Internasional

Jamaah Haji 2021 Sambut dengan Gembira, Dapat Kesempatan di Tengah Pembatasan Covid-19

Editor: M Nur Pakar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah jamaah Haji 2021 duduk bersantai lantai Masjidil Haram, Arab Saudi, Sabtu (17/7/2021).

SERAMBINEWS.COM, JEDDAH - Para Jamaah Haji 20210 yang khusus dipilih untuk menunaikan Musim Haji 2021 menggambarkan kegembiraan mereka.

Karena dapat kesempatan untuk melaksanakan Musim Haji 2021 di tengah pandemi virus Corona yang sedang berlangsung.

Karena krisis kesehatan global, Arab Saudi hanya mengizinkan sejumlah jamaah untuk mengambil bagian dalam ibadah tahunan ini.

Dilansir ArabNews, Minggu (18/7/2021), hanya 60.000 dari 500.000 pemohon haji yang dipilih untuk berpartisipasi dalam acara keagamaan yang menarik sekitar 2,5 juta jamaah pada tahun 2019 saja.

Mereka yang terpilih untuk haji tahun ini harus memenuhi sejumlah persyaratan khusus.

Seperti telah sepenuhnya disuntik melawan Covid-19 dengan vaksin Pfizer, AstraZeneca, Moderna, atau Johnson & Johnson.

Baca juga: Warga Arab Saudi Sambut Program Liburan Musim Panas, 500 Objek Wisata Telah Dipersiapkan

Um Azzam (53) dan suaminya Abu, dari Riyadh, keduanya diberi lampu hijau untuk berangkat haji.

Dia mengatakan menerima pesan teks pada 24 Juni malam dan itu benar-benar sebuah kegembiraan dan kebahagiaan yang tak terlukiskan.

"Kami berharap dan berdoa untuk menunaikan haji dan doa kami terkabul," katanya.

“Mengapa kita harus takut melakukan haji selama pandemi," tambahnya.

"Kami telah mengambil vaksin dan percaya pada tindakan pencegahan," ujarnya.

"Saya tidak mengatakan tidak mungkin terinfeksi, tetapi itu jelas bukan masalah," ungkapnya.

"Saya merasa aman dengan jumlah orang yang pergi dan tindakan pencegahan ketat yang harus kita ikuti," tambahnya

Baca juga: Arab Saudi Persiapkan 135 Ulama dan Imam Pendukung Jamaah Haji

Mariam Mohammed, dan ibunya Um Mazin, seorang warga negara AS yang tinggal di Kerajaan, juga dipilih untuk mengunjungi Mekkah.

Wanita berusia 24 tahun itu dari Provinsi Timur mengatakan akan menjadi perjalanan pertamanya ke kota suci sebagai jamaah haji..

"Aku sangat gembira saya selalu ingin menunaikan haji tetapi, untuk beberapa alasan, tidak pernah berhasil, tapi kali ini berhasil," katanya.

Dia mengataan tidak merasa takut atau gugup, karena tidak akan membiarkan terinfeksi dengan Covid-19
Bahkan, tidak akan bisa menghentikannya untuk mengambil kesempatan ini.

"Saya benar-benar bisa mendapatkan COVID-19 di kota saya sendiri, jadi saya mungkin juga melakukan tugas agama yang kuat, ”tambahnya.

Dan ibunya mengatakan, ancaman tertular Covid-19 tidak pernah terlintas di benaknya.

Saat mengajukan permohonan haji.

Baca juga: Arab Saudi Larang Shalat Jumat di Masjidil Haram, Izin Berikutnya 24 Juli 2021

“Saya tidak mengatakan tidak mungkin terinfeksi, tetapi itu jelas bukan masalah," jelasnya.

"Saya merasa aman dengan jumlah orang yang pergi dan tindakan pencegahan ketat yang harus kita ikuti," katanya.

“Saya juga berasumsi bahwa karena pemerintah telah melakukannya dengan sangat baik dalam mengendalikan virus, itu akan lebih berhati-hati ketika datang ke musim haji," tambahnya.

Dia mencatat aplikasi putrinya awalnya ditolak karena kewarganegaraannya.

“Dijelaskan kepada kami, ada terlalu banyak orang Saudi yang menghadiri haji dan mereka ingin memberikan kesempatan kepada orang lain untuk melakukan juga.

"Saya tidak tahu bahwa mereka memiliki kuota untuk non-Saudi, meskipun sebenarnya itu ide yang bagus," jelasnya.

Penolakan Mohammed kemudian dibatalkan karena hubungannya dengan peziarah non-Saudi, ibu Amerika-nya.

Namun, Abu Hassan (55) dari Jeddah, tidak seberuntung itu.

Dia mengatakan telah mendaftar haji online tetapi meskipun pada awalnya diterima, dia kemudian menerima pesan yang mengatakan aplikasinya tidak berhasil.

Dia mengaku sangat mengecewakan atas kegagalannya it.

Dia mengatakan terakhir kali melakukan haji adalah lebih dari 28 tahun yang lalu.

"Jadi saya sangat bersemangat untuk pergi tahun ini, terutama dengan jumlah yang terbatas," ungkapnya.

“Saya sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan Kerajaan dalam proses pendaftaran secara elektronik," ujarnya.

"Pergi haji tahun ini tidak berhasil, tetapi Allah punya rencana lain untuk saya, jadi saya sepenuhnya menerima hasilnya,” tambahnya.

Baca juga: Arab Saudi Miliki Cukup Stok Vaksin, 500.000 Dosis Siap Diberikan Setiap Hari

Tapi untuk Mohammed Al-Hokair (22) dari Riyadh, hasilnya lebih baik.

“Kami mendengar dari berita bahwa haji tahun ini masih akan berjalan, jadi semua orang di keluarga saya, orang tua saya, saudara perempuan dan saya, segera memulai proses pendaftaran," katanya.

Permohonan dia dan adiknya awalnya ditolak namun kemudian diterima karena dia terdaftar sebagai pendamping untuk membantu orang tuanya.

“Kami mendapat persetujuan Jumat lalu dan awalnya saya merasa gugup," katana.

Tetapi, saat ini, dirinya sudah merasa sangat aman dan terlindungi.

“Aturan untuk menunaikan haji minimal sekali seumur hidup bagi yang mampu, dan saya mampu dan mendapat kesempatan, jadi kenapa saya tidak pergi?

Baca juga: Arab Saudi Izinkan Penggunaan Campuran Vaksin Covid-19

"Maksud saya, ini adalah rencana dari Allah dan jika saya bermaksud untuk menghadiri haji tahun ini, apa pun yang terjadi, saya akan menghadirinya," ungkapnya.

"Dan ini akan menjadi pertama kalinya saya, jadi saya juga merasa bersemangat sekarang, ”kata Al-Hokair.

Namun, dia menunjukkan bahwa banyak teman dan anggota keluarganya tidak seberuntung itu.(*)

Berita Terkini