Tojo Una-Una Sulteng Diguncang Gempa M 6,3, BMKG Ungkap Sejumlah Fakta

Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi gempa bumi

SERAMBINEWS.COMĀ  - Kabupaten Tojo Una Una, Sulawesi Tengah diguncang gempa bumi pada Senin malam (26/7/2021) pukul 19.09 WIB.

Gempa mengguncang dengan kekuatan M 6,5 SR yang kemudian dimutakhirkan menjadi M 6,3 oleh BMKG.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan sejumlah fakta gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah (Sulteng), Senin (26/7/2021).

BMKG awalnya menyebut gempa ini berkekuatan 6,5 magnitudo, dengan update 6,3.

Baca juga: Arab Saudi Izinkan Jamaah Umrah Internasional Mulai 10 Agustus, Ini Syarat Untuk Jamaah Indonesia

Baca juga: Dokter Unggah Foto Rontgen Paru-paru Pasien Covid-19 yang Sudah Divaksin & Belum, Ini Penjelasannya

Berikut sejumlah fakta gempa bumi di Tojo Una-Una, Sulteng:

1. Detil Kejadian Gempa

Kepala Badan Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyebut gempa bumi terjadi Senin malam pukul 19.09 WIB dengan magnitudo update 6,3.

"Episenter terletak pada koordinat 0,77 derajat LS - 121,95 derajat BT tepatnya di laut pada jarak 58 km arah timurlaut Kabupaten Tojo Una-Una dengan kedalaman hiposenter 10 km," ungkap Daryono kepada Tribunnews.com, Selasa (27/7/2021).

Gempa bumi ini termasuk jenis gempa bumi dangkal.

Hasil pemodelan menunjukkan gempa ini tidak berpotensi tsunami.

"Hingga Selasa pagi 27 Juli 2021 BMKG mencatat sebanyak 36 kali gempa susulan dengan magnitudo kurang dari 5,0," ungkap Daryono.

"Jika gempa magnitudo 6,3 tadi malam pukul 19.09 WIB diasumsikan sebagai gempa utama (mainshock) dan gempa magnitudo 5,8 kemarin siang pukul 10.52 WIB merupakan gempa pembuka (foreshock), dan rentetan gempa hingga pagi ini merupakan gempa susulan (aftershocks), maka gempa Tojo Una-Una ini memiliki tipe Foreshock-Mainshock-Aftershocks," jelas Daryono.

Baca juga: Pengusaha Asal Langsa Bantu Rp 2 Triliun untuk Penanganan Covid di Sumsel, Ini Kisah di Baliknya

2. Penyebab Gempa

Daryono menyebut, gempa dangkal ini terjadi akibat adanya aktivitas sesar aktif dengan mekanisme sumber pergerakan turun (normal fault) di dasar laut.

Daryono membantah gempa bumi terjadi karena aktivitas vulkanik Gunung Colo.

"Gempa Tojo Una-Una adalah murni gempa tektonik akibat aktivitas sesar aktif dan tidak ada kaitannya dengan aktivitas Gunung Colo yang merupakan gunungapi di Kabupaten Tojo Una-Una," ungkapnya.

3. Wilayah yang Merasakan

Adapun Daryono menyebut guncangan gempa ini dirasakan di Ampana sangat kuat mencapai skala intensitas V-VI MMI.

"Sedangkan di Luwuk, Poso, Morowali dirasakan mencapai intensitas V MMI," ungkapnya.

Guncangan juga dirasakan di Bolaang Mongondow, Kotamobagu, Gorontalo, Buol, Bone Bolango, Pohuwato dengan intensitas III-IV MMI.

"Di Tomohon, Manado, Ratahan, Bobong, Konawe Utara, Kolaka Utara, Masamba dirasakan dalam intensitas II-III MMI, dan di Mamuju Tengah, Polewali dengan skala intensitas II MMI," ujarnya.

Baca juga: Masih Bingung Bagaimana Cara Nonton Siaran TV Digital? Simak Dua Cara Ini & Nikmati Belasan Siaran

Daryono mengungkapkan gempa ini menimbulkan kerusakan ringan pada beberapa rumah warga.

"Minimnya dampak kerusakan di Tojo Una-Una ini diduga disebabkan karena karakteristik kondisi batuan di wilayah tersebut yang keras sehingga terjadi peredaman (de-amplifikasi) guncangan gempa," jelas Daryono.

4. Sejarah Gempa

Sementara itu jika memperhatikan peta sebaran aktivitas gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) di wilayah Sulawesi, Daryono menjelaskan zona gempa di Tojo Una-Una ini memiliki aktivitas gempa dangkal yang cukup aktif.

Di sekitar pusat gempa Tojo Una-Una, Daryono menyebut sejarah mencatat pada masa lalu telah terjadi lebih dari 7 kali gempa kuat.

Seperti pada 23 Februari 1923 (M6,5), 1 Desember 1927 (M6,3), 30 Juni 1964 (M6,6), 11 Oktober 1964 (M6,2).

Lalu pada 23 April 1966 (M6,5), 4 Februari 1969 (M6,1), dan15 Maret 2015 (M6,1).

"Ditambah gempa terbaru saat ini M 6,3 maka jumlah gempa kuat yang pernah terjadi menjadi sebanyak 8 kali," ungkap Daryono.

"Jika memperhatikan peta tektonik, rentetan catatan sejarah gempa kuat ini tampak berada pada jalur Sesar Balantak yang berarah barat timur. Namun untuk memastikan pembangkit gempa Tojo Una-Una saat ini masih perlu dikaji lebih mendalam," imbuhnya.

Daryono juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang namun waspada.

"Serta tidak mempercayai berita bohong terkait dugaan dan prediksi bencana dari pihak-pihak yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," pungkas Daryono.

(Tribunnews.com/Gilang Putranto)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul FAKTA-FAKTA Gempa M 6,3 di Tojo Una-Una Sulteng: Dari Jenis hingga Catatan Sejarah

BACA BERITA LAINNYA

Berita Terkini