Pembunuh Janda 2 Anak di Tasikmalaya Ternyata Mantan Suami WNA Pakistan, Dipicu Tolak Ajakan Rujuk

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo dan Kepala Polresta Tasikmalaya AKBP Aszhari Kurniawan didampingi Kasat Reskrim Polresta Tasikmalaya AKP Agung Tri Poerbowo, menunjukkan pelaku pembunuhan janda Tasikmalaya yang ditemukan tewas dengan sayatan leher di Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (20/5/2022).(KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA)

SERAMBINEWS.COM - Kasus tewasnya janda dua anak di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat akhirnya menemui titik terang.

Polisi telah mengamankan pelaku pembunuhan Juju Juriah (46), yang tak lain adalah mantan suami korban.

Pelaku Zahur bin Hasan Abu Hasan (42), warga negara Pakistan ditangkap karena membunuh mantan istrinya, Juju Juariah (46), warga Tasikmalaya, Jawa Barat.

Zahur ditangkap saat berobat di salah satu rumah sakit di Ciamis.

Diketahui, Teteh Julia, sapaan akrab korban, ditemukan tewas di ruko miliknya di Kampung Godobag, Desa Tanjungkerta, Kecamatan Pagerageung, Selasa (17/5/2022).

Korban ditemukan dalam kondisi leher dan perut terluka akibat senjata tajam.

Tersangka Zahur Bin Hasan Abu Hasan (42), seorang WNA asal Pakistan, mantan suami Juju, menginginkan rujuk kembali dengan korban.

"Namun korban menolak hingga akhirnya terjadi pertengkaran dan berakhir terbunuhnya korban di tangan tersangka," kata Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Aszhari Kurniawan, di Mapolres, Jumat (20/5) siang.

Pertengkaran dan pembunuhan terjadi di ruko milik korban di Kampung Godebag, Desa Tanjungkerta, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (17/5) subuh.

Beberapa saat kemudian, jasad Juju ditemukan tergeletak di musola ruko oleh Galih (16), keponakan korban, dengan luka gorok di leher, sejumlah luka tusuk di dada dan tangan.

Mengutip Kompas.com, Polresta Tasikmalaya dengan cepat mengungkap kasus pembunuhan Teteh Julia, Jumat (20/5/2022).


"Tersangka atas Nama Zahur Bin Hasan Abu Hasan warga negara Pakistan. Alamatnya selama ini masih tinggal di Baregbag, Kabupaten Ciamis."

"Korbannya atas nama Juju Juriah. Barang bukti 22 item, saksi ada 6 saksi yang diperiksa. Motif Dendam," kata Kabis Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo, Jumat siang.

Motif dendam tersangka, kata Tompo, akibat tak terima diceraikan korban.

Selain itu, pelaku mempermasalahkan pembagian harta selama pernikahannya dengan korban sebelumnya.

Pelaku diketahui cerai dengan korban sejak tiga bulan lalu.

Setelah itu, pelaku selalu mengajak kembali rujuk, namun permintaan itu ditolak korban.

"Tersangka masuk ke ruko korban kemudian mengajak korban rujuk tapi ditolak, lalu cekcok dan terjadi kekerasan sampai menyebabkan korban meninggal dunia."

"Pembunuhan ini kasusnya bisa langsung diungkap dan diamankan tersangkanya hari itu juga."

"Tersangka akan dihukum di Indonesia, pemberitahuan akan dikasih tahu ke Pakistan segera," ungkap Tompo.

 

Pelaku Tolak Diceraikan

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan pelaku sudah cerai dengan Teteh Julia sejak tiga bulan lalu.

Pelaku dan korban pertama kali bertemu saat sama-sama tinggal di Malaysia.

Walau sudah bercerai, pelaku kerap mengajak korban untuk rujuk tapi ditolak oleh korban.

Di hari kejadian, pelaku datang ke ruko milik korban untuk mengajak mantan istrinya rujuk. Karena ditolak, akhirnya terjadi cecok hingga mengakibatkan perempuan 46 tahun itu tewas.

"Tersangka atas nama Zahur Bin Hasan Abu Hasan Warga Negara Pakistan. Alamatnya selama ini masih tinggal di Baregbeg, Kabupaten Ciamis. Korbannya atas nama Juju Juariah. Barang bukti 22 item. Saksi ada 6 saksi yang diperiksa. Motif dendam," jelas Tompo pada Jumat (20/5/2022) siang.

Ia mengatakan pembunuhan bermotif dendam karena tak terima diceraikan dan mempermasalahkan pembagian harta selama mereka menikah.

"Tersangka masuk ke ruko korban kemudian mengajak korban rujuk tapi ditolak. Lalu cekcok dan terjadi kekerasan sampai menyebabkan korban meninggal dunia. Pembunuhan ini kasusnya bisa langsung diungkap dan diamankan tersangkanya hari itu juga. Tersangka akan dihukum di Indonesia. Pemberitahuan akan dikasih tahu ke Pakistan segera," tambah Tompo.

Baca juga: Janda Dua Anak Ditemukan Tewas di Ruko Tasikmalaya, Ada Luka Gorok di Leher dan Tusukan di Perut

Baca juga: Saat Ditinggal Pemilik Rumah Janda Halimah di Peudada Musnah Terbakar

Korban kerap dianiaya, pernah beri uang Rp 50 juta

Jasad korban bersiap dimasukkan ke dalam ambulans untuk dibawa ke RSU dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya, Selasa (17/5) pagi. (Istimewa/ dokumentasi Polsek Pagerageung)

Sementara itu Lina Marlina, adik korban bercerita jika saat masih hidup, kakaknya bercerita jika dipukuli mantan suami keduanya asal Pakistan selama menikah setahun. 

"Kakak saya pernah curhat ke saya sering dipukuli, dicekik, dibenturkan kepala ke tembok oleh mantan suaminya asal Pakistan itu. Iah, mantan suaminya warga Negara Pakistan, bukan Indonesia. Itu yang membuat kakak saya ingin cerai waktu itu," jelas Lina.

Selain itu Lina bercerita jika mantan suami kakaknya pernah meminta sejumlah uang Rp 50 juta sebagai syarat supaya mau bercerai.

Padahal saat itu mantan suaminya sudah bersama wanita lain yang juga masih asal Tasikmalaya.

"Kakak saya pernah beri ke mantan suaminya itu Rp 50 juta katanya supaya bisa cerai karena sudah tak tahan lagi sering disiksa. Sekarang mantan suaminya sudah sama wanita lain asal Tasik juga," tambah dia.

Sementara itu di TKP, korban ditemukan dengan dengan luka gorokan di bagian leher dan beberapa bekas luka tusukan senjata tajam di bagian dada korban.

Mayat korban yang dibawa ke kamar mayat RSUD Soekardjo Tasikmalaya pun telah diotopsi untuk proses penyelidikan pada Kamis (19/5/2022) kemarin.

 

Kronologi Penemuan Jasad

Mengutip Tribun Jabar, jasad korban pertama kali ditemukan oleh keponakannya bernama Galih (16).

Galih yang tidur di lantai dua, bangun untuk melaksanakan Salat Subuh sekira pukul 05.00 WIB.

Ia turun ke lantai satu untuk membangunkan korban yang biasa tidur di musala toko.

Namun, saat itu korban tak bangun.

Tanpa curiga, Galih melaksanakan Salat Subuh terlebih dahulu dan kemudian kembali membangunkan korban.

"Namun, saksi curiga melihat tubuh korban tak bergerak, saat membuka bantal saksi terkejut korban bersimbah darah di leher," ungkap Erustiana.

Ketua Wilayah Godebag, Oding menambahkan, Galih bahkan melihat kedua kaki korban terikat lakban hitam.

"Saksi kemudian memberi tahu orang lain, termasuk saksi Nining, yang biasa bantu-bantu di toko milik korban," ujar Oding.  ( Tribunnews.com/ Kompas.com )

Baca juga: Alhamdulillah, Sampai Hari Ini Lhokseumawe Masih Zero Kasus Covid-19

Baca juga: HIPSI Harap Ketua Kadin Aceh Terpilih tak Menggantungkan Diri dari APBA, Kadin Harus Mandiri

Baca juga: PLN Sabet Empat Penghargaan BUMN Entrepreneurial Marketing Award 2022

Berita Terkini