SERAMBINEWS.COM - Nasib mengenaskan dialami oleh Nengsih Marlina, wanita muda yang menjadi korban pembakaran oleh pacarnya di Muara Enim, Sumatera Selatan.
Wanita berusia 24 tahun itu dibakar oleh kekasihnya yang merupakan oknum polisi.
Yang lebih menyedihkan, dalam kondisi masih terluka usai dibakar, Nengsih dibawa oleh pelaku yang saat itu berstatus mantan kekasihnya, lalu kemudian ditinggal sendirian di pinggir jalan.
Diwartakan TribunSumsel.com, jaringan Serambinews.com, Senin (14/3/2022), insiden pembakaran yang dialami Nengsi, warga Rukun Damai RT 03, RW 03, Kelurahan Tungkal, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim terjadi pada Kamis (10/3/2022) sekitar pukul 22.30 WIB.
Saat itu, korban sedang berada di rumah kontrakan temannya, di gang Kolam, Rumah Tumbuh, Kelurahan Muara Enim kecamatan setempat.
Dilaporkan, aksi nekat pelaku membakar korban lantaran korban meminta putus dari kekasihnya Brigadir Adriansyah.
Antara korban dan pelaku sebenarnya sudah beberapa tahun menjalin hubungan asmara.
Baca juga: Dinikahi Pria Afrika, Wanita Sunda Ini Terharu Mendapatkan Perlakuan Seperti Ini
Baca juga: Seorang Kakek di Kota Sibolga Dibakar Hidup-hidup saat Tidur, Polisi Buru Pelaku
Namun korban baru tahu ternyata Brigadir Adriansyah sudah memiliki anak dua dan istrinya sedang hamil tua anak ketiga.
Atas saran keluarga dan pertimbangannya, akhirnya korban memutuskan untuk mengakhiri hubungan asmara tersebut.
Namun ternyata pelaku tidak terima diputus secara sepihak, dan terus berusaha menghubungi dan mencari korban, namun korban selalu menghindar.
Sempat dapat ancaman
Dilansir dari TribunSumsel.com, menurut kesaksian Nengsih, sebelum membakar dirinya, pelaku sempat menyiram salon milik Trisnawati (27) yang merupakan ayuk (kakak) kandung korban.
"Pelaku mengancam akan membakar salon milik ayuk aku kalu aku tidak menemuinya malam itu," ujar Nengsih tersenggal-senggal saat memberikan kesaksian pada keluarganya usai sadarkan diri di ruang ICU RSUD dr HM Rabain Muara Enim, Senin (14/3/2022).
"Aku ngomong sedang di Prabumulih besok balek ke Muara Enim. Kalu idak Salon ayuk aku dibakarnya," sambungnya.
Baca juga: Dimintai Putus Karena Ketahuan Punya Istri, Oknum Polisi Bakar Selingkuhan, Ini Kronologinya
Baca juga: Kronologi Oknum Perwira Polisi Diduga Setubuhi Gadis Remaja, Kini AKBP M Dicopot Kapolda Sulsel
Setelah dibakar oleh mantan kekasihnya, Nengsih mengaku dibawa menggunakan sepeda motor.
Tetapi, dirinya tidak tahan karena kulitnya yang melepuh.
Akhirnya, dia pun ditaruh di pinggir jalan oleh pelaku.
Sedangkan, pelaku langsung menghilang ke arah Tanjung Enim.
Tak lama kemudian, ada mobil patroli polisi yang melintas dan membawanya ke RSUD dr HM Rabain Muara Enim.
"Sebenarnya di lokasi tempat aku berhenti ada orang lagi hajatan, namun mereka takut kesalahan mengantarkan aku ke rumah sakit. Jadi saya sendirian saja menahan pedih dan perih di pinggir jalan menunggu jika ada orang yang mau menolong," jelasnya lirih.
Pada saat kejadian, lanjut Nengsi, tas miliknya yang berisi Hp dan barang lainnya juga sempat dibawa dan disimpan oleh pelaku.
Padahal di dalam hp banyak sekali bukti-bukti screnshoot dan video ancaman pelaku terhadap dirinya.
Sementara itu, menurut salah seorang rekan korban, tak hanya Nengsi, teman-temannya pun sering mendapat ancaman dari pelaku.
"Kami teman-temannya juga sering diancam, jadi ya kami takut juga," tutur Dea, rekan Nengsi sekaligus saksi yang melihat kejadian pembakaran.
Lebih lanjut Dea memaparkan, pada malam kejadian, temannya itu memang menginap di korntarakan dan berencana akan pergi ke Jambi pada esok harinya.
Hal itu dilakukan korban untuk menghindari kejaran pelaku.
Namun, meski telah menghindar, ternyata persembunyian korban tetap terendus oleh pelaku.
Baca juga: Nasabah Tak Mampu Bayar Utang, Oknum Manajer Koperasi Paksa Berhubungan Badan
Baca juga: Oknum Guru Ketahuan Mesum dengan Selingkuhan, Digerebek Saat Setengah Telanjang di Toilet Musala
Disirami bensin dua kali
Setelah mengetahui posisi korban, pelaku pun mendatanginya sekitar pukul 22.30. Namun saat itu korban sudah tertidur.
Tidak habis akal, pelaku yang sudah emosi langsung menurunkan skring meteran listrik sehingga lampu kontrakan padam.
Sementara itu, Dea teman korban yang mendengar ada suara memanggil, langsung terbangun dan mencoba mengecek dengan mengintip dari jendela.
“Aku ngiro lampu mati karena token habis. Aku manggil Ningsih la tedok belum. Dio jawab belum, sudah rewang ayuk isi pulsa lampu sebentar. Pas buka pintu ternyato sudah ada pelaku didepan pintu,” terang Dea.
Setelah itu, lanjut Dea, pelaku langsung mendobrak pintu dan menghidupkan skring meteran listrik sambil membuka pintu kamar.
Melihat korban sedang rebahan di kasur, pelaku langsung marah-marah dan mencaki maki korban.
Kemudian tanpa basa basi langsung menyiramkan bensin yang telah dibawanya sebanyak dua botol ke tubuh korban.
Untuk meredakan pertengkaran antara pelaku dengan korban, dirinya sempat mengingatkan pelaku untuk tidak ribut-ribut di kontrakannya karena tidak enak didengar tetangga.
Baca juga: Nasabah Tak Mampu Bayar Utang, Oknum Manajer Koperasi Paksa Berhubungan Badan
Baca juga: Seorang Kakek di Kota Sibolga Dibakar Hidup-hidup saat Tidur, Polisi Buru Pelaku
Namun peringatannya tidak digubris oleh pelaku bahkan mengancam dirinya akan disiram juga oleh Bensin.
“Aku omongke dak usaha ribut-ribut disini aku malu gek dateng galo RT, apolagi la pakek siram bensin. Kakakni lah kelewatan. Pelaku langsung marah, kau dak usah melok-melok gek kau ku siram bensin dan kubakar pulo,” tiru Dea.
Usai dua kali menyiram Korban dengan bensin, sambung Dea, pelaku masih terus memarahi korban dan memegang korek api gas sembari sekali-kali memantikkan korek api tersebut.
Tanpa diduga pelaku, percikan api itu langsung menyambar tubuh korban yang sebelumnya telah di sirami bensin.
Api itu dengan cepat menyambar tubuh korban dan lantai rumah hingga membuat asap mengepul dari dalam kamar.
“Sekali ni aku bukan nak gertak-gertak kau be. Omong la kau ku bakar nian, cepat nian api langsung nyambar lantai dan tubuh korban. Aku be melok kebakar,” terang Dea.
“Ketika jingok ado api, aku langsung teriak minta tolong. Lalu datang warga dan pak RT," tutupnya.
Saat tubuh korban sudah terbakar, lanjut Dea, pelaku sempat menarik tubuh korban dan memeluknya.
Menurut Dea, pelaku saat itu berusaha untuk mematikan kobaran api di tubuh korban serta membawa korban ke klinik bidan.
Setelah menyelamatkan korban dan mendapatkan penanganan sementara, pelaku langsung pergi meninggalkan korban.
Kondisi korban sudah membaik
Trisnawati ayuk landung korban mengatakan, bahwa saat ini adiknya Nengsih sudah sadarkan diri.
Kondisinya juga sudah lebih membaik dan sempat mengobrol dengan keluarga.
Namun, yang disesalkannya hingga saat ini belum ada itikad baik dari pelaku terutama untuk masalah biaya perawatan.
Sebab sampai sekarang keluarganya menanggung sendiri biaya perawatannya.
"Sampai sekarang sudah Rp 5 juta lebih, biayanya masih kami tanggung sendiri karena masuk pelayanan umum tidak ditanggung BPJS," pungkasnya
Sementara itu dr Ali Hanafiah SpB yang menangani Nengsih mengatakan kondisi korban pembakaran mulai membaik dan sadarkan diri.
Rencananya korban akan dipindahkan dari ruang ICU ke ruang biasa, karena sudah melewati kondisi kritis.
Adapun luka bakar yang dialaminya saat ini sudah 64 persen.
Namun, setelah empat hari masa kritisnya sudah lewat dan kondisinya sudah membaik dan rencananya akan dipindahkan ke ruang biasa tidak lagi di ICU.
"Yang kami takutkan kalau dia sesak nafas karena menghisap uap panas, untungnya itu tidak terjadi dan kondisinya saat itu membaik. Insyaallah bisa pulih tapi lama karena lukanya masih basah, kalau bekasnya mungkin ada, terutama di persendian dan dada," jelasnya.
Sore hari, lanjut dr Ali, pihaknya akan membuka perban korban diganti dan dibersihkan lukanya untuk mengetahui kondisi luka yang dialami. Setelah itu akan dipindahkan ke ruangan lain.
Kemudian untuk yang pria, sambung dr Ali, tingkat luka bakarnya sebesar 24 persen dan termasuk dalam kategori sedang.
Lukanya ada di tangan, kaki dan sebagian wajah.
Baca juga: Kisah Cinta Mahasiswi dan Oknum Polisi Berujung Maut, Bripda RB Jadi Tersangka, Kapolri Bertindak
Polres Muara Enim Belum Periksa Pelaku dan Korban
Sementara itu, dilaporkan, Polres Muara Enim belum melakukan pemeriksaan terhadap pelaku maupun korban pembakaran.
Pasalnya, baik Pelaku maupun korban kondisinya belum memungkinkan untuk dilakukan pemeriksaan.
"Kita akan pantau terus kondisi mereka, jika secara medis memungkinkan barulah kita akan lakukan pemeriksaan baik terhadap Pelaku maupun Korban," kata Kapolres Muara Enim AKBP Aris Rusdoyanto melalui Kasat Reskrim AKP Widhi Andika Darma, Minggu (13/3/2022), dilansir dari pemberitaan TribunSumsel.com.
Menurut AKP Widhi, saat ini, pihaknya memang belum memproses kasus tersebut baik ke korban maupun ke oknum tersebut karena kondisi kesehatannya masih belum memungkinkan.
Namun, meski belum diperiksa, penyelidikan tetap jalan sebagaimana mestinya.
Dan bila nantinya memang terbukti, tentu akan di proses sesuai hukum yang berlaku baik secara pidana maupun kedinasan.
Masih dikatakan AKP Widhi, saat ini, sudah ada beberapa saksi yang dipanggil untuk dimintai keterangan terkait kejadian tersebut. Anggotanya sudah memeriksa tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta hasil visum.
“Informasi awalnya memang ada percekcokan, tapi masih dalam keterangan sepihak. Pelaku yang diduga anggota polisi belum bisa diperiksa atau dimintai keterangan karena sedang dalam perawatan intensif,” jelas Widhi.
Menanggapi kasus tersebut, Pratiksi Hukum Gunawan Apriadi SH MH, mengatakan bahwa kasus penganiayaan yang dilakukan Brigpol Ardiansyah terhadap Ningsih Marlina, harus digali lebih dalam mengenai niat pelaku membakar korban.
Apakah sudah direncanakan atau spontanitas. Apa lagi kondisi oknum polisi tersebut juga menjalani perawatan intensif dan belum bisa dimintai keterangan.
Dan jika penyidik telah memastikan fakta-fakta didapat dan keterangan saksi-saksi.
Maka, nantinya penyidik tentu dapat menyimpulkan perkara tersebut.
“Penganiayaan berat sudah pasti. Tapi semuanya kita serahkan kepada penyidik untuk mengungkap kasus tersebut dan pasal yang dikenakan,” tandasnya. (Serambinews.com/Yeni Hardika)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Update Oknum Polisi Bakar Pacar Gegara Tak Terima Diputus, Ini Kata Polres Muara Enim dan Kesaksikan Nengsih Korban Pembakaran Oknum Polisi di Muara Enim, Ditinggal Pelaku di Pinggir Jalan