SERAMBINEWS.COM – Begini cara melihat Kota Banda Aceh 36 tahun terkahir melalui fitur Google Earth ‘Timelapse’.
Ibukota Provinsi Aceh ini mengalami perubahan drastis sejak pasca bencana dahsyat gempa dan tsunami tahun 2004 silam.
Tak hanya itu, Kota Banda Aceh terus mengalami pembangunan yang pesat.
Ini terlihat dari semakin banyaknya pembangunan rumah dari tahun ke tahun.
Perubahan Kota Banda Aceh selama 36 tahun terakhir dapat dilihat melalui fitur terbaru Google Earth ‘Timelapse’
Google Earth ‘Timelapse’ memungkinkan pengguna melihat perubahan di berbagai lokasi di seluruh dunia selama 36 tahun.
Baca juga: Kisah PNS Bireuen Beternak Jangkrik di Rumahnya, Belajar dari Google Hingga Keuntungan Mengiurkan
Baca juga: Gegara Ikuti Google Maps, Rombongan Pengantin Salah Alamat, Masuk ke Rumah Calon Pengantin Lain
Kota Banda Aceh adalah salah satu lokasi di mana perubahan dapat dilihat dengan teknologi Timelapse.
Dengan Timelapse di Google Earth, pengguna dapat melihat video pendek yang menunjukkan bagaimana planet Bumi telah berubah dari 1984 hingga 2020.
Pengguna juga dapat mencari lokasi tertentu untuk melihat perubahan yang telah terjadi dalam jangka waktu tersebut.
Google menggunakan Earth Engine untuk menggabungkan lebih dari 15 juta gambar satelit dari beberapa dekade terakhir yang dikumpulkan oleh lima satelit berbeda.
Sebagian besar gambar berasal dari Landsat, program observasi gabungan USGS / NASA yang telah melihat perubahan Bumi sejak tahun 1970-an.
Sejak 2015, Google telah menggabungkan Landsat dengan gambar dari misi Sentinel-2, bagian dari program observasi Copernicus Earth Uni Eropa dan Badan Antariksa Eropa.
Baca juga: Kisah Perjuangan Pria Palestina Nikahi MUA Ternama asal Malang, Berbekal Google Maps Datang ke Rumah
Google juga bekerja sama dengan CREATE Lab dari Universitas Carnegie Mellon untuk menunjukkan bagaimana dampak manusia pada perubahan hutan dan perluasan perkotaan memengaruhi area tertentu.
Untuk menggunakan fitur ini, pengguna dapat mengunjungi halaman g.co/Timelapse dan memasukkan lokasi yang ingin lihat atau jelajahi beberapa lokasi paling menarik di dunia dengan Google Earth.
Kota Banda Aceh di tahun 1984
Tahun 1984 adalah dimulainya Timelapse untuk melihat Kota Banda Aceh.
Pada tahun tersebut, hanya terdapat satu aliran sungai di tengah-tengah pusat Ibukota Provinsi Aceh, yakni Krueng Aceh.
Pemukiman penduduk pun hanya bertumpuk di Kecamatan Kuta Alam dan Kecamatan Kuta Raja.
1990
Pada tahun ini, sebuah sungai yang melintang di Kecamatan Syiah Kuala dan sebagian Aceh Besar itu mulai terlihat pembangunannya.
Benar, itu adalah sungai Lamnyong yang dibangun untuk menanggulangi banjir yang kerap melanda Kota Banda Aceh pada masa itu.
Sungai yang bermuara dilepas pantai Alue Naga ini merupakan pecahan dari Krueng Aceh.
1995
Pada tahun ini, pemukiman penduduk terus berkembang dan tumbuh.
Kecamatan Kuta Alam menjadi pemukiman terpadat, terutama di Gampong Mulia, Laksana, Keuramat dan Peunayong.
2000
Pada tahun ini pula, geliat pembangunan pemukiman penduduk masih berlanjut.
Sebagian besar gampong di Kecamatan Syiah Kuala seperti Jeulingke dan Peurada, menunjukkan pembangunan pemukiman penduduk.
Kecamatan Kuta Alam masih menjadi daerah dengan pemukiman padat penduduk.
2005
Tahun 2005 menjadi tahun yang menunjukkan Kota Banda Aceh terlihat berubah secara drastis.
Pada 26 Desember 2004, gempa dan gelombang Tsunami mengubah wajah Kota Banda Aceh.
Kecamatan Syiah Kuala, Meuraxa, Kuta Raja, dan sebagian Kecamatan Kuta Alam menjadi daerah yang terdampak bencana maha dahsyat abad ke-20 itu.
Gelombang Tsunami terlihat menyapu bersih pemukiman penduduk di kawasan Ulee Lheue, Gampong Pie, Keudah, Peulanggahan, Gampong Jawa, dan Gampong Pande.
Kecamatan Syiah Kuala, seperti di Gampong Tibang dan Aleu Naga menjadi kawasan paling parah terdampak Tsunami.
2010
Pada tahun ini, tahap rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa dan Tsunami masih terus belanjut.
Pemukiman penduduk mulai tertata kembali di kawasan yang tedampak bencana.
2015
Di tahun ini, rumah penduduk tumbuh seperti jamur.
Sembilan kecamatan di Kota Banda Aceh terlihat mengalami pertumbuhan rumah penduduk yang sangat cepat.
2020
Pada tahun ini pula, menjadi tahun terakhir Google Earth menampilakn Timelapse-nya untuk Kota Banda Aceh.
Pembangunan rumah-rumah penduduk seperti tak terbendung.
90 Gampong di 9 kecamatan Kota Banda Aceh terus mengalami perubahan dari tahun ke tahun, dengan menjamurnya pemukiman penduduk.
Berdasarkan informasi yang dimuat di situs Pemerintah Kota Banda Aceh, jumlah penduduk saat ini mencapai 265.111 jiwa dengan kepadatan 43 jiwa/ Ha.
Penduduk Kota Banda Aceh didominasi oleh penduduk berusia muda.
Hal ini merupakan salah satu dampak dari fungsi Banda Aceh sebagai pusat pendidikan di Aceh dan bahkan di Pulau Sumatera.
Banyak pemuda juga bermigrasi ke Banda Aceh untuk mencari kerja.
Lihat Kota Banda Aceh 36 tahun terkahir (Serambinews.com/Agus Ramadhan)
Baca Juga Lainnya:
Baca juga: AHY Kembali ke Aceh pada Sabtu Depan, Sapa Kader dan Bertemu Ulama
Baca juga: Modus Beri Tumpangan, Ibu Muda Dirudapaksa OTK di Tengah Sawah, Korban Diancam Ditembak
Baca juga: Bantah Diciduk Polda Sumut Terkait Komentar Pedasnya, Ratu Entok : Gaklah, Kami Best Friend Kok