Dham Pulo, Pulo Aceh, saat ini merupakan salah satu sentra budi daya lele tradisional yang dikelola oleh masyarakat setempat.
Laporan Yarmen Dinamika l Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Tim Riset Keilmuan Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala (FKP USK) melakukan kegiatan riset desa terkait kemungkinan pengembangan technopark (taman sains) perikanan air tawar dalam meningkatkan perekonomian warga di Desa Dham Pulo, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar, Kamis (24/3/2022).
Kegiatan itu merupakan implementasi Program Riset Keilmuan yang didukung oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), sebuah lembaga di bawah Kementerian Keuangan RI yang mengelola dana pendidikan.
Tim riset ini terdiri atas dosen FKP, FMIPA, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), dan Fakultas Pertanian (FP) USK, yakni Dedi Fazriansyah Putra SSTPi, MSc (FKP/Ketua Tim), beserta tim periset Dr Zulkarnain Jalil MSi (FMIPA), Dr Syafruddin Chan MBA (FEB), dan Dr Monalisa MSi (FP), serta dibantu tim mahasiswa dari FKP dan FP USK.
Dham Pulo, Pulo Aceh, saat ini merupakan salah satu sentra budi daya lele tradisional yang dikelola oleh masyarakat setempat.
Desa yang berjarak sekitar 15 km dari Kota Banda Aceh ini memiliki lebih kurang 20 kolam lele, baik yang terbuat dari tanah maupun dinding beton.
Baca juga: Kemenag Aceh Besar Gelar Bimbingan Pranikah bagi Remaja di SMA Pulo Aceh
Menurut Dr Zulkarnain Jalil kepada Serambinews.com, Jumat (25/3/2022) petang, masalah utama yang sering dihadapi pembudi daya adalah minimnya keuntungan yang diperoleh akibat penggunaan pakan pelet atau pakan buatan.
Dalam kegiatan riset keilmuan ini, lanjutnya, dosen bersama mahasiswa dari Pogram Studi (Prodi) Budi Daya Perairan dan Agribisnis membantu masyarakat dalam pemanfaatan pakan alami sebagai pakan tambahan untuk mengurangi anggaran biaya pakan buatan.
Penggunaan pakan alami seperti azolla, lemna, dan wolffia, kata Zulkarnain, dapat mengurangi penggunaan tepung ikan yang kurang ekonomis.
Selain itu azolla, lemna, dan wolffia merupakan jenis tanaman air yang mudah untuk dibudidayakan.
Pelaksanaan riset keilmuan di Desa Dham Pulo ini, kata Zulkarnain, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat desa dalam mengolah pakan alami untuk mengurangi biaya pakan.
Kemudian dikaji apakah akan dijadikan dalam bentuk tepung atau difermentasikan.
Terahir, juga dikaji kelayakan usaha dan potensi bisnisnya.
Baca juga: Resmi Ditutup, Festival Pulo Aceh Jadi Wadah Tingkatkan Prestasi Seni dan Budaya
Sementara itu, Iskandar selaku Kepala Desa Dham Pulo yang hadir bersama masyarakat dalam kegiatan riset keilmuan yang diselenggarakan pada Kamis (24/3/2022) tersebut terlihat cukup antusias.