Liga Champions

Lolos ke Final Liga Champions, Jurgen Klopp Ungkap Rahasia Taktik Liverpool Bekap Villareal

Dan ketika Klopp ngobrol kembali dengan asistennya tersebut, Pete Krawietz bilang masih belum menemukan celah untuk keluar dari situasi tekanan Villar

Editor: Faisal Zamzami
AFP/JAVIER SORIANO
Jurgen Klopp memenangkan Liga Champions 2019 bersama Liverpool 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA – Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, ungkap rahasia taktik ketika berhasil mengalahkan Villareal di Kandangnya Estadio de La Marica pada Rabu (4/5/2022) dan ke final Liga Champions

Hasil ini istimewa bagi Liverpool dan Jurgen Klopp mengingat dalam pertandingan itu Liverpool hampir kena Comeback Villareal yang mencetak 2 gol di babak pertama. 

“Dalam kondisi buntu seperti itu, kami akan mencari jalan keluar dari permainan. Jadi, ketika Pete [Krawietz] masuk, saya mengatakan kepadanya, 'Temukan situasi di mana kita bisa melakukannya eksploitasi tim lawan seperti yang kami inginkan,' tapi ternyata tidak ketemu," katanya di situs resmi Liverpool, Rabu (4/5/2022)

Dan ketika Klopp ngobrol kembali dengan asistennya tersebut, Pete Krawietz bilang masih belum menemukan celah untuk keluar dari situasi tekanan Villareal.

Lantas, mereka pun menganalisis pertandingan dan akhirnya bisa sukses seperti rencana dan bikin Villareal takluk di kandang.

“Start jelas sangat sulit, kami terkesan dengan usaha Villareal. Kami toh tidak memiliki build-up yang terlihat bagus pada babak pertama, kami tidak bermain dan mengisi di ruang-ruang yang tepat,  tiba-tiba saja kami hanya bisa menendang bola panjang dan mencoba memaksanya. Ini tidak bagus dan berbahaya dalam sebuah pertandingan, momentum kami juga sedikit,” paparnya.  

Lantas, pada babak kedua, ia pun menggenjot para pemain untuk lebih mengisi antar ruang dan mengisi jarak antar lini pemain  di Villareal.

“Jadi kami hanya menjelaskan kepada para pemain di mana harus memainkan bola dan apa yang harus kami lakukan. Kami harus lebih kuat, harus bergerak lebih cerdas karena jelas di babak pertama kami tidak cukup bergerak,” ungkapnya.

Ia pun menilai, pada babak pertama, Liverpool kehilangan kontrol di lini tengah dan trio depan Liverpool terlalu kaku.

Itulah alasan ia menarik Diogo Joga dengan Luis Diaz di babak kedua dan menggeser Sadio Mane sebagai false 9.

“Lini tengah juga kosong, tidak ada gelandang yang benar-benar menguasai di sana di babak pertama, apalagi tiga pemain depan terlalu kaku: Sadio kiri, Mo kanan dan Diogo di tengah. Tidak ada fleksibilitas dan kami membuat perubahan taktikal dengan pasti,” ujarnya.

Ini penting agar menciptakan peluang dan tentu saja masalah bagi mereka. Karena pertahanan mereka Tangguh dan kerapatan pemain Villareal. Hal itulah yang harus kami ubah, mengisi ruang-ruang tengah,” paparnya.

Pertandingan itu berakhir 2-3 untuk Liverpool dengan total agregat 5-2 dan mengantar Liverpool ke Final Liga Champions. 

Baca juga: Mohamed Salah Ingin Liverpool Jumpa Real Madrid di Final Liga Champions, Ingin Balas Dendam?

Baca juga: Hasil Liga Champions: Bungkam Villarreal, Liverpool Tunggu Man City atau Real Madrid di Final

Tentang Liverpool ke Final Liga Champions


Jurgen Klopp pun tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya usai Liverpool ke Final Liga Champions, ketiga kali dalam 5 tahun terakhir.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved