IDI - Bupati Aceh Timur, H Hasballah M Thaib SH (Rocky), Rabu (10/2/2021), disuntik vaksin Covid-19 di RSUD dr Zubir Mahmud, Idi. Ia merupakan orang pertama di kabupaten itu yang disuntik vaksin produksi Sinovac. Sebagai ekpresi suksesnya penyuntikan itu, Rocky tepuk tangan seusai divaksin.
Amatan Serambi, vaksinasi itu dimulai setelah acara pembukaan selesai sekitar pukul 10.00 WIB.
Kemudian, Bupati Rocky dan istrinya, Hj Fitriani. melakukan registrasi di ruangan pertama dan selanjutnya masuk ke ruangan skrining. Kemudian, Bupati siap-siap untuk disuntik vaksin oleh petugas medis.
Setelah duduk di kursi yang sudah disediakan, Rocky langsung melipatkan lengan baju sebelah kiri.
Setelah meminta izin, petugas vaksinator langsung menyuntikkan jarum berisi vaksin ke lengan Bupati. "Tidak terasa sakit dan tidak ada terasa reaksi apapun," ungkap Rocky sambil bertepuk tangan sebagai ekpresi suksesnya penyuntikan vaksin tersebut.
Bupati mengaku tidak khawatir sedikit pun setelah disuntik vaksin. Apalagi, menurut Rocky, selama ini padatnya jadwal ke luar daerah mengharuskan dirinya selalu melakukan tes swab antigen. "Karena itu, pemeriksaan kesehatan sangat saya prioritaskan demi kelancaran tugas sebagai pimpinan daerah, serta sebagai upaya kita mendeteksi penyakit dan mencegah penularan Covid-19," ungkap Rocky.
Ia berharap, tidak ada seorang pun tenaga kesehatan sebagai pihak di garda terdepan dalam merawat warga Aceh Timur yang menolak divaksin Covid-19. Ditanya apa sanksi yang diberikan kepada tenaga kesehatan yang tak mau divaksin, Bupati mengatakan, "Tidak ada yang perlu diberi sanksi, karena saya yakin di Aceh Timur tidak ada tenaga kesehatan yang tak mau divaksin. Semuanya mau, karena ini merupakan tanggung jawab kita bersama," ungkapnya.
Petugas kesehatan yang menyuntikkan vaksin Covid-19 ke Bupati dan pejabat lainnya bernama Syahrial, "Awalnya, saat saya mau suntik Pak Bupati, ada sedikit grogi. Tapi, Alhamdulillah, saat pelaksanaan berjalan lancar," ungkap Syahrial di sela-sela menjalankan tugas tersebut.
Petugas medis di ruang vaksin mengatakan, seusai divaksin, peserta diberi tanda bukti sudah disuntik dan kemudian diberikan sertifikat. "Tunggu 30 menit setelah divaksin, jika tidak ada reaksi apapun berarti aman. Namun, jika ada reaksi seperti pusing atau ruam merah, maka ditindaklanjuti di ruang observasi," ungkap petugas medis tersebut. Setelah Bupati dan istri, suntik vaksin dilakukan terhadap Kapolres, Sekda, Dandim, Kajari, Ketua DPRK, MPU, dan sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya.
Kapolres Aceh Timur, AKBP Eko Widiantoro SIK MH, mengatakan, tak ada efek atau dampak apapun yang ia rasakan setelah divaksin. "Alhamdulillah, sebagai pejabat publik, saya sudah mengikuti vaksinasi pada tahap pertama. In Syaa Allah, tidak ada efek atau dampak dari penyuntikan tersebut," ungkap Kapolres.
Karena itu, AKBP Eko Widiantoro berharap semua pihak harus mau divaksin karena program ini untuk kepentingan bersama dalam rangka memutuskan mata rantai penularan Covid-19. "Terutama petugas medis sebagai garda terdepan harus mau divaksin karena ini untuk kepentingan kita bersama agar pandemi Covid-19 segera berakhir," pinta Kapolres. (c49)