ODGJ

Kisah ODGJ Dirawat sang Ibu Selama Bertahun-tahun, Jadi Korban Bully saat Duduk di Bangku Kuliah

Editor: Eddy Fitriadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi bullying. Kisah ODGJ yang dirawat sang ibu bertahun-tahun, jadi korban bully saat duduk di bangku kuliah.

SERAMBINEWS.COM - H (38) menderita gangguan mental hingga menjadi ODGJ (Orang dengan gangguan jiwa).

Kisah malangnya diceritakan sang ibu, IS (59) warga Kecamatan Lahat, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.

Sang ibu dengan setia merawat anaknya itu selama bertahun-tahun.

Ibunda tak pernah lelah untuk berusaha agar anak lelakinya tersebut bisa kembali sehat dan hidup normal.

"Awal mulanya itu sekitar tahun 2003 ketika itu anak saya duduk di bangku kuliah di salah satu perguruan tinggi di Palembang.

Anak saya itu sering depresi atau trauma akibat ketakutan menjadi korban pemalakan.

Ketakutan itu berimbas kepada kesehatan badannya yang mengalami panas tinggi kala itu," cerita Is, Selasa (16/11/2021).

Akibat kasus tersebut, tak jarang membuat sang buah hati sering berbicara sendiri dan merasa ketakutan.

Semakin hari semakin menjadi-jadi hingga akhirnya keluarga memutuskan untuk memeriksa ke rumah sakit jiwa.

Setelah divonis, Is pun berupaya melakukan pengobatan.

Ia bersama suami terus berusaha dan berjuang agar anaknya tersebut kembali normal.

Baginya, apa yang saat ini di alami merupakan 'bagian' hidup.

Ia dan keluarga sendiri optimis anaknya akan kembali sehat.

"Kuliahnya harus terhenti, saat ini anak saya lebih banyak di rumah namun kami bersyukur kesehatannya semakin membaik seiring memberikannya obat secara rutin yang diberikan puskesmas Bandarjaya Lahat.

Ia sudah bisa bantu pekerjaan di rumah seperti menyapu, mengepel, dan membersihkan halaman rumah.

Kemudian komunikasi sudah mulai menyambung meski sesekali kambuh misalnya pakai baju seragam milik ayahnya karena H sejak dulu bercita-cita ingin jadi PNS," tuturnya

Nasib yang sama juga dialami Zf, ibu dari KO (39).

Ia sudah belasan tahun merawat anak kedua dari empat bersaudaranya.

Tak terhitung uang yang sudah dikeluarkan untuk biaya pengobatan.

Diungkapkanya, sang buah hati terkena gangguan jiwa dampak tidak kuat mempelajari pelajaran yang didalami.

"Anak saya itu kuliah disalah satu universitas di Palembang diluar mata kuliah yang diambil di kampus anak saya juga mendalami kitab tapi tampaknya ia tidak kuat mempelajari hal itu," ungkapnya.

Saat ini, selain rutin pengobatan ia dan keluarga terus berusaha agar KO bisa kembali sehat salah satunya dengan memberikan kesibukan di rumah.

Salah satunya dengan aktivitas ternak kambing.

"Kalau ngamuk tidak pernah, tetapi jika ia melihat sesuatu hal yang menurutnya salah suka berbicara sendiri.

Sejak alami gangguan jiwa tepaksa kuliahnya dihentikan," terangnya.

Berbeda dengan S, ODGJ yang disebabkan akibat kecanduan narkoba.

Sang ibu terkadang merasa lelah dan takut lantaran S kerap mengamuk dan memberontak.

Diceritakannya, sebelum mengalami gangguan jiwa S mengkonsumsi barang terlarang diduga narkoba.

Akibat kecanduan membuatnya kerap memberontak karena tidak bisa membeli barang terlarang tersebut lantaran tidak ada uang.

"Saat ini kita rutin memberikan obat sesuai anjuran dokter dan Alhamdulillah jika diberikan obat dia tenang.

Kami tidak tau persis kapan ia menggunakan narkoba tapi dari hasil pemeriksaan ia mengalami gangguan jiwa akibat barang haram tersebut," tuturnya.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Sering Jadi Korban Bully, Warga Sumatera Selatan Ini Jadi OGDJ, Kini Dirawat Sosok Ini" 

Berita Terkini