Kisah Pilu Puspa Dewi Nyaris Dibunuh Suami, Sang Ibu: Selalu Dipukuli, Perutnya Diinjak saat Hamil

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puspa Dewi saat menjalani perawatan.

SERAMBINEWS.COM -- Hati ibu mana yang tak hancur ketika anak kandungnya disakiti.

Milawati bersedih ketika anaknya, Puspa Dewi diniaya oleh suaminya sendiri, Firmansyah.

Akibat tindakan Firman, Puspa Dewi bahkan mengalami luka parah di bagian kepala hingga tangannya.

Beruntung nyawa Puspa Dewi masih terselamatkan.

Kini Puspa Dewi dirawat di RSUD Prabumulih.

Puspa dianiaya oleh suaminya di Jalan Cempedak RT 3/1, Kelurahan Gunung Ibu, Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih, Sumatera Selatan.

Ibu Puspa Dewi, Milawati mengatakan anaknya selalu dipukuli, bahkan saat hamil masih tetap dikasari.

"Anak saya itu sejak nikah dipukuli terus bahkan saat hamil anak pertama diinjak-injak perutnya, pelaku itu kadang baik sekali dan kadang marah," katanya dikutip TribunnewsBogor.com dari Sripoku.com.

Milawati sama sekali menyangka dengan perlakuan mantunya.

Pasalnya menurut Milawati, Firman berperilaku baik.

Puspa Dewi saat menjalani perawatan. /tribunsumsel.com/edison 

"Dua hari sebelum kejadian dia (Firmansyah) ke rumah, silaturahmi duduk biasa saja, nonton tv dan tidak ada masalah. Sudah kami laporkan kasus ini," ungkapnya.

Puspa tak menampik perlakuan baik suaminya.

Menurut Puspa, Firman memang kadang baik sekali, namun bisa tiba-tiba emosional.

"Suami itu kadang sayang sekali dan kadang temperamen marah-marah, kadang baik dan kadang tiba-tiba jadi pemarah," ungkap Puspa Dewi

Seperti saat kejadian, Puspa dan Firman sebelumnya santap sahur bersama.

Lalu mereka menjalankan ibadah sholat subuh berjamaah.

"Kami sempat subuh dan sahur bersama tapi tidak tau tiba-tiba dia ingin membunuh saya," katanya.

Puspa Dewi nyaris tewas dianiaya suami, jari tangan putus, mulut robek dan kepala bocor, Kamis (22/4/2021) (SRIPOKU.COM / Edison) ()

Baca juga: Yuyun Sukawati Bersyukur Suaminya Dipenjara, Bongkar KDRT yang Dilakukan Fajar Umbara

Baca juga: Begini Strategi Pemko Langsa Tekan Angka Perceraian dan KDRT

Setelah sholat subuh, Puspa memang pamit untuk tidur lebih dulu.

Lalu ia terbangun mendapati Firman sudah ada di atas perutnya.

Tak hanya itu, tangan kiri Firman mencekik Puspa.

"Saya bangun leher saya dicekik dan tangan saya dimasukkannya ke leher sampai tulang tenggorokan, dia mau bunuh saya.

Lalu ada adik saya sama tetangga teriak-teriak di luar minta buka kan pintu," ungkapnya.

Firman yang panik lalu mengambil handphone dan uang arisan kemudian kabur.

"Tidak tau kenapa dia mau bunuh aku, kalau masalah sering (cekcok) tapi masalah ekonomi rumah tangga, dia memang sering kasar, kalau salah jawab saja memukul, jambak rambut dan nendang," kata Puspa Dewi.

Akibat tindakan Firman, Puspa mengalami sejumlah luka di bagian kepala dan tangan.

"Kepala saya pecah kelihatan otak, kalau kata saksi yang melihat dipukul pakai kayu pelawan di dekat saya. K

ejadian itu disaksikan anak perempuan saya yang kecil umur 4 tahun, saat dia ingin bunuh saya," katanya.

Kasat Reskrim AKP Abdul Rahman mengungkapkan pihaknya masih memburu pelaku.

"Kita masih memburu pelaku yang merupakan suami korban sendiri, mohon doanya semoga segera diamankan," tegasnya.

Walikota Prabumulih Ridho Yahya angkat bicara soal kelakuan Firmansyah yang nyaris membuat istrinya Puspa Dewi meregang nyawa.

"Iya itu kita sesalkan sekali, Satgas Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) sudah menemui korban, kebetulan ketua P2TP2A ibu (istri saya-red)," ungkap Ridho ketika diwawancarai, Kamis (22/4/2021).

Ridho menuturkan, terkait kasus tersebut Pemkot Prabumulih akan mendampingi dan menyiapkan bantuan hukum terhadap korban Puspa Dewi.

"Kita siapkan kuasa hukum dan akan kita kawal terus kasus ini," kata pria yang gemar olahraga tersebut.

Suami Ir Hj Suryanti Ngesti Rahayu ini mengaku pemkot Prabumulih bahkan akan menanggung seluruh biaya perawatan korban Puspa Dewi lantaran yang bersangkutan merupakan keluarga tidak mampu.

"Seluruh biaya berobat akan kita tanggung, akan kita bayari semua karena merupakan keluarga tidak mampu," jelasnya.

Lebih lanjut Ridho menerangkan, permasalahan kekerasan dalam rumah tangga ada tiga penyebab yang sering membuat terjadi antara lain kondisi ekonomi keluarga, persoalan cemburu dan sering bertemu.

"Kalau pegawai rata-rata disebabkan karena cemburu, suami kerja dan istri di rumah cemburu dan kalau masyarakat biasanya disebabkan masalah ekonomi. Selain itu biasanya selama ini suami kerja tapi di rumah terus dan tiap hari bertemu ngobrol sama istri akhirnya bosan dan ribut," lanjutnya.

Ridho mengimbau dan mengajak para pria atau suami agar sabar dalam menjalankan kehidupan rumah tangga dan jangan mudah emosi sehingga keributan tidak terjadi.

"Sabar-sabar jadi suami, saling mengerti sehingga tidak ribut," tambahnya.(*)

Baca juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 17 Segera Dibuka, Berikut Syarat dan Jumlah Kuotanya

Baca juga: VIRAL Ibu Bawa Jenazah Anak Pakai Becak, Ditolak 2 Rumah Sakit hingga Diusir Dokter Diduga Covid-19

Baca juga: Ingat, Lulu Tobing Bintang Tersanjung? Dulu Tinggalkan Cucu Keluarga Cendana, Begini Kondisinya

Sripoku.com : Saat Bangun Suami Mendadak di Atas Perut, Cerita Istri Korban KDRT di Prabumulih: Dia Mau Bunuh Saya

Berita Terkini