Kesehatan

Kenali 4 Gejala Awal Penyakit Batu Ginjal,Waspada! Gejalanya Bisa Mirip dengan Infeksi Saluran Kemih

Penulis: Yeni Hardika
Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi - Kenali 4 gejala awal penyakit batu ginjal,waspada! gejalanya bisa mirip dengan infeksi saluran kemih.

SERAMBINEWS.COM - Batu ginjal merupakan endapan keras dari mineral dan garam yang terbentuk di dalam ginjal.

Ukurannya bisa bervariasi dan biasanya dimulai dari ukuran kecil.

Seiring waktu, ukuran batu ini bisa membesar, bahkan bisa sampai memenuhi seluruh organ ginjal.

Dilansir dari Healthline, keberadaan batu ginjal dalam ukuran lebih kecil seringkali tidak menunjukkan gejala apapun.

Sementara salah satu ciri khas yang muncul dari penyakit ini ialah rasa sakit atau nyeri di area pinggang.

Namun ini bukanlah satu-satunya tanda dari penyakit ini. Ada beberapa gejala batu ginjal lain yang perlu diketahui.

Gejala yang muncul juga bisa saja mirip dengan masalah kesehatan lain yaitu infeksi saluran kemih (ISK).

Baca juga: 5 Risiko yang Mengintai Jika Punya Kebiasaan Menahan Kencing, Bisa Kena ISK hingga Batu Ginjal

Lalu apa saja gejala-gejala awal yang menandakan batu ginjal?

Simak selengkapnya dalam artikel yang dilansir dari berbagai sumber berikut.

Gejala awal batu ginjal

Menurut Ahli Urologi Smita De, MD, PhD dari Clinic Cleveland, secara umum ada beberapa gejala yang bisa menjadi peringatan dini seseorang memiliki batu ginjal.

Tanda-tanda itu antara lain seperti ditulis Clinic Cleveland di web resminya berikut ini.

1. Nyeri pinggang

Posisi ginjal dalam tubuh terletak di bawah tulang rusuk.

Baca juga: Ketahui, Awal Penyakit Ginjal, Jarang Disadari, Sering Buang Air Kecil di Malam Hari

Baca juga: Saran dr Zaidul Akbar Rutin Konsumsi Ini, Ginjal Sehat, Tensi dan Kolesterol Bisa Turun Secara Alami

Karena itu, adanya batu ginjal bisa ditandai dengan munculnya rasa sakit di kedua sisi punggung tengah, antara panggul dan tulang rusuk.

Rasa sakit ini sering menyebar dari area tersebut ke sekitar perut, area pangkal paha, dan area pinggul yang terletak antara perut dan paha.

"Terkadang rasa sakit ini sama dengan sakit punggung biasa. Namun, sakit akibat batu ginjal biasanya di area punggung tengah, tulang belakang atau punggung bawah," ucap dr. De.

Rasa sakit di bagian ini juga seringkali disalahartikan oleh banyak orang.

Banyak yang menganggap rasa sakit itu berasal dari batu ginjal.

Namun rasa sakit itu sebenarnya terjadi karena pembengkakan ginjal akibat pergerakan batu.

Ketika batu bergerak dan tersangkut di bagian ureter, yaitu saluran untuk mengalirkan urin dari ginjal ke kandung kemih, urin akan kembali ke ginjal yang kemudian menyebabkan pembengkakan.

“Pembengkakan ginjal menyebabkan rasa sakit karena ginjal bukan organ yang melar dan pembengkakan menyebabkan saraf di permukaan ginjal teriritasi,” kata dr. De.

Baca juga: dr Zaidul Akbar Bagikan Tips Minum Air Putih yang Benar agar Tidak Berbahaya untuk Ginjal

2. Rasa sakit yang datang dan pergi

Orang yang memiliki batu ginjal juga akan merasakan nyeri secara bergelombang datang dan pergi.

Rasa sakit ini muncul akibat urin yang berhasil mengalir melewati batu ginjal.

“Banyak orang berasumsi rasa sakitnya hilang karena mereka terbebas dari batu ginjal, padahal belum tentu," ujar dr. De.

"Ini mungkin hanya menandakan urin bisa mengalir melewati batu dan tidak kembali ke ginjal." jelasnya.

3. Darah dalam urin

Darah dalam urin juga menjadi tanda seseorang mungkin memiliki batu ginjal.

Pada sebagian penderitanya, jumlah darah tidak terdeteksi dan tidak ditemukan.

Sehingga dokter harus melakukan tes urin sederhana.

“Faktanya, beberapa orang hanya akan melihat darah dalam urin mereka dan tidak memiliki gejala lain, dan kemudian mereka ditemukan memiliki batu ginjal." ” kata dr. De.

4. Mual dan muntah

Penderita batu ginjal juga mungkin mengalami mual dan muntah.

Gejala-gejala ini terjadi karena hubungan saraf bersama antara ginjal dan saluran pencernaan.

Batu di ginjal dapat memicu saraf di saluran pencernaan, memicu sakit perut, seperti dikutip dari laman Healthline.

Mual dan muntah juga bisa menjadi cara tubuh merespons rasa sakit yang hebat.

Baca juga: Ketahuilah! Berikut Ada 11 Cara yang Wajib Diperhatikan untuk Mencegah Gagal Ginjal

Gejala mirip ISK

Dilansir dari Medical News Today, dalam beberapa kasus, seseorang dengan batu ginjal mungkin akan melihat gejala yang mirip dengan infeksi saluran kemih (ISK).

Gejalanya itu termasuk:

- lebih sering buang air kecil atau keinginan untuk buang air kecil

- rasa sakit atau ketidaknyamanan saat buang air kecil

- urin berubah warna

- urin berbau busuk

- darah dalam urin

- demam

Bagi siapa pun yang mengalami salah satu tanda dan gejala itu harus segera mengunjungi dokter.

Dokter akan melakukan tes pemeriksaan urin untuk tanda-tanda ISK.

Jika tidak ada infeksi, orang tersebut mungkin mengalami batu ginjal.

Perlu diketahui, kehadiran batu ginjal dan infeksi secara bersamaan merupakan keadaan darurat medis.

Penyebab batu ginjal

Menurut Mayo Clinic, batu ginjal seringkali tidak memiliki penyebab tunggal yang pasti, meskipun beberapa faktor dapat meningkatkan risiko.

Batu ginjal terbentuk ketika urin mengandung lebih banyak zat pembentuk kristal, seperti kalsium, oksalat, dan asam urat daripada yang dapat diencerkan oleh cairan dalam urin.

Pada saat yang sama, urin mungkin kekurangan zat yang mencegah kristal saling menempel, menciptakan lingkungan yang ideal untuk pembentukan batu ginjal.

Jenis-jenis batu ginjal

Ada beberapa jenis batu ginjal.

Mengetahui jenis batu ginjal yang dimiliki dapat membantu menentukan penyebabnya.

Ini juga dapat memberikan petunjuk tentang cara mengurangi risiko terkena lebih banyak batu ginjal.

Dilansir dari laman Mayo Clinic, jenis batu ginjal antara lain:

a. batu kalsium

Kebanyakan batu ginjal adalah batu kalsium, biasanya berupa kalsium oksalat.

Oksalat adalah zat yang dibuat setiap hari oleh hati atau diserap dari makanan.

Buah-buahan dan sayuran tertentu, serta kacang-kacangan dan cokelat, memiliki kandungan oksalat yang tinggi.

Faktor diet, vitamin D dosis tinggi, operasi bypass usus dan beberapa gangguan metabolisme dapat meningkatkan konsentrasi kalsium atau oksalat dalam urin.

Batu kalsium juga dapat terjadi dalam bentuk kalsium fosfat.
Jenis batu ini lebih sering terjadi pada kondisi metabolik, seperti asidosis tubulus ginjal.

Ini juga dapat dikaitkan dengan obat-obatan tertentu yang digunakan untuk mengobati migrain atau kejang, seperti topiramate.

b. batu struvit

Batu struvite terbentuk sebagai respons terhadap infeksi saluran kemih.

Batu-batu ini dapat tumbuh dengan cepat dan menjadi cukup besar, terkadang dengan sedikit gejala atau sedikit peringatan.

c. batu asam urat

Batu asam urat dapat terbentuk pada orang yang kehilangan terlalu banyak cairan karena diare kronis atau malabsorpsi, mereka yang makan makanan tinggi protein, dan mereka yang menderita diabetes atau sindrom metabolik.

Faktor genetik tertentu juga dapat meningkatkan risiko batu asam urat.

d. Batu sistin

Batu ini terbentuk pada orang dengan kelainan herediter yang disebut cystinuria, yang menyebabkan ginjal mengeluarkan terlalu banyak asam amino tertentu.

Faktor risiko

Faktor-faktor yang meningkatkan risiko terkena batu ginjal meliputi:

- Keluarga atau riwayat pribadi.

- Dehidrasi atau tidak minum cukup air setiap hari.

- Obesitas.

- Diet tertentu. Makan makanan yang tinggi protein, natrium (garam) dan gula dapat meningkatkan risiko beberapa jenis batu ginjal. Hal ini terutama berlaku dengan diet tinggi natrium. Terlalu banyak garam dalam makanan meningkatkan jumlah kalsium yang harus disaring ginjal, dan secara signifikan meningkatkan risiko batu ginjal.

- Penyakit pencernaan dan pembedahan. Operasi bypass lambung, penyakit radang usus atau diare kronis dapat menyebabkan perubahan dalam proses pencernaan yang mempengaruhi penyerapan kalsium dan air, meningkatkan jumlah zat pembentuk batu dalam urin.

- Kondisi medis lain seperti asidosis tubulus ginjal, sistinuria, hiperparatiroidisme, dan infeksi saluran kemih berulang juga dapat meningkatkan risiko batu ginjal.

- Suplemen dan obat-obatan tertentu, seperti vitamin C, suplemen makanan, antasida berbasis kalsium, dan obat-obatan tertentu yang digunakan untuk mengobati migrain atau depresi, dapat meningkatkan risiko batu ginjal.

(Serambinews.com/Yeni Hardika)

BERITA KESEHATAN LAIN

Berita Terkini