SERAMBINEWS.COM - Belakangan ini media sosial sedang viral dengan konten jalan buntu yang berujung ke kuburan.
Yang menjadi perhatian adalah banyak pengguna jalan abai ketika diingatkan oleh pembuat video.
Pemilik akun TikTok @terdalam_, Dani, merekam konten-kontennya di wilayah Parakan, Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa Barat.
Dalam video-videonya, Dani mengingatkan orang yang lewat bahwa jalan tersebut buntu.
Yang lebih mengejutkan, rupanya jalan itu berujung di Taman Pemakaman Umum (TPU) Parakan.
“Saya sih sudah prediksi video jalan buntu itu bakal viral tapi saya enggak sangka seviral ini,” ujar Dani saat ditemui Kompas.com, Selasa (2/2/2021) sore.
Video jalan buntu yang dibuat Dani berawal saat pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahun lalu.
• Pendaftaran CPNS 2021 Dibuka Bulan April-Mei Mendatang, Lengkapi Syaratnya Sekarang
• Ibu Ajak Anak Nonton Dirinya Berhubungan Badan dengan Ayah Tiri, Korban Ikut Disetubuhi hingga Hamil
• Rayakan Penangkapan Aung San Suu Kyi dan Harapan untuk Kembali ke Tanah Leluhur
Dirinya memiliki banyak waktu luang, atau Dani bilang “banyak gabutnya”.
Di sela-sela kekosongan waktu di tengah pekerjaannya, ia main-main ke sekitar jalan buntu di sekitar rumahnya.
Dani banyak melihat orang yang salah jalan karena melewati jalan buntu.
“Saya sih cuma bilangin awalnya 'Pak Bu salah jalan, Maaf ada makam'. Akhirnya saya coba buat video,” kata Dani.
Awalnya, Dani memang sudah memiliki akun Tiktok sejak tahun 2017 tetapi tak fokus dalam membuat konten karena urusan pekerjaan.
Namun, Dani banyak memiliki waktu luang di di saat pandemi Covid-19.
Waktu luangnya muncul karena pekerjaan utamanya di bidang pariwisata sedang anjlok karena pandemi Covid-19.
Sebelumnya, Dani kerap membuat konten tentang wisata.
“Jadi saya harus cari jalan untuk meneruskan konten saya ini.
Akhirnya saya jatuh cinta ke Tiktok ini 2017, tapi baru aktifnya semenjak pandemi dengan hype-nya Tiktok ini ternyata membuahkan hasil di konten saya ini,” tambah Dani.
• SKB 3 Menteri Larang Sekolah Atur Seragam Kekhususan Agama, Madrasah dan Aceh Dapat Pengecualian
• Kakek Koswara Pulang Digendong Mantu Setelah Mediasi, 3 Anaknya Cuek
• Menolak Lupa Tragedi Arakundo 3 Februari 1999, Mayat-mayat Dibuang dari Truk
Berawal dari eksperimen sosial
Ide awal Dani membuat video jalan buntu berawal dari keinginannya membuat eksperimen sosial.
Eksperimen sosialnya ia buat menjadi sebuah konten misteri jalan buntu.
“Kalau saya bilang jalan buntu enggak tahu ada apa dengan kalimat jalan buntu dibandingkan dengan tempat pemakaman umum. Akhirnya ya jadi kemasan saya untuk membuat konten misteri jalan buntu ini,” kata Dani.
Dani mengaku, perlu waktu selama 10 bulan untuk menelurkan video jalan buntu.
Waktu 10 bulan ia habiskan untuk membuat konsep video jalan buntu, survei lokasi, riset terkait lokasi video, hingga meminta izin ke aparat setempat.
“Di awal memang saya konsep konten ini. Jadi saya survei dulu saya amati dulu yang masuk ke sini yang salah jalan itu, lalu saya izin RT RW setempat,” ujar Dani.
Dani sendiri baru tinggal di tempat pembuatan jalan buntu tersebut selama 18 bulan.
Ia pun berusaha mendalami fenomena sosial dan cerita di sekitar tempatnya tinggal.
Proses izin kepada aparat setempat pun ia lakukan agar tak ada yang merasa dirugikan dengan video eksperimen sosialnya.
Video jalan buntunya merupakan sebuah eksperimen sosial untuk menguji kepercayaan masyarakat terhadap orang yang tak dikenal.
“Saya tidak mau ada yang merasa dirugikan jadi saya datangi aparat setempat saya minta izin, Pak saya mau bikin sosial eksperimen di depan rumah saya sampai ke makam. Kalau diizinkan bulan depan (Desember) saya mau mulai, itu saya ngomong di akhir November. Jadi setelah diizinkan mulailah pembuatan video,” tambah Dani.
Pihak RT kemudian mengizinkan Dani membuat video selama bernilai edukasi. Dani juga berniat untuk mengenalkan daerah tempatnya tinggal.
“Ini kan masih kalau orang lihat kan masih terpencil. Ya setidaknya mengenalkan daerah sini, kenapa tidak. Selama tidak menggangu kenyamanan,” tambahnya.
Selama proses riset, Dani pun menemukan banyak situs bersejarah di sekitar lokasi tempatnya tinggal.
Baginya, proses riset sebelum membuat video jalan buntu sangat menyenangkan.
Dani pun meminta izin kepada orang-orang yang ia rekam.
Ia ingin videonya yang tayang telah memiliki izin dari orang-orang yang ia rekam.
“Kalau saya ambil video di sini, penjaga saya nunggu di ujung jalan sana. Penjaga rumah saya nanti akan berhentikan orang yang lewat tadi. Saya bilang ‘Bu Pak, tadi saya ambil videonya tidak apa-apa di posting?’,” ujar Dani.
Ia lalu menjelaskan perihal pengambilan video jalan buntu. Dani menjelaskan bahwa videonya akan diunggah ke media sosial dengan nilai hiburan dan edukasi.
Masyarakat tak percaya imbauan
Selama membuat eksperimen sosial, Dani menemukan banyak orang yang tak percaya imbauan terkait jalan buntu.
Hampir 90 persen dari total orang yang ia tegur selama pembuatan video, tak percaya bahwa jalan yang mereka lewati adalah jalan buntu.
“Enggak tahu mungkin tingkat kepercayaan masyarakat sekarang mungkin sudah berkurang, saya kurang tahu.
Tapi ada yang percaya. Kebanyakan orang enggak percaya,” kata Dani. Mereka yang tak percaya kebanyakan cuek.
Dani berpikir mungkin ketidakpercayaan orang-orang karena tak mengenal dirinya.
“Iya cuek. Mungkin enggak kenal juga sama saya. Apalagi di sini daerahnya sepi jadi takut mau berhenti kan takut jadi lebih baik langsung jalan. Banyak faktor,” tambah Dani.
Setiap hari hampir lima orang yang lewat ke jalan buntu.
Jalan buntu di dalam video Dani dulunya adalah jalan setapak.
“Soalnya 2019 ini baru diaspal nih di depan jadi dulunya cuma jalan tanah atau batu,” ujarnya.
Kini, Dani akan meneruskan video-video eksperimen sosialnya.
Ia mengaku akan mencari jalan buntu lainnya dengan cerita unik tersendiri.
(TribunnewsWiki.com/Kompas.com/Wahyu Adityo Prodjo)
Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul Konten Jalan Buntu yang Berujung ke Kuburan Viral di TikTok, Kreator Butuh 10 Bulan untuk Riset