada 2019.

Sebagai tanggapan atas penarikan Presiden AS Donald Trump dari itu pada 2018.

Termasuk penerapan kembali sanksi AS yang dicabut berdasarkan perjanjian.

Teheran mengakui pekan lalu telah melanjutkan pengayaan uranium 20 persen di fasilitas nuklir bawah tanah Fordow.

Jelas-jelas melanggar kesepakatan dan mempersulit upaya Biden untuk bergabung kembali.

Baca juga: Semakin Panas, Iran Luncurkan Pangkalan Rudal Bawah Tanah

Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei mengatakan Teheran tidak terburu-buru untuk memasuki kembali kesepakatan itu, kecuali sanksi harus segera dicabut.

Dia mengesampingkan pembicaraan apa pun mengenai program rudal Teheran dan campur tangan regionalnya, seperti yang diminta oleh AS dan kekuatan besar lainnya.

"Berlawanan dengan AS, keterlibatan Iran di kawasan itu menciptakan stabilitas dan ditujukan untuk mencegah ketidakstabilan ... keterlibatan Iran di kawasan itu pasti dan akan terus berlanjut," kata Khamenei.

Saat Khamenei berbicara, IRGC menggelar parade angkatan laut di Teluk, untuk menandai ulang tahun kelima penyitaan dua kapal Angkatan Laut AS dan 10 awak di dekat pulau Farsi pada 2016.

TV pemerintah mengatakan ratusan perahu ikut serta dalam pawai.

Baca juga: Sebut Vaksin Covid-19 Dirancang untuk Mencemari’ Orang, Twitter Hapus Cuitan Ayatollah Ali Khamenei

Pekan lalu, Iran menyita sebuah kapal tanker minyak Korea Selatan dan awaknya di Teluk, dan terus menahan kapal tersebut di pelabuhan Bandar Abbas.

Teheran bertujuan untuk meningkatkan pengaruhnya atas Seoul sebelum negosiasi lebih dari 7 miliar dolar AS dana Iran dibekukan di bank-bank Korea Selatan karena sanksi AS.(*)

Berita Terkini