Laporan Herianto I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Wadireskrimsus Polda Aceh, AKBP Hairajadi, bersama Kadisperindag Aceh, Ir Mohd Tanwir MT, Kepala Biro Ekonomi Amirullah, Kepala Bulog Aceh, Irsan Nasution dan penyalur minyak goreng kemasan dan curah di Banda Aceh dan Aceh Besar, membahas penyediaan minyak goreng kemasan subsidi satu harga di wilayah Aceh.
“Wadireskrimsus Polda Aceh, AKBP Hairajadi, meminta kepada para penyedia barang minyak goreng kemasan satu harga dan penjual minyak goreng curah yang ada di Aceh dapat menindaklanjuti kebijakan pemerintah pusat secara adil dan merata, terkait pengamanan minyak goreng subsidi, baik kemasan maupun curah, satu harga," kata Kadisperindag Aceh, Ir Mohd Tanwir MT, usai rapat dengan Wadireskrimsus Polda Aceh kepada Serambi Kamis (3/2/2022) di Banda Aceh.
• Pengusaha Muda Nagan Raya Berdayakan Petani di Kawasan Pesisir Aceh
Tanwir menjelaskan, awalnya Tim Satgas Pangan Aceh, yang diketuai Direskrimsus Polda Aceh, akan melakukan rapat koordinasi minyak goreng subsidi di Disperindag Aceh.
Karena, pada hari yang sama, Bareskrimpusat, selaku Ketua Tim Satgas Pangan Nasional, melakukan rapat hal yang sama dengan jajaran Direskrimsus Polda se Indonesia, melalui zoom meeting, maka rapat koordinasi minyak goreng subsidi di pindahkan ke ruang rapat Direskrimsus Polda Aceh.
Usai mendengar penjelasan dari Tim Satgas Pangan Nasional, kata Kadisperindag Aceh, Moh Tanwir, Wakil Direskrimsus Polda Aceh, Hairajadi, yang memimpin rapat dalam kata pengarahannya, sebagaimana amanah dari Ketua Tim Satgas Pangan Nasional, meminta kepada penyedia barang minyak goreng subsidi satu harga Rp Rp 14.000/Liter/orang dan curah Rp 11.500/Liter/orang, untuk menyedikan barang yang cukup dan menjual minyak goreng kemasannya satu harga Rp 14.000/Liter/Orang untuk minyak goreng kemasan yang bagus dan tebal.
Sedangkan untuk minyak goreng curah dijual dengan harga Rp 11.500/Liter/orang.
Hairajadi menyatakan, rapat koordinasi minyak goreng ini digelar, sebagai evaluasi pelaksanaan program penjualan minyak goreng kemasan satu harga yang sudah berjalan sepekan, apakah sudah sesuai dengan harapan dari pemerintah pusat.
Kalau belum, dimana kendalanya dan segera dicari langkah solusi apa yang sudah diolaksanakan penyedia barang minyak goreng kemasan satu harga bersama distributor dan penyalurnya minyak goreng curah di lapangan.
"Informasi yang kita terima dari penjualan minyak goreng kemasan satu harga dari Indomaret dan Suzuya, penjualan minyak goreng subsidi kemasan satu harga Rp 14.000/liter/orang, sudah dilaksanakan, namun begitu, karena pasokan dari produsen minyak kemasan, volumenya terbatas, penjualan minyak goreng kemasan satu harga masih belum berjalan sesuai harapan kita bersama. Dua hari lancar, masuk hari ketiga sudah macet dan baru akan melakukan penjualan normal kembali, setalah barangnya masuk," ujarnya.
• Gedung Balai Pelatihan Kesehatan Aceh Berlantai 6 Difungsikan
Dia sebutkan barang yang masuk untuk setiap lokasi penjualan di Indomaret , Suzuya, Alfamart dan lainnya, dari Medan dan Surabaya ke Aceh, jumlahnya terbatas.
Setiap toko Indomaret dan Alfamart, hanya mendapat pembagian 20 karton, untuk volume stok sebanyak itu, hanya cukup untuk penjualan dua atau tiga hari ke depan, setelah itu stop lagi.
Pihak diustributor dan penyalur minyak goreng kemasan yang dimintai penjelasannya mengatakan, barang yang dikirim ke Aceh dari Medan dan Surabaya, sangat terbatas, untuk memberikan rasa keadilan bagi toko Indomaret, Alfamart, Suzuya dan lainnya, volume pembagiannya dilakukian secara proporsional.
Untuk penjualan pasar swalayan yang omzet penjualan minyak goreng kemasannya besar, diberi sekitar 30 – 40 karton/minggu, sedangkan yang omzet penjualan minyak gorengnya sedang, diberikan 20 – 25 karton/minggu.
Setelah stoknya habis, kata Mohd Tanwir, pihak produsen dan penyalurnya diminta kembali menyalurkan ke toko swalayan tersebut dengan jumlah yang cukup, sehingga penjualan minyak goreng kemasan satu harga tidak terhenti.
Untuk pendistribusian perdana pelaksanaan program penjualan minyak goreng kemasan satu harga ini, kita harus lebih ekstra hati-hati, agar sasaran penerima manfaatnya jelas dinikmati masyarakat secara meluas dan bukan untuk barang dagangan yang memberikan keuntungan besar bagi kelompok tertentu.
Tanwir juga mendapat informasi, pada minggu pertama pelaksanaan program minyak goreng kemasan satu harga ini, sejumlah pemasok minyak goreng curah, menyetop penyaluran minyak gorengnya dari Medan ke Aceh, dengan alasan kalah bersaing, dengan harga minyak kemasan satu harga. Minyak gorng curah harganya Rp 18.000 – Rp 20.000/Kg, dan minyak goreng kemasan satu harga Rp 14.000/liter.
Untuk penjualan berikutnya, kata Kadis Perindag Aceh, Mohd Tanwir, minyak goreng kemAsan standard premium seperti Bimoli, Sanco dan liannya dijual dengan harga Rp 14.000/liter.
• Universitas Syiah Kuala Kembali Luluskan 24 Dokter Spesialis
Kemasannya lebih bagus dan tebal. Ada satu golongan lagi minyak goreng kemasan sederhana, dijual dengan harga Rp 13.500/liter dan minyak goreng curah Rp 11.500/liter.
Tiga jenis penjualan minyak goreng subsidi ini, mulai berlaku bulan ini dan seterusnya, sampai ada kebijakan baru dari Kemendag.
Tim Satgas Pangan Aceh, kata Tanwir, dalam waktu dekat ini, akan melakukan pengawasan terhadap penjualan minyak goreng tiga golongan ini.
“Jika ada yang menjual di atas harga yang sudah ditentukan pemerintah pusat, maka mereka siap menerima resikonya dan Tim Satgas Pangan Aceh, yang diketuai Direskrimsus Polda Aceh, akan memprosesnya sesuai hukum dan aturan yang berlaku,” ujar Tanwir.(*)