SERAMBINEWS.COM - Elon Musk resmi membeli Twitter seharga 44 miliar dollar AS atau sekitar Rp 634 triliun, Selasa (26/4/2022).
Orang terkaya di dunia yang juga CEO Tesla ini akhirnya mewujudkan mimpi membeli media sosial tempat berkicau itu usai mengajukan penawaran beberapa waktu lalu.
Niat membeli Twitter dibuktikan Musk dengan pengajuan penawaran melalui Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).
Bos Tesla ini mengajukan penawaran harga per lembar saham 54,20 dollar AS (sekitar Rp 750.000).
Musk dikenal sebagai sosok yang aktif berkicau menyampaikan kritik hingga mame di Twitter.
Sejumlah fakta-fakta menyeruak usai Elon Musk membeli Twitter hari ini, apa saja? Serambinews.com merangkumnya sebagai berikut:
Fakta-Fakta Elon Musk Beli Twitter
1. Ditantang Beli Twitter pada 2017
Berawal dari cuitannya "I love Twitter" pada 21 Desember 2017 lalu, kemudian direspon Dave Smith yang merupakan Host dan Produser The Refresh dari Insider.
"Kamu harus beli itu (Twitter) kemudian," tulis Dave merespon cuitan Musk.
Terpacu mendapat tantangan, CEO Tesla ini kemudian menanyakan harga platform media sosial tempat berkicau itu.
"Berapa harganya?" Musk merespon balik.
Setelah lima tahun berselang, orang terkaya di dunia versi Forbes itu akhirnya secara resmi membeli Twitter.
Jalannya pun tak muda, Musk disebut sempat ditentang oleh pemegang saham mayoritas Twitter, termasuk Pangeran Arab Saudi, Al Waleed bin Talal Al Saud terkait rencana pembelian Twitter.
Baca juga: VIDEO Luhut Jumpa Bos Tesla Elon Musk di Amerika, Bahas Apa?
2. Keluar dari Bursa
Elon Musk resmi menjadi pemilik tunggal Twitter usai membeli platform media sosial tersebut.
Twitter akan beralih status dari perusahaan publik yang melantai di bursa, menjadi perusahaan privat.
Para pemegang saham akan menerima 54,20 dollar AS atau sekitar Rp 750.000 secara tunai untuk per saham Twitter yang mereka miliki.
Baca juga: VIDEO Elon Musk Mau Beli Twitter, Ingin Twitter Jadi Perusahan Tertutup
3. Janjikan Fitur Baru dan Algoritma Open Source
Musk dalam pernyataan resmi di Twitter menyampaikan akan membuat platform media sosial tempat berkicau ini lebih baik dari sebelumnya.
Ia menjanjikan fitur-fitur baru, membuat algoritma open source, mengalahkan bot spam dan mengautentifikasi semua manusia.
Mengutip Kominfo, sumber terbuka (open source) adalah sistem pengembangan yang tidak dikoordinasi oleh suatu individu/lembaga pusat.
Tetapi oleh para pelaku yang bekerja sama dengan memanfaatkan kode sumber (source-code) yang tersebar dan tersedia bebas (biasanya menggunakan fasilitas komunikasi internet).
Baca juga: Elon Musk Menyebut Tiket SpaceX ke Mars Makin Terjangkau, Rp 1,4 Miliar Sekali Pulang-Pergi
4. Inginkan Kebebasan Berbicara di Twitter
Pemilik baru saham Twitter menginginkan platform tersebut menjadi tempat berbicara secara bebas sebagai salah satu landasan demokrasi.
"Kebebasan berbicara adalah landasan demokrasi yang berfungsi dan Twitter adalah alun-alun kota digital tempat hal-hal penting bagi masa depan manusia diperdebatkan," tulis Musk dalam pernyataan di Twitter.
Diketahui bos Tesla ini merupakan salah satu tokoh dan pebisnis yang lantang dan kerap membuat pernyataan kontroversi di Twitter.
5. Sejumlah Bank Besar di AS Bantu Pendanaan
Bank-bank raksasa AS membantu menyiapkan pendanaan untuk Musk karena pembelian Twitter menggunakan pembiayaan berbasis leverage dari sejumlah perbankan besar.
Beberapa bank akan menjadi penasihat Twitter seperti Goldman Sachs Group Inc., JPMorgan Chase & Co. dan bank investasi skala kecil Allen & Co.
Kemudian Morgan Stanley akan menjadi penasihat utama Musk.
Baca juga: Rencana Elon Musk Akuisisi Twitter Terancam Gagal, Pangeran Arab Saudi Sebut Tawaran Terlalu Rendah
Bank of America Corp. and Barclays Plc juga akan menjadi penasihat.
Sekitar sembilan bank lain akan membantu Morgan Stanley, Bank of America dan Barclays untuk menyediakan pinjaman senilai US$25,5 miliar, termasuk Credit Suisse Group AG, BNP Paribas SA, Citigroup Inc. dan Deutsche Bank AG.
Demikian sejumlah fakta-fakta terkait Elon Musk beli Twitter. Berawal dari ditantang oleh Dave Smith membeli platform berkicau ini, hingga keluar dari bursa dan mejadi perusahaan privat. (Serambinews.com/Sara Masroni)