Laporan Idris Ismail | Pidie Jaya
SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Saban subuh hari, Nursiah Binti Amin (56) asal Gampong Pueb Lueng Nibong, Kecamatan Bandar Baru, Pidie Jaya telah melakoni profesi sebagai pedagang Gulee Jampue selama 40 tahun terakhir atau persisnya sejak tahun 1981 di pusat Pasar Suboeh Lueng Putu, Bandar Baru.
Selain menjual eceran, mereka juga melayani pembelian dalam jumlah banyak atau grosir.
Keuntungan yang mereka peroleh berkisar hanya Rp 20.000 hingga R0 40.000 setiap harinya.
Menurut Nek Nursiah, hanya di momen hari tradisi seperti Maulid Nabi serta kenduri Apam, keuntungan jadi meningkat sampai Rp 50.000 hingga 100.000.
Namun setiap hari mereka tidak luput membayar retribusi 'Pajak Adat' kepada Aria (petugas lapak pasar) sebesar Rp 3.000.
Seusai menunaikan shalat subuh, setiap hari nenek dua cucu ini mengumpulkan berbagai sayuran dari para petani lokal di kampungnya untuk diboyong ke pusat pasar Suboh Lueng Putu menggunakan sepeda dayung demi mencukupi kebutuhan bagi keluarga.
Dari penelusuran Serambi pada Dinas Perdagangan dan Koperasi (Disdagkop) setempat, hasil retribusi yang dikumpulkan oleh pihak ketiga atau petugas Aria pasar Lueng Putu, rata-rata saban bulan terkumpul Rp 6 Juta dari 400 lebih pedagang kaki lima.
Narator: Ardiansyah
Video Editor: Hari Mahardhika