Berita Bener Meriah

42 Tiang Listrik Hambat Percepatan Proyek Jalan Redelong - Samar Kilang, PLN Diminta Memindahkan

Penulis: Herianto
Editor: Mursal Ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Bappeda Aceh, HT Ahmad Dadek SH, MH, memperlihatkan salah satu dari 42 tiang listrik PLN yang berada di tengah badan jalan Samarkilang yang belum dipindahkan PLN. Foto direkam, Rabu (20/4/2022)

Informasi ini disampaikan Kepala Bappeda Aceh, H T Ahmad Dadek, SH, MH, Rabu (20/4/2022) seusai melakukan kunjungan kerja ke lokasi proyek pelebaran dan peningkatan ruas jalan itu.

Laporan Herianto | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Sebanyak 42 tiang listrik milik PLN masih berada di atas badan Jalan Simpang Tiga Redelong – Samar Kilang, Kabupaten Bener Meriah. 

Informasi ini disampaikan Kepala Bappeda Aceh, H T Ahmad Dadek, SH, MH, Rabu (20/4/2022) seusai melakukan kunjungan kerja ke lokasi proyek pelebaran dan peningkatan ruas jalan itu.

Menurutnya, itu salah satu temuannya saat berkunjung bersama Tim P2K Pemerintah Aceh. 

“Tiang listrik PLN itu jika tidak secepatnya dipindahkan, akan menjadi penghambat percepatan penyelesaian pekerjaan pelebaran dan pengaspalan ruas jalan itu," kata Ahmad Dadek. 

Ahmad Dadek menyebutkan badan jalan itu dilebarkan dari 4 meter menjadi 6 meter dan peningkatan/pengaspalan ruas jalan dimaksud sepanjang 58 Km.

Untuk proyek ini, Pemerintah Aceh telah mengontrakkan pekerjaannya kepada rekanan dengan sistem multi years atau kontrak lebih dari satu tahun anggaran senilai Rp 228,23 miliar.

Proyek ini sudah dimulai pertengahan tahun lalu dan akan selesai akhir tahun 2022. 

Baca juga: VIDEO - 42 tiang listrik PLN Hambatan Percepatan Pekerjaan Proyek Jalan Redelong - Samar Kilang

"Tujuan kita mengontrakkan pekerjaan jalan tersebut dengan sistem multi years, untuk memberikan waktu yang cukup kepada rekanan agar bisa menghasilkan pekerjaan yang berkualitas.

Soalnya kondisi medan jalannya di pinggiran bukit yang curam. Selain itu, juga agar bisa diselesaikan tepat waktu pada tanggal 20 Desember 2022," kata Ahmad Dadek. 

Dadek juga menyebutkan realisasi fisik pekerjaan proyek jalan itu hingga kini baru mencapai 38,17 persen dan masih terjadi minus 14,04 persen dari target progress bulan ini.

Salah satu faktor penyebanya adalah, masih ada 42 tiang listrik PLN yang berada pada ruas jalan yang sudah dilebarkan rekanannya, belum dipindahkan pihak PLN. 

Informasi yang kita terima dari pihak rekanan dan Dinas PUPU Aceh, kata Ahmad Dadek, mereka sudah menyurati Kantor PLN di Lhokseumawe, yang wilayah kerjanya meliputi Kabupaten Bener Meriah, beberapa bulan lalu untuk pemindahan 42 tiang listrik tersebut, tapi sampai kini belum juga dipindahkan.

“Ada hambatannya apa sama pihak PLN,  mereka sampai kini belum memberitahukannya kepada pihak rekanan dan Dinas PUPR Aceh," ujar Ahamd Dadek.

Selain itu, lanjut Ahmad Dadek, masih ada beberapa hambatan lagi, yang dihadapi rekanan dalam penyelesaian pekerjaan jalan tersebut.

Antara lain pembebasan lahan untuk pemindahan terase badan jalan yang mau dilebarkan, pembebasan tanahnya belum tuntas.

Kemudian pekerjaan pelebaran badan jalan di STA KM 55 + 75 - 57 + 225 di Desa Samar Kilang, pekerjaannya ditangguhkan. 

Pasalnya masih dalam proses hukum proyek DOKA 2018 oleh Kejari Bener Meriah.

Untuk percepatan penyelesaian pekerjaan hambatan yang terjadi di lapangan, Kepala Bappeda Aceh Ahmad Dadek, meminta kepada Rekanan dan Dinas PUPR Aceh, selaku dinas teknis pelaksana proyek jalan tersebut, terus melakukan koordinasi kembali dengan pihak PLN dan lembaga pengambil kebijakan masalah tersebut di Kabupaten Bener Meriah, agar hambatan yang terjadi selama ini, bisa secepatnya ditangani.

Pemerintah Aceh, memprogramkan pelebaran badan jalan dan pengaspalan ruas jalan Redelong – Samar Kilang, ungkap Admad Dadek, untuk menyahuti keluhan puluhan tahun masyarakat Redelong dan Samar Kilang.

Selama ini lintasan jalannya rusak parah, hingga membuat penjualan hasil pertanian dan perkebunannya ke Pondok Baru dan Simpang Tiga, Bener Meriah, jadi terhambat.

Sebelum ada pekerjaan perbaikan badan jalan yang rusak oleh rekanan, kata Dadek, masyarakat tani Samarkilang sangat sulit untuk memasarkan hasil pertanian dan perkebunannya ke Pondok Baru, Ibukota Kabupaten Bener Meriah.

Pedagang pengumpul biji kopi dan hasil bumi lainnya, jarang mau masuk ke Samarkilang, dengan alasan jalannya rusak berat.

Oleh karena itu, hasil pertanian dan perkebunan petani Samarkilang sulit untuk dipasarkan dan harganya jadi anjlok.

Setelah Pemerintah Aceh, melebarkan ruas jalan tersebut sejak tahun lalu, kata Ahmad Dadek, sudah banyak pedagang pengumpul kopi, jagung, pisang dan lainnya yang datang membeli hasil panen pertanian dan perkebunan petani Samarkilang.

Ini bagian dari upaya Pemerintrah Aceh, untuk meningkatkan pendapatan petani, agar nilai tukar petani (NTP) bisa naik berada di atas 100 persen dan mereka massuk dalam golongan petani yang  sejahtera.

Selain itu, kata Dadek, semakin lancar arus tarsnportasi barang dan penumpang di suatu daerah, sebagai tanda daerah itu cepat berkembang dan maju. Kalau daerah sudah maju, angka kemiskinan dan pengangguran penduduknya akan menurun drastis.

Untuk itu, kepada PLN dan pihak lainnya, kata Kepala Bappeda Aceh itu, kita harapkan, dapat membantu kelancaran pelaksanaan pekerjaan pelebaran dan peningkatan ruas jalan Redelong-Samarkilang ini, bisa tuntas akhir tahun 2022.

“Kalau pekerjaan jalannya cepat selesai, masyarakat bisa cepat menikmati hasil pembangunan jalan yang dilakukan Pemerintah Aceh untuk kemakmuran dan kebahagian bersama," demikian Ahmad Dadek. (*)

Berita Terkini