Laporan Subur Dani | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa yang baru saja dilantik oleh Presiden Joko Widodo melakukan mutasi sejumlah perwira tinggi di lingkungan TNI.
Salah satu mutasi dilakukan untuk jabatan Panglima Kodam Iskandar Muda (Pangdam IM).
Panglima menunjuk Danjen Kopassus Mayjen Muhammad Hasan, SH menjabat sebagai Pangdam IM yang baru menggantikan Mayjen TNI Achmad Marzuki yang diangkat dalam jabatan baru menjadi Aster Kasad.
Perubahan jabatan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor Kep/1029/XI/2021 tentang Pemberhentian dari/dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia.
Surat tersebut ditetapkan di Jakarta pada Rabu (17/11/2021) dan ditandatangani oleh Kepala Setum TNI, Brigjen Rachmatullah.
Baca juga: Sosok Brigjen TNI Izak Pangemanan, Komandan Kopassus Pemberani, Pernah Terobos Daerah Rawan OPM
Kapendam IM, Kolonel Arh Sudrajat, S.H yang dikonfirmasi Serambinews.com pagi ini membenarkan pergantian jabatan Pangdam IM tersebut.
"Betul, Mayjen Muhammad Hasan, SH Pangdam IM yang baru. Sementara Mayjen Achamd Marzuki jadi Aster Kasad," terangnya.
Profil Pangdam IM Mayjen TNI Muhammad Hasan
Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa menunjuk Danjen Kopassus, Mayjen TNI Muhammad Hasan sebagai Panglima Kodam Iskandat Muda (Pangdam IM) yang baru, menggantikan Mayjen TNI Achmad Marzuki.
Perubahan jabatan tersebut, tertuang dalam Surat Keputusan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor Kep/1029/XI/2021 tentang Pemberhentian dari/dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia.
Surat tersebut ditetapkan di Jakarta pada Rabu (17/11/2021) dan ditandatangani oleh Kepala Setum TNI, Brigjen Rachmatullah.
Kapendam IM, Kolonel Arh Sudrajat SH yang dikonfirmasi Serambinews.com pagi ini membenarkan pergantian jabatan Pangdam IM tersebut.
"Betul, Mayjen Muhammad Hasan, SH Pangdam IM yang baru. Sementara Mayjen Achamd Marzuki jadi Aster Kasad," terangnya.
Serambinews.com kemudian menelusuri profil Mayjen TNI Muhammad Hasan.
Halaman Wikipedia mencatat, Muhammad Hasan lahir di Bandung pada 13 Maret 1971.
Keluarganya bersuku Minangkabau dan berasal dari Batu Balantai, Nagari Canduang Koto Laweh, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Sumatra Barat.
Muhammad Hasan mengenyam pendidikan SMP hingga SMA di kampung halamannya di Sumatera Barat.
Lalu, pada tahun 1993 ia lulus Akmil dan menjadi Prajurit TNI-AD.
Halaman Wikipedia juga mencatat, sejak muda, Muhammad Hasan ternyata gemar dan piawai menulis.
Bahkan disebut, Perwira Tinggi TNI ini semasa muda pernah bercita-cita menjadi seorang wartawan.
Meski tak menjadi wartawan, kepiawaiannya menulis terus dilatih hingga kini dalam kesibukannya sebagai prajurit TNI.
Bahkan, Ia sempat menerbitkan salah satu buku karyanya dengan Catatan 20 yang ditulisnya saat masih menjabat sebagai Wakil Komandan Grup 2/Sandi Yudha Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura.
Muhammad Hasan juga memiliki segudang pengalaman dalam pendidikan, penugasan, dan jabatan sebagai prajurit karir TNI.
Di awal-awal sebagai prajurit, Muhammad Hasan pernah ditugaskan di Timor-timor pada 1995, operasi Irian Jaya pada 1999.
Muhammad Hasan juga pernah mengemban tugas hingga ke luar negeri di Tiongkok dan Malaysia pada 1996, Jepang dan Prancis pada 2003, Yunani dan Vietnam pada tahun yang sama.
Turki tahun 2016 dan 2016, USA, Jerman, Inggris, Belanda, Rusia, Iran, India, Laos, Korea Selatan, Filipina pada tahun 2016, dan sejumlah lainnya.
Sementara riwayat jabatan, Muhammad Hasan pernah menjabat Komandan Unit Grup 1/Para KomandoKopassus.
Kemudian, Komandan Peleton Grup 1/Para KomandoKopassus.
Selanjutnya, Komandan Kompi 113/Kalajengking Grup 1/Para KomandoKopassus.
Kasi Intel Grup 1/Para Komando Kopassus dan Komandan Batalyon Infanteri Raider Khusus 114/Satria Musara (2009—2011).
Ia ternyata juga pernah bertugas di Aceh beberapa tahun lalu, menjabat Komandan Kodim 0104/Aceh Timur pada tahun 2011—2013.
Dari Aceh, Muhammad Hasan kemudian diangkat menjadi Wakil Asisten Personel Komandan Jenderal Kopassus pada 2013.
Wakil Komandan Grup 2/Sandi Yudha Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura pada media 2013—2014.
Asrena Paspampres pada 2014—2016
Kemudian, Komandan Grup A Paspampres pada 2016—2018.
Komandan Korem 061/Surya Kencana pada 2018—2019.
Wakil Komandan Jenderal Kopassus pada 2019—2020 dan jabatan terakhir sebelum ditunjuk menjadi Pangdam IM pada 17 November lalu, Mayjen TNI Muhammad Hasan adalah Komandan Jenderal Kopassus sejak tahun 2020.
Sekilas tentang Kopassus
Dikutip dari wikipedia, Komando Pasukan Khusus yang disingkat menjadi Kopassus merupakan bagian dari Komando Utama tempur yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat.
Kopassus memiliki kemampuan khusus seperti bergerak cepat di setiap medan, menembak dengan tepat, pengintaian, dan anti teror.
Tugas Kopassus Operasi Militer Perang (OMP) diantaranya Direct Action serangan langsung untuk menghancurkan logistik musuh, Combat SAR, Anti Teror, Advance Combat Intelligence (Operasi Inteligen Khusus).
Baca juga: Banyak yang Belum Tahu, Ini Arti Warna Baret TNI, Termasuk Kopassus
Selain itu, Tugas Kopasus Operasi Militer Selain Perang (OMSP) diantaranya Humanitarian Asistensi (bantuan kemanusiaan), AIRSO (operasi anti insurjensi, separatisme dan pemberontakan), perbantuan terhadap kepolisian/pemerintah, SAR Khusus serta Pengamanan VVIP.
Prajurit Kopassus dapat mudah dikenali dengan baret merah yang disandangnya, sehingga pasukan ini sering disebut sebagai pasukan baret merah. Kopassus memiliki moto "Berani, Benar, Berhasil".
Dalam perjalanan sejarahnya, Kopassus berhasil mengukuhkan keberadaannya sebagai pasukan khusus yang mampu menangani tugas-tugas yang berat.
Beberapa operasi yang dilakukan oleh Kopassus diantaranya adalah operasi penumpasan DI/TII, operasi militer PRRI/Permesta, Operasi Trikora, Operasi Dwikora, penumpasan G30S/PKI, Pepera di Irian Barat, Operasi Seroja di Timor Timur, operasi pembebasan sandera di Bandara Don Muang-Thailand (Woyla), Operasi GPK di Aceh, operasi pembebasan sandera di Mapenduma, operasi pembebasan sandera perompak Somalia, serta berbagai operasi militer lainnya.
Dikarenakan misi dan tugas operasi yang bersifat rahasia, mayoritas dari kegiatan tugas daripada satuan Kopassus tidak akan pernah diketahui secara menyeluruh.
Contoh operasi Kopassus yang pernah dilakukan dan tidak diketahui publik seperti: Penyusupan ke pengungsi Vietnam di pulau Galang untuk membantu pengumpulan informasi untuk di kordinasikan dengan pihak Amerika Serikat (CIA), penyusupan perbatasan Malaysia dan Australia dan operasi patroli jarak jauh (long range recce) di perbatasan Papua nugini.(*)