Kisah Ketua SUBA Tgk Bukhari yang Menerobos Kemacetan untuk Bertemu Satu Keluarga Aceh di Malaysia
SERAMBINEWS.COM – Ketua Sosialisasi Ummah Bansigom Aceh (SUBA), Tgk Bukhari Ibrahim menceritakan kisah perjalanannya untuk bisa bertemu satu keluarga asal Aceh di Malaysia.
Tgk Bukhari dalam program Laporan Langsung di Youtube Serambi on TV, yang dibawakan oleh Pemimpin Redaksi Serambi Indonesia, Zainal Arifin M Nur, Selasa (24/5/2022) sore, menceritakan bahwa dirinya harus menempuh puluhan kilometer untuk bisa bertemu langsung satu keluarga asal Aceh ini.
Perjalanan itu harus ditempuhnya setelah mendapatkan informasi bahwa mereka terdampar di Malaysia dan tidur di bahwa tangga.
Yang lebih menyatkan hatinya adalah, ada di dalam keluarga itu seorang anak bayi yang masih berusia 22 bulan.
Baca juga: Penjelasan Ketua SUBA Soal Satu Keluarga Aceh Terdampar di Malaysia,Bukhari: Kabar Nyata,Cerita Beda
Tgk Bukhari yang saat itu berada di Kajang, memacukan kendaraannya sejauh 40 kilometer menuju Subang Jaya.
Ia juga telah berkomunikasi dengan Bendahara Umum SUBA, Tgk Nurdin, Ketua Masyarakat Aceh Selayang, Tgk Syahrul, dan Ketua SUBA di Datuk Keramat, Tgk Ali Akbar serta relawan SUBA.
Tak mudah bagi Tgk Bukhari untuk segera sampai ke Subang Jaya.
Ia dihadapkan dengan kemacetan parah di sepanjang jalan.
Membuatnya harus putar otak agar segera sampai ke tempat penampungan satu keluarga asal Aceh tersebut.
Berjam-jam bergelut dengan dengan bisingnya suara kendaraan dan kelakson, akhirnya Tgk Bukhari tiba di Subang Jaya.
Baca juga: Kisah Pilu Istri Sopir Travel Asal Aceh, Suami Hilang Sejak 2018, Ditemukan Jadi Kerangka di Langkat
Ia pergi ke Subang Jaya bukan tanpa sebab. Sebelumnya, informasi menyebutkan bahwa satu keluarga asal Panton Labu, Aceh Utara nekat melakukan perjalanan laut dengan menggunakan boat nelayan tujuan Malaysia secara ilegal.
Satu keluarga yang terdampar tersebut berjumlah 5 orang, terdiri dari seorang wanita tua, dua anak, seorang menantu laki-laki, dan seorang bayi yang masih berusia 22 bulan.
Ternyata, Tgk Bukhari mengatakan bahwa, memang benar mereka adalah satu keluarga namun mereka tidak terdampar di Malaysia.
Ia mengatakan, narasi yang menyebutkan satu keluarga asal Aceh tedampar di Malaysia berasal dari seorang sumber yang menafsirkan berdasarkan foto-foto.