Berita Subulussalam

RSUD Subulussalam Rawat Dua Pasien Covid-19, Sejak Maret Ada 19 Pasien Dirawat

Penulis: Khalidin
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur RSUD Kota Subulussalam, dr Dewi Sartika Pinem

Laporan Khalidin I Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Masyarakat Kota Subulussalam diimbau agar tetap menjaga protokol kesehatan karena virus corona masih belum mereda termasuk di daerah ini.

Buktinya, hingga kini informasi yang diterima Serambinews.com ada dua pasien dilaporkan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Subulussalam.

Direktur RSUD Kota Subulussalam, dr Dewi Sartika Pinem kepada Serambinews.com, Selasa (18/5/2021) mengatakan jika pihaknya selama ini masih merawat sejumlah pasien covid-19.

Data terakhir, ada 19 pasien corona yang dirawat di RSUD Subulussalam dalam kurun tiga bula terakhir.

Baca juga: Satu Pasien Reaktif Covid-19 di Bener Meriah Meninggal Dunia

Dia pun menyampaikan data pasien Covid-19 sejak Maret hingga Mei. Maret, pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Subulussalam tiga orang.

Kemudian April ada lima pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Subulussalam dan Mei melonjak sebanyak 11 orang.

Sebelas pasien yan dirawat dalam bulan ini satu diantaranya adalah warga Aceh Singkil. Dr Dewi juga menyampaikan ada seorang pasien yang telah meninggal dunia.

Terhadap hal ini Pemerintah Kota Subulussalam mengimbau masyarakat agar tetap menjaga protokol kesehatan dalam kondisi apapun.

Pemerintah sendiri terus berupaya mencegah merebaknya virus asal Wuhan, China itu di Kota Subulussalam.

Baca juga: Ini Jumlah Pasien Covid-19 Sembuh dan Meninggal di RSU Cut Meutia Sampai Mei 2021 

Salah satu upaya pencegahan dengan melakukan pembatasan arus keluar masuk pelaku perjalanan dari Aceh ke Sumatera Utara atau sebaliknya.

Tim medis yang bertugas di Posko Perbatasan Aceh-Sumatera Utara, Desa Jontor, Kecamatan melakukan rapid tes atigen terhadap sejumlah pelaku perjanan.

Rapid tes bagi sejumlah pelaku perjalanan itu dilaksanakan saat arus balik warga, Minggu (16/5/2021) malam hingga Senin (17/5/2021) tadi.

Kapolres Subulussalam, AKBP Qori Wicaksono SIK kepada Serambinews.com, pemeriksaan rapid tes antigen ini sebagai langkah menekan penyebaran virus corona atau Covid-19 pascalebaran Idul Fitri.

Tim medis dari Dinas Kesehatan Kota Subulussalam yang diterjunkan ke lokasi posko menjelaskan pemeriksaan rapid tes digelar secara gratis.

Hingga dinihari tadi, ada enam warga yang tidak memiliki dokumen surat sehat berupa rapid tes antigen atau swab yang diperiksa ulang.

Hal itu dilakukan karena masyarakat tersebut sudah terlalu jauh berjalan dari Nagan Raya dan Simalungun, Sumatera Utara.

Baca juga: Sekeluarga Meninggal di Aceh Timur, Ditabrak Honda Jazz dari Depan dan Dihantam Avanza dari Belakang

Dari enam pelaku perjalanan yang dirapid tes antigen semuanya non reaktif Covid-19. Proses pemeriksaan terus dilakukan secara maksimal hingga tanggal 24 Mei mendatang.

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kota Subulussalam bersama unsur TNI/Polri mengintensifkan pemeriksaan di posko penyekatan larangan mudik lebaran  perbatasan Aceh-Sumatera Utara.

“Ini sebagai antisipasi penyebaran Covid-19 di Kota Subulussalam usai Lebaran Idul Fitri,” kata Kapolres Subulussalam, AKBP Qori Wicaksono SIK kepada Serambinews.com, Minggu (16/5/2021) malam.

Kapolres Subulussalam AKBP Qori Wicaksono didampingi Asisten II Setdako Subulussalam, Lidin, SH memantau proses pemeriksaan kendaraan di posko perbatasan yang berlokasi di Desa Jontor Kecamatan Penanggalan.

Dikatakan, Kapolres AKBP Qori Kepolisian Republik Indonesia resmi memperpanjang sanksi putar balik kendaraan pemudik hingga 24 Mei 2021

Selain mencegah pemudik dengan pos penyekatan, juga melakukan langkah-langkah lain dan imbauan agar masyarakat tidak melakukan perjalan jika memang bukan kepentingan mendesak.

AKBP Qori menjelaskan, kalau ada warga pemudik yang hendak balik ke Aceh namun tidak menaati, maka akan dikembalikan.

Ditambahkan, bagi warga yang hendak masuk Aceh sesuai SE Gubernur salah satunya mentaati protokol kesehatan dan melengkapi rapid antigen.

Baca juga: Rincian Formasi ASN yang Dibutuhkan Pemkab Aceh Singkil Tahun 2021

Sebagai pintu gerbang Aceh di pantai barat paling selatan menuju Sumatera Utara menurut Kapolres AKBP Qori pihaknya melakukan tugas secara optimal.

Pantauan Serambinews.com arus kendaraan dari Aceh menuju Medan maupun sebaliknya beberapa hari usai lebaran mulai banyak.

Tampak petugas gabungan kepolisian, TNI, POM, Brimob, Dishub, Satpol PP dan tim medis memeriksa setiap kendaraan yang hendak melewati posko penyekatan larangan mudik, tepatnya di Jembatan Timbang Jontor.

Kepolisian juga mengecek satu persatu kendaraan dan penumpangnya, apakah sudah sesuai dengan syarat ketentuan yang diberlakukan.

Salah satunya surat bebas dari Covid-19 atau hasil tes rapid antigen. (*)

Baca juga: Harga Emas Mulai Merangkak Naik, Pemicunya dari Amerika Serikat

Berita Terkini