Dari Mesir, Jenazah Septia Ulfa Dipulangkan ke Nagan

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Innalillahi wainnailaihi rajiun. Seorang mahasiswi Aceh, Septia Ulfa Lestari (22) meninggal dunia di Kairo, Mesir. Septia adalah mahasiswi asal Nagan Raya, Aceh di Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, angkatan tahun ke-3 (semester VI)

* Mahasiswi Aceh Meninggal di Kairo

JAKARTA - Seorang mahasiswi Aceh, Septia Ulfa Lestari (22) meninggal dunia di Kairo, Mesir. Septia adalah mahasiswi di Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, angkatan tahun ke-3 (semester VI).

Informasi dari Kepala BPPA, Almuniza Kamal SSTP MSi, saat ini jenazah almarhumah dalam proses pemulangan dari Kairo menuju Indonesia, dan seterusnya ke Aceh.

"Insya Allah, BPPA atas perintah Gubernur Aceh, Ir H Nova Iriansyah MT akan segera memulangkan jenazah Septia ke Nagan Raya," katanya kepada Serambi, Sabtu (10 /7/2021).

Almuniza mengatakan, jenazah Septia diterbangkan dari Kairo ke Turki pada Sabtu (10/7/2021) untuk selanjutnya diterbangkan ke Jakarta dan dijadwalkan tiba pada Minggu (11/7/2021) pukul 17.55 WIB hari ini.

"Insya Allah sampai ke Jakarta besok, Minggu, 11 Juli 2021, sekitar pukul 17.55 WIB. Dan nantinya akan kita pulangkan ke Aceh melalui Bandaran Soekarno-Hatta dengan tujuan Bandara Sultan Iskandar Muda," tambahnya.

Sesampai di Aceh sambung Almuniza, akan ada ambulans yang menjemput jenazah, dan mengantarkan hingga ke kampung halamannya di Nagan Raya. Septia berasal dari Gampong Kuala Trang, Kecamatan Kuala Pesisir, Kabupaten Nagan Raya.

Pemerintah Aceh turut menyampaikan duka cita, dan mendoakan almarhumah serta keluarga yang ditinggalkan. "Semoga almarhumah Septia Ulfa Lestari di tempatkan di surganya Allah SWT. Dan keluarga yang ditinggalkan selalu tabah menerima musibah ini," ujarnya.

Riwayat sakit maag

Sementara itu, Yurnalis Musthafa, yang mendampingi pemulangan jenazah, mengatakan, sebelum menghembuskan nafas terakhir, almarhumah memang sudah memiliki riwayat sakit maag. Namun akhir-akhir ini karena disibuki dengan ujian di kampus, sehingga makannya tidak teratur.

"Ujian yang beliau ikuti ini dilaksanakan di musim panas.  Fisiknya tidak terlalu kuat dan aktivitas belajarnya  sangat tinggi. Jadi maagnya kambuh dan sakitnya tidak lama, mungkin sekitar satu minggu setelah ujian," terangnya.

Menurut Yurnalis Musthafa, almarhumah sempat sembuh dalam beberapa hari. Tetapi kemudian kambuh lagi dan membutuhkan penanganan medis dan  meninggal di rumah sakit Al Bedayat di Kairo. "Alhamdulillah tidak ada diagnosa Covid-19," tambahnya.

Menurut Yurnalis Musthafa, almarhumah Septia Ulfa Lestari merupakan mahasiswi yang sangat giat dan rajin dalam bidang akademik. Dalam dua tahun terakhir menjadi salah satu mahasiswi Aceh yang mendapat Mumtaz (nilai istimewa) secara berturut turut.

"Beliau juga sangat aktif dalam keorganisasian baik di PPMI (Persatuan Mahasiswa Indonesia) Mesir, atau KMA (keluarga Mahasiswa Aceh) Mesir," sebutnya.

Selain itu, katanya, almarhumah juga seorang hafizhah, dan sangat rajin menghadiri talaqqi  (pengajian nonkampus) bersama masyaik ulama-ulama Al Azhar.

Dalam hal ini, ia mewakili keluarga juga berterima kasih kepada Pemerintah Aceh, tentunya dalam hal ini Badan Penghubung Pemerintah Aceh yang sudah memfasilitasi pemulangan jenazah almarhumah Septia Ulfa Lestari.(fik)

Berita Terkini