Menurutnya, kenaikan harga minyak goreng dan tepung ini sangat mereka rasakan dampaknya.
Laporan Bagus Setiawan | Aceh Tengah
SERAMBINEWS.COM, TAKENGON - Pengusaha kerupuk di Aceh Tengah mengeluhkan naiknya harga minyak goreng dan tepung.
Setidaknya hal ini disampaikan Sajum, pemilik usaha kerupuk dari Desa Nunang Antara, Kecamatan Bebesen, Aceh Tengah, yang diwawancarai Serambinews.com, Kamis (24/3/2022).
Menurutnya, kenaikan harga minyak goreng dan tepung ini sangat mereka rasakan dampaknya.
"Sangat terasa dampaknya, tingkat produksi langsung kita kurangi," kata Sajum.
Sajum menyebutkan rumah produksi kerupuk ini biasanya menghabiskan lima drum minyak goreng, sekarang hanya menghabiskan 2 drum minyak goreng saja.
Baca juga: Daftar Harga Minyak Goreng Curah di Indonesia, Segini Harga di Provinsi Aceh
Baca juga: Menanti Janji Mendag Muhammad Lutfi Umumkan Pelaku Mafia Minyak Goreng
Baca juga: Kapan Harga Minyak Goreng Kemasan Turun? Mendag Muhammad Lutfi Prediksi Pekan Depan
Kenaikan dalam seminggu terakhir menyebabkan pengurangan penggunaan bahan baku, sebelumnya ia mendapatkan satu drum minyak goreng seharga Rp 110 ribu per drum.
Kemudian naik menjadi Rp 140 ribu per drum dan seminggu terakhir menyentuh harga Rp 180 ribu per drum.
Sedangkan tepung yang biasanya Rp 140 ribu per zak, sekarang naik menjadi Rp 225 ribu per zak.
Kenaikan harga ini membuat omzet pun menipis karena rumah usaha kerupuk ini tidak menaikan atau mengurangi ukuran kerupuk.
Dalam sehari biasanya rumah usaha kerupuk ini memproduksi hingga 93 kilogram adonan yang menghasilkan hingga 200 bungkus kerupuk.
Penjualannya mencakup daerah Aceh Tengah dan Bener Meriah. (*)