KUALASIMPANG – Sebanyak 45 perserta offroad dari Gayo Lues yang terjebak di hutan Aceh Tamiang berhasil dievakuasi, Selasa (23/3/2021) sore. Sebagian besar offroader ini ditampung di mes PT MPLI, sedangkan sebagian dilaporkan memilih langsung kembali ke Gayo Lues.
Proses evakuasi di hari kedua ini dilakukan sejak pukul 06.00 WIB di bawah pimpinan Wakapolsek Tamiang Hulu, Iptu Suwito. Tim ini berisikan anggota gabungan, mulai dari polisi, masyarakat, perangkat kampung hingga karyawan perusahaan perkebunan kelapa sawit PT MPLI.
Kapolsek Tamiang Hulu, Iptu Delyan Putra menjelaskan, PT MPLI sejak awal mendukung penuh proses evakuasi dengan mengerahkan 22 karyawannya yang bertugas membawa logistik, dan membuka akses jalan menggunakan parang beserta cangkul.
“Kendala kita itu medan yang cukup berat, karena ternyata rombongan offroad terjebak di kawasan yang baru longsor. Ini yang membuat kendaraan roda empat tidak bisa masuk,” kata Iptu Delyan.
Proses evakuasi ini pun hanya bisa dilakukan menggunakan sepeda motor yang dilakukan secara bertahap. Menjelang Selasa (23/3/2021) petang, seluruh rombongan offroad ini berhasil dievakuasi ke mes PT MPLI. “Seluruhnya sebanyak 45 orang sudah berhasil dievakuasi, tapi menurut laporan beberapa di antaranya langsung pulang ke Gayo Lues,” ungkapnya.
Delyan memastikan kondisi seluruh offroader dalam kondisi baik karena sejak kemarin sudah mendapat pasokan logistik dari Aceh Tamiang. “Mulai semalam kita pakai trail hilir mudik ke lokasi, membawa logistik, beras, mi dan lain-lain,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Delyan sedikit menyayangkan sikap panitia offroad yang sama sekali tidak memberikan informasi tentang kegiatan mereka di wilayah Tamiang. Ketiadaan informasi ini diakuinya menyulitkan petugas melakukan evakuasi karena sama sekali tidak memiliki dasar titik keberadaan para korban. “Seandainya ada pemberitahuan, mungkin proses evakuasi bisa dilakukan lebih cepat,” jelasnya.
Kapolsek Tamiang Hulu, Iptu Delyan Putra mengungkapkan, sebagian mobil offroader belum bisa dievakuasi sehingga terpaksa ditinggal di hutan.
Hal ini disebabkan kondisi mobil tersebut rusak karena diduga terlalu dipaksa untuk melalui medan berat. “Memang ada beberapa mobil peserta offroad yang belum berhasil dievakuasi, karena waktu sudah mulai gelap, kami memutuskan meninggalkannya sementara di hutan,” kata Delyan, Selasa (23/3/2021).
Delyan mengaku belum mendapat informasi rinci mengenai jumlah mobil yang tertahan di hutan. Namun, dia memastikan proses evakuasi mobil ini akan dilanjutkan esok hari. “Jaringan komunikasi sangat susah, jadi mengenai jumlah rinci belum saya terima. Yang terpenting seluruh korban hari ini sudah berhasil dievakuasi,” ungkapnya. (mad)